Home » Distance Learning » Inventory Control » Task 4TPHP mata diklat Planning Product Inventory Control

Task 4TPHP mata diklat Planning Product Inventory Control

Posted by Unknown , 180 Comments in Distance Learning, Inventory Control on Selasa, 05 November 2013

Postingan artikel ini ditujukan untuk siswa Stembatema tingkat IV yang sekarang sedang Praktek Industri. Untuk meningkatkan pemahaman anda tentang Planning Product Inventory Control, silakan baca artikel yang telah saya unggah berikut ini :

http://www.kejari.com/2013/11/planning-product-inventory-control-ppic.html

http://www.kejari.com/2013/11/lingkup-kerja-planning-product.html

http://www.kejari.com/2013/11/ppic-sebagai-conection-point-dan-gate.html

http://www.kejari.com/2013/11/penentuan-alokasi-order-dalam-estimasi.html

Tugas anda sebagai bahan penilaian dalam kegiatan distance learning di Industri, yaitu menjawab pertanyaan di blog ini pada menu komentar.

PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?

Sebagai bukti anda telah menjawab tugas PPIC, mohon selain menjawab di kolom komentar, file pendukung jawaban anda bisa dikirim ke email : infostemba@gmail.com dan cc : info@kejari.com

Terima kasih .. salam kejar informasi

180 komentar

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 03.30

Hikmah Budi Lestari
4TPHP3
7103
Prakerin PT Madusari Nusaperdana
Jawab:
1. PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain seperti marketing, produksi, R&D, Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:
Marketing akan menyampaikan kepada PPIC seberapa banyak kebutuhan pasar dan order produk dari costumer (hubungan antara PPIC dan Marketing). Kemudain PPIC akan merencanakan jumlah barang/produk yang akan diproduksi sesuai kebutuhan marketing terserbut. Setelah itu PPIC merencanakan dan menentukan jumlah dan jenis-jenis apa saja raw material yang akan dibutuhkan untuk produksi, data ini diserahkan ke Purchasing/Finance (hubungan PPIC dengan Finance). Kemudian PPIC menentukan produk apa saja yang akan diproduksi, berapa jumlahnya, dan kapan waktu produksinya, data ini disampaikan / diserahkan kepada produksi (hubungan PPIC dengan produksi). Setelah itu, PPIC akan merencanakan pengeluaran Finish Good dari gudang (kemana, berapa, dan kapan Finish Good yang akan dikeluarkan dari gudang), data ini disampaikan/diserahkan ke bagian gudang/ware house (hubungan PPIC dengan ware house).
Sedangkan hubungannya dengan R&D, R&D akan menyampaikan rencana project trial produksi kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
A. Planning
1. Penyediaan Rawa Material yang berkualitas
2. Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
3. Planning produksi yang continue, untuk menghindari kerusakan mesin.
B. Proses
1. Personel
a. SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
b. Menerapkan human hygiene
c. Mengikuti SOP yang berlaku
d. Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
e. Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar
f. Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP
2. Proses
a. SOP harus jelas dan mudah dipahami oleh karyawan
b. Urutan proses harus efektif dan efisien sehingga tidak terjadi banyak lost product/raw material
c. Proses produksi tidak banyak lost time
d. Proses harus hygiene
e. Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
3. Produk
a. Terjaga kualitas selama proses(minimalisir kerusakan Raw Material dan Finish Good)
b. Menjaga hygiene selama proses sesuai standar mutu yang berlaku
c. Menjamin keamanan Finish Good dari segi Kimia dan Mikro sehingga aman bagi konsumen
C. Storage
1. Pengeluaran harus secara FIFO (First In First Out)
2. Menjaga hygiene selama proses penyimpanan
3. Mempunyai standar yang jelas ( misalnya produk chilled berarti disimpan dalam suhu 20C dan produk frozen disimpan dalam suhu -200C)
4. Data tercatat secara rapi ( data jumlah Finish Good maupun Raw Material yang ada dalam gudang
5. Harus seimbang antara barang keluar dan barang yang masuk.
6. Ruang penyimpanan harus sesuai dengan ISO.

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 04.44

1. PPIC adalah suatu departemen didalam sebuah perusahhan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi . untuk hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan . nantinya bagian PPIC ini akan menjadi jalur pengubung antara dunia luar dan juga dengan bagian diinternal perusahaan untuk persoalan produknya dan kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya sesuai dengan fungsi utama dari departemen PPIC sebagaiman yang telah saya sebutkan diatas . berikut ini merupakan gambaran bahwa PPIC menjadi departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain
2. Langkah perusahaan dalam menciptakan zero defect adalah
Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah berlaku
a. Menerapkan disiplin kerja
1. Bagian proses produksi( Kawasan H1 )
- Mengenakan pakaian produksi yang sesuai ( baju produksi , celana produksi , penutup kepala , penutup mulut , sepatu khusus H1 )
- Menghindari kontaminasi silang antar pekerja
- Memahami peraturan selama dalam kawasan produksi untuk karyawan

2. Bagian proses produksi ( kawasan H2)
- Mengenakan pakaian kerja sesuai peraturan ( misalnya safety shoes )

3. Bagaian lapangan
Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan peraturan seperti sefety shoes , safety helmet

b. Membentuk bagian keselamatan dan kesehatan kerja
c. Melaksanakan proses ordering dengan baik dan benar

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 06.33

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki fungsi / tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi , R&D, serta finance . Dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi . hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan . Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya.

2. Langkah perusahaan dalam menciptakan zero defect antara lain :

a. Persiapan produksi
1) Penggunaan bahan baku / raw material yang berkualitas baik
2) Hygient karyawan
3) Penggunaan pakaian kerja sesuai prosedur
4) Perawatan dan pengecekan mesin secara berkala
b. Pelaksanaan produksi
1) Pelaksanaan kerja sesuai SOP
2) Melakukan “karantina’’ pada produk yang beresiko menjadi produk non standar
3) Menghindari kontaminasi mikrobiologi maupun kimiawi
4) Segera dilakukan perbaikan pada mesin yang beresiko menghasilkan produk non standar

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 17.07

good answer. You can send the file to support your answers to infostemba@gmail.com cc: info@kejari.com

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 17.08

good answer (h)

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 17.16

Riza Ma'arief (7234)

PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?

Jawaban :

1. iya karena PPIC bisa memperkirakan kebutuhan pengadaan produk jadi yang sedang di butuhkan marketing untuk diwujudkan dalam perencanaan bahan baku & pengemas yang akan disediakan oleh bagian purchasing yang disetujui oleh finance untuk diproduksi oleh bagian produksi

2. QC Raw Materialnya hanya akan menerima bahan-bahan dari supplier yang memang memenuhi standar yang dibutuhkan, dan setiap tahan proses produksi dilakukan dengan menerapkan SOP yang tegas.. tapi itu tak semata-mata menjadi tanggung jawab bag. QC & Produksi melainkan menjadi tanggung jawab seluruh komponen perusahaan.. untuk bagian gudang juga menerapkan sistem FIFO shg meminimalisasi bahan yang sudah rusak ketika berada dalam gudang

Balas

Unknown Admin

8 November 2013 pukul 21.10

kemarin saya sudah sekalian kirim file ke infostemba@gmail.com dan cc: info@kejari.com pak.

Balas

Unknown Admin

9 November 2013 pukul 21.55

Nama : Toat MUji Cahyoni 8-)
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7288
Praktek industry di PT.KEMANG FOOD INDUSTRIES
1.) PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya adalah,bagian marketing akan menyampaikan pada PPIC tentang seberapa besar/banyak permintaan konsumen dalam pasar akan produk yang dihasilkan,kemudian secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi yaitu dengan merencanakan dan menentukan jumlah dan jenis-jenis apa saja bahan dasar yang sesuai dengan data permintaan pasar yang disampaikan oleh bagian marketing yang kemudian akan digunakan untuk produksi. Dari data yang diperoleh maka PPIC akan menyampaikan kepada bagian Finance.
Setelah itu, PPIC akan merencanakan pengeluaran produk jadi dari gudang mengenai jumlah,waktu,dan tujuan pengiriman produk jadi. Data ini disampaikan ke bagian gudang,dan secara tidak langsung berarti PPIC juga berhubungan dengan bagian gudang.
Sedangkan hubungannya dengan R&D, PPIC akan menerima rencana project trial produksi dari bagian R&D sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan project trial tersebut.
Dari penjelasan di atas maka PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain dalam perusahaan ( marketing, Produksi, R&D, Finance dan lain-lain). (o)

2.) Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect, antara lain : :-t
A. Persiapan produksi :
• Menyiapkan bahan baku(raw material) yang berkualitas
• Menyiapkan bahan bantu produksi yang juga berkualitas
B. Personal :
• Menerapkan personal hygiene yang baik
• Menggunakan pakaian kerja yang sesuai dengan SOP
• Mengenakan sepatu khusus
C. Produksi :
• Melaksanakan proses sesuai dengan SPK (Surat Perintah Kerja) yang berlaku pada hari itu
• Melaksanakan prosedur produksi sesuai dengan urutan yang benar
• Meminimalisir kontaminasi dengan menerapkan hygiene proses
D.Gudang :
• Melakukan prosedur penyimpanan bahan baku maupun produk jadi dengan sesuai dan benar
• Menerapkan system FIFO (First In First Out),baik pada bahan baku maupun produk jadi

Balas

Unknown Admin

9 November 2013 pukul 22.12

ok, email sudah saya terima

Balas

Unknown Admin

9 November 2013 pukul 22.12

(h)

Balas

Unknown Admin

9 November 2013 pukul 22.13

(h)

Balas

sekedarberbagi

10 November 2013 pukul 01.31

PPIC merupakan salah satu alat bantu (tool) utama dalam melakukan perencanaan sebelum melakukan aktivitas produksi dari suatu perusahaan. Karena, PPIC akan dapat memberikan informasi tentang kemampuan memproduksi suatu barang dengan waktu dan jumlah yang tepat serta menghabiskan sumber daya se-efisien mungkin, baik itu sumber daya manusia maupun waktu.

1.PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain seperti marketing, produksi, R&D, Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:
misal suatu perusahaan yaitu bagian marketing menerima order atau pesanan dari konsumen, maka bagian marketing akan menyampaikan kepada bagian PPIC untuk dilakukan analisa kebutuhan produksi terutama bahan-bahan yang harus disediakan termasuk kemasannya. Setelah di dapat data, PPIC menyerahkan data ke bagian gudang besar untuk menyiapkan bahan-bahan untuk proses produksi. Jika di bagian gudang besar stock habis, maka PPIC ataupun gudang besar meminta meminta order bahan ke bagian purchasing. Setelah didapat bahan-bahan yang diperlukan, bagian gudang besar menyerahkan bahan-bahan ke bagian gudang paket atau bagian gudang penimbangan untuk menimbanh bahan-bahan sasuai resep yang telah ada. Setelah itu, bahan-bahan diserahkan ke bagian produksi untuk dilakukan produksi sesuai order konsumen. Lanjut ke bagian packing dan terakhir ke bagian gudang barang jadi untuk didistribusikan. Jika bagian RnD telah melakukan reformulasi ( sehingga bahan-bahan yang dibutuhkan berbeda jenis maupun jumlahnya ) maka RnD mendiskusikan dengan bagian PPIC mengenai hal tersebut unutk kemudian bagian PPIC meminta bantuan bagian purchasing dan bagian accounting untuk menghitung ulang cost ( modal ) dan penetapan besar keuntungan maupun harga produknya.

2.Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect, antara lain :
a. memakai bahan-bahan sesuai standar yang digunakan perusahaan
b. pemilihan bahan ( formulasi ) yang sesuai ketentuan pangan
c. selalu bekerja sesuai Standar Opertional Procedure (SOP)
d. menerapkan hygiene dan sanitasi baik personal, lingkungan maupun peralatan yang baik
d. menempatkan karyawan pada pekerjaan sesuai kemampuannya
e. memberi punishment bagi karyawan yang melakukan kesalahan
f. pendataan mulai dari harga dan pemakaian bahan-bahan, hasil produksi, stok bahan baku dan barang jadi yang tepat

Balas

Unknown Admin

10 November 2013 pukul 01.39

Nama : Tania Puspaningtyas
Kelas : 4 TPHP 2
NIS : 7283

PT Sari Bumi Sentosa

1. PPIC akan menyusun rencana produksi berdasarkan forecast (peramalan penjualan) yang dibuat oleh Bagian Pemasaran disertai dengan Rencana Anggaran Belanja Perusahaan (RABP). sedangkan untuk terealisasinya proses produksi yang sudah direncanakan, perlu pihak RnD untuk menentukan formulasi produk, desain kemasan, maupun alur produksinya, dan juga trial untuk produk tersebut. setelah itu rencana dan konsep yang sudah matang akan direalisasikan oleh pihak produksi, kemudian produk akan dipasarkan dengan bantuan pihak marketing.
PPIC akan merencanakan pengeluaran produk dari gudang (kemana, berapa, dan kapan Finish Good yang akan dikeluarkan dari gudang), data ini disampaikan/diserahkan ke bagian gudang.

2. langkah perusahaan menciptakan zero defect
a. PDQC
-menentukan formulasi dan desain proses yang efektif dan efisien
-melakukan pengawasan terhadap setiap tahapan produksi dengan cermat
-melakukan pengecekan dan pengontrolan pada proses produksi
-melakukan inspeksi yang terhadap bahan datang
b.produksi
-melakukan proses produksi sesuai dengan rencana produksi yang telah disusun
-setiap operator mengoperasikan mesin dengan cermat
-melaksanakan proses produksi sesuai prosedur
c.logistik
-tidak menerima bahan yang tidak sesuai kriteria perusahaan
d. gudang
-melakukan proses muat barang secara hati-hati
-sistem penggudangan FIFO
e. personal
-memakai pakaian kerja sesuai ketentuan perusahaan
-tidak melakukan aktifitas yang mengganggu proses produksi, seperti : merokok, memutar musik, meludah sembarangan, dll

Balas

Unknown Admin

10 November 2013 pukul 06.15

Nama : Ni’ma Haida
NIS : 7174

1. PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain seperti marketing, produksi, R&D, Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:

Dalam perusahaan (manufacture) PPIC ( Production Planning and Inventory Control ) memiliki fungsi production planning, yaitu bertanggung jawab pada Monitoring Persediaan, selain itu PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory yang merupakan aset perusahaan , berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual.Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Untuk menjalankan tugas tersebut PPIC harus berkoordinasi dengan departemen-departemen lain seperti marketing , produksi , R&D , Finance , dll. Dalam hubungannya dengan marketing PPIC mempunyai peranan penting dalam proses planning dan monitoring yaitu , berperan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan ke Customer. Hubungannya dengan produksi yaitu PPIC harus bisa memastikan kesiapan capasitas produksi, terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan personel. Dengan adanya sistem informasi dan koordinasi yang baik antara kedua departeman tersebut maka PPIC akan selalu dapat memantau progress produksi di semua tahapan proses. Hubungannya dengan R&D yaitu ,PPIC berperan dalam proses regristrasi produk baru lengkap dengan komponen penyusun dan formulasi per unit produk yang biasanya didapat dari bagian R&D.Sedangkan hubungannya dengan bagian Finance, PPIC bertangung jawab dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect :

- Melakukan pemeriksaan pada bahan/barang datang sesuai dengan parameter uji yang ditetapkan
- Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
- Melakukan formulasi yang tepat
- Melakukan proses produksi sesuai SOP
- Memantau setiap tahapan produksi terutama pada tahapan yang termasuk titik kritis (CCP)
- Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja sesuai GMP)
- Memantau kualitas produk yang dihasilkan
- Melakukan pengecekan pada mesin secara berkala, sehingga kerusakan pada mesin bisa dihindari
- Melakukan proses sanitasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

Balas

Unknown Admin

11 November 2013 pukul 01.15

Agi Suci N.I
PT.Foodex Inti Ingredients
1.PPIC mendapatkan info order dari bagian marketing, selanjutnya PPIC menghubungi bagian Purchasing untuk menyiapkan bahan apa saja yang dibutuhkan, yang kemudian akan dikirim suplier kebagian Warehouse Raw Material,selanjutnya PPIC menkonfirmasi bagian Produksi dalam bentuk Surat Perintah Kerja,kemudian PPIC mengkonfirmasi bagian QC FIELD dan QC LAB apakah Produk ''OK" atau "TIDAK", jika OK maka lanjut kebagian Finish Goods untuk pengiriman,dan PPIC kembali mengkonfirmasi bagian FG apakah barang siap kirim atau tidak.Jadi menurut saya PPIC itu ibaratnya seperti Play Maker.

2.Mengontrol proses dari Hulu-Hilir harus sesuai dengan spesifikasi,mulai dari Raw Material harus ada Surat Persetujuan yang dikluarkan oleh bagian QC Raw Material,Proses harus sesuai spesifikasi standar, begitupula dengan bagian Finish Goods.Sebenarnya di PT kami menggunakan minimum defect, bila produk OK langsung RELEASE jika TIDAK maka bisa REJECT atau HOLD(jika memungkinkan untuk diperbaiki).

Balas

Unknown Admin

11 November 2013 pukul 01.16

memang jauh dari kata sempurna tapi semoga bermakna

Balas

Unknown Admin

13 November 2013 pukul 07.31

Nama : Finza Abiyoga
NIS : 7089
Tempat P.I :PT. GarudaFood Putra Putri Jaya, Pati.

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?

Jawab:

1. Maksud dari PPIC menjebatani departemen Marketing dengan departemen lain :
• Mengatur Teknik Perencanaan Produksi.
Berdasarkan data yang diperoleh dari bagian Marketing PPIC harus mengatur apa dan berapa produk yang akan di produksi dalam periode waktu tertentu sesuai kapasitas yang dikehendaki, sehingga seorang PPIC harus berkoordinasi dengan lini produksi terutama untuk kapasitas mesin dan ketersediaan tenaga kerja yang terkait. Kemudian data tersebut akan dilaporkan kepada pihak Finance.
Sementara jika ada produk baru hasil trial dari bagian R&D, maka R&D tersebut akan menghubungi bagian PPIC agar segera direncanakan dan diatur produksi Trial Project tersebut.
• Mengatur Teknik Perencanaan Inventory dan Delivery
Mengatur dan merencanakan produksi barang-barang yang akan diproduksi dengan mempertimbangkan apa yang dimiliki perusahaan (Inventory), seperti persediaan bahan baku atau raw material didalam gudang, dan barang-barang yang akan digunakan untuk proses produksi. Sehingga bagian PPIC harus berkoordinasi dengan bagian gudang yang berkaitan yaitu pada Monitoring persediaan. Sampai dengan pada penyimpanan barang hasil proses(produk jadi) dan perencanaan kapan, kemana, dan berapa pengeluaran barang yang didistribusikan kepada customer dengan berkoordinasi pada bagian Finishing Good.

Maka dapat disimpulkan bahwa PPIC tersebut menjembatani atau menghubungkan antar departemen mulai dari Marketing, produksi, R&D, finance, dll

2. Cara menciptakan Zero defect dalam produksi yaitu dengan cara :
a. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar yang diterapkan
b. Menggunakan bahan baku dan disimpan pada gudang yang memenuhi standar
c. Menjaga kebersihan karyawan dengan memberikan sanitasi yang baik agar mencegah kontaminasi
d. Melakukan proses produksi sesuai SOP
e. Menjaga dan memantau karyawan agar tidak melakukan kegiatan lain yang mengganggu aktifitas kerja
f. Perawatan mesin dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi
g. Pengecekan bahan baku yang datang
h. Pengecekan proses produksi dari awal sampai produk jadi agar kualitas produk terkendali
i. Menerapkan sistem FIFO pada penggudangan dan Finishing Good.

Balas

Unknown Admin

14 November 2013 pukul 20.23

terima kasih atas postingan jawaban anda untuk distance learning ini.. semua yang sudah menjawab baik itu di blog ini maupun di email sudah saya rekap.. Sukses juga untuk praktek Industri Kalian.. smg langsung kerja.

Balas

Anonim

15 November 2013 pukul 03.28

Nama : Andriansyah Dwy Kusuma
Kelas : 4TPHP
NIS : 6980
Tempat prakerin di PT.BIONIC NATURA

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya :

Jadi, PPIC adalah penghubung antara marketing dengan bagian produksi,finance dan juga R&D yangmana ketika PPIC telah menapatkan PO(Purchase Order) dari marketing maka secara tidak langsung PPIC bertanggung jawab atas pengadaan raw material yang akan dijadikan bahan baku untuk proses produksi lalu memastikan order ini selesai pada waktu yang telah disepakati,dan juga menentukan jenis barang, jumlah dan kapan akan diproduksi(hubungan antara PPIC dengan produksi), lalu PPIC juga bertanggung jawab kepada bagian finance untuk membuat laporan tentang raw material yang dibutuhkan baik dalam hal jenis, jumlah dan jenis barang yang akan diadakanl(hubungan antara PPIC dengan Finance), dan jika R&D ingin melakukan trial maka PPIC bertanggung jawab untuk mengartur dan merencanakan prose produksi untuk trial tersebut
2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
a) Menerapkan sistem 5R untuk setiap karyawan
b) untuk prosedur produksi yaitu
bag QC benar-benar memilah barang datang yang memenuhi standar, lalu untuk proses pruduksi benar benar diterapkan GMP dan K3LH , dan setiap tahapan produksinya dijalankan sesuai SOP yang tegas
c) dibuat tata tertib yang tegas ketika jam kerja sudah dimulai

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 07.44

Wahyu Setyarini
4tphp3
7307
Praktek Industri di PT. Candrabuana Suryasemesta , Semarang
1. PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah proses perencanaan seluruh kegiatan produksi yang harus mempertimbangkan mulai dari ketersediaan bahan baku, pengerjaan di bagian produksi, sampai jadwal pengiriman produk jadi.
Salah satu kegiatan utama PPIC adalah membuat jadwal produksi. Jadwal produksi dibuat berdasarkan jadwal pengiriman dan quantity pengiriman yang diminta konsumen atau berdasarkan forecasting permintaan konsumen. Pembuatan jadwal produksi dilakukan dengan mem-breakdown produk jadi menjadi komponen-komponennya dan kemudian membuat jadwal produksi mulai dari komponen sampai jadwal produksi barang jadi.
Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan oleh bagian PPIC adalah ketersediaan komponen/bahan baku. Kekurangan komponen atau bahan baku akan mengakibatkan jadwal pengerjaan satu order tidak bisa dilaksanakan di lantai produksi. Jika hal ini terjadi maka seluruh jadwal produksi yang lain harus dirubah untuk menjaga bagian produksi terus memiliki jadwal kerja sesuai prioritas pengiriman order yang benar.
Hal-hal tersebut membuat bagian PPIC harus sering berkomunikasi dengan bagian lain, terutama bagian marketing yang berhubungan dengan order konsumen, bagian purchasing/buyer yang berhubungan dengan ketersediaan material, dan bagian produksi dan QC yang berhubungan dengan pencapaian output produksi.
Sedangkan hubungannya dengan R&D, R&D akan menyampaikan rencana project trial produksi kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP
- Proses harus hygiene
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara chilling dan freezing
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 12.45

tugas sudah saya terima.. good Job (h)

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 15.41

Nama ; Hendra Adi Kelvianto
NIS ; 7099

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksunya PPIC adalah suatu departemen didalam sebuah perusahhan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . Dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi .
Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
Sedangkan hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan .
Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya.

2. Upaya untuk menciptakan zero defect antara lain :
a. Menggunakan bahan baku yang berkualitas
b. Memeriksa apakah semua bahan yang akan digunakan telah sesuai dengan standar yang baik
c. Menciptakan lingkungan kerja yang bersih dan nyaman
d. Melakukan sanitasi rutin
e. Menerapkan kesadaran akan personal hygine yang abik
d. Menggunakan pakaian kerja sesuai standar yang ada
e. Melakukan proses produksi dengan benar
f. Menerapkan sistem FIFO (First In Firs Out) pada bahan baku maupun produk jadi dalam gudang

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.03

Nama : Reda Yana Khalifah
Kelas : 4tphp2
NIS : 7216
Praktek Industri di PT. Candrabuana Surya Semesta, Semarang

1. pengertian PPIC ( Production Planning and Iventory Control ) adalah merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan bakunya. Fungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh bagian PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.
Inventory atau barang persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual. Karena inventory disimpan di gudang, maka manajemen inventory dan gudang sangat berkaitan. Pergudangan sendiri adalah kesatuan komponen didalam Suplay Chain product. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang yang sampai digunakan dalam proses produksi. Fungsi penyimpanan ini sering disebut ruang persediaan, gudang bahan baku, dll. Perusahaan besar atau kecil, untuk pengadaan dan penyimpanan barang ini diperlukan biaya besar. Biaya penyimpanan ini setiap tahun umumnya mencapai sekitar 20 – 40% dari harga barang (Indrajit, R,E., Djokopranoto,R., Manajemen Persediaan, 2003, Gramedia, hal.3). Untuk itu diperlukan strategi atau manajemen inventory yang baik agar biaya persediaan optimum.
Dalam Struktur Organisasi ada beberapa variasi untuk mempertegas fungsi Planning dan Gudang (material ware house dan Final Product ware house), untuk kondisi seperti ini, PPIC bertanggung jawab pada Monitoring Persediaan ( Safety Stock, Mengeluarkan Bill of Material, akurasi data inventory, efektivitas sistem invormasi ).
Sedangkan aktivitas pergudangan, seperti; 1) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman raw material ke bagian processing, 2) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman final product ke Customer, 3) Mengoperasikan Sistem informasi, Umumnya dibawah kendali Head Ware House setingkat Supervisor atau Manager, disesuaikan dengan Lingkup tanggung jawabnya.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP
- Proses harus hygiene
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara chilling dan freezing
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)v

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.29

terima kasih.. jawaban yang cukup detail

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.41

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.47

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.49

Khusna Anifah
4tphp2
7130
Praktek Industri di PT. Candrabuana Surya Semesta, Semarang

1. PPIC adalah singkatan dari Production Planning and Inventory Control yaitu suatu departement dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventory agar sesuai dengan kebutuhan yang ada.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku yang akan dijalankan agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity.

Hal ini berbeda dengan PPC (Production Planning and Control) dimana PPC hanya berfungsi merencanakan dan mengendalikan rangkaian produksi agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan tanpa harus mengendalikan inventory perusahaan.

Pertanyaannya sekarang adalah kenapa inventory harus dikendalikan, ini adalah pertanyaan penting yang perlu saya jelaskan agar kita bisa mengetahui alasan kenapa pada era 80-an perusahaan menerapkan PPC tetapi sejak satu dasawarsa terakhir ini lebih populer menggunakan PPIC.

Inventory (persediaan) memiliki arti yang sangat penting bagi operasi suatu perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi dan memastikan order yang diterima marketing bisa selesai tepat waktu. Ada 3 alasan mengapa inventory perlu dikendalikan yaitu :
1. Antisipasi adanya unsur ketidakpastian permintaan (order dari marketing).
2. Adanya unsur ketidakpastian pasokan dari supplier.
3. Adanya unsur ketidakpastian tenggang waktu (lead time) barang yang kita pesan.
Untuk mengendalikan inventory itulah mengapa di PPIC ada bagian yang namanya MRP (Material Requirement Planning) agar ketersediaan bisa benar-benar seimbang dan tidak berlebihan, karena inventory pada dasarnya adalah biaya. Inventory yang berlebihan tentu akan membebani cash flow perusahaan.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP
- Proses harus hygiene
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara chilling dan freezing
- Data tercatat secara rapi.

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.53

Raras Andani
4tphp2
7213
Praktek Industri di PT. Candrabuana Surya Semesta, Semarang

1. PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.

PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.

PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.

fungsi PPIC
1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.
2. Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut :
1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
5. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
6. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
7. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
8. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
9. Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP
- Proses harus hygiene
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara chilling dan freezing

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 21.58

makasih pak :)

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 22.01

Jawabannya sesuai realita di sana untuk soal nomer 2.. kok rata2 sama .. beda tempat beda strategi kan ?? [-(

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 22.02

tulis perusahaan tempat kamu magang di PT apa ??

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 23.40

NAMA : MISA OKTIANA
KELAS : 4 TPHP
NIS : 7152
Tempat Industri : PT. EKA TIMUR RAYA , Pasuruan Jawa Timur

A. PENGERTIAN PPIC
Dari pengertian PPIC ( Production Planning and Iventory Control ) adalah merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan bakunya. Jika kita ambil pengertian Produksi Planning bukan hanya merencanakan produksi saja, dimana pengertiannya bisa menjadi lebih luas lagi. Karena jika kita ingin merencanakan suatu produksi maka kita harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan di produksi yang mana Dept. PPIC dapat mengetahuinya berdasarkan informasi Dept. R&D berupa FORMULASI PRODUCT dan dari sini Dept. PPIC dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang harus disediakan sesuai dengan berapa banyak yang akan di produksi. Dan dari kata Iventory Control-pun pengertiannya bukan hanya sekedar mengkontrol bahan baku saja tetapi bagaimana Dept. PPIC dapat me-minimal-kan persediaan bahan baku yang berada di Dept. WAREHOUSE sehinggan penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku.
Yang perlu diketahui bahwa ada suatu survey yang pernah diadakan dan telah berlaku umum menyatakan alasan-alasan mengapa pelanggan meninggalkan perusahaan, antara lain : meninggal (1%), pindah (3%), membentuk kelompok lain (5%), alasan pesaing lebih baik (9%), produk mengecewakan (14%), dan sikap tidak berbeda dari perusahaan dalam memberikan pelayanan dari waktu ke waktu (68%). Alasan-alasan ini menunjukan bahwa perlu adanya perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dalam proses industri untuk mempertahankan loyalitas pelanggan (customer loyalty) kepada perusahaan.
Berdasarkan survey di atas maka Dept. PPIC mempunyai peranan penting di dalam mewujukan perbaikan terus-menerus (continuous improvement) sehingga dapat mempertahankan loyalitas pelanggan (customer loyalty), seperti apa yang dikatakan oleh Unit Manager yang pernah memimpin saya bahwa Dept. PPIC merupakan urat nadi perusahaan dan sampai selama ini saya mempercayainya akan tetapi kadang PPIC dianggap sepele bagi sebagian manager/perusahaan. Mungkin pemikiran sepeti itu menganggap bahwa tanpa adanya PPIC perusahaan tetap dapat bejalan tapi apakah hasilnya dapat efektive dan efisien, jika melihat sebagian orang seperti ini maka mereka menganut system individualis.

UPAYA MENCIPTAKAN ZERO DEFFECT di PT EKA TIMUR RAYA
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material(jamur) yang selalu segar dan berkualitas setiap harinya
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
- Pengangkutan raw material mulai dari penanaman menuju factory menggunakan mobil box tertutup untuk meminimalisir terjadinya kerusakan mekanis pada bahan.

b) Proses produksi
- Seluruh karyawan wajib menggunakan perlengkapan kerja sesuai standar GMP
-Sanitasi dilakukan setiap saat selama proses berlangsung untuk menghindari adanya kontaminasi pada produk
-Melakukan proses produksi sesuai aturan yang ditetapkan
-Dilarang menggunakan dan membawa barang yang tidak sesuai dengan standar GMP
-Alur mesin ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan alur proses yang di tetapkan
c) Produk
- Menangani produk sesuai SOP yang di tetapkan
-Meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk

d) Penggudangan
- Menjaga suhu gudang pada suhu 37 derajat celcius
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai tanggal produksi dan jenisnya masing-masing
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

15 November 2013 pukul 23.47

NAMA : TRI WAHYUNI
KELAS : 4 TPHP
NIS : 7292
Tempat Industri : PT. EKA TIMUR RAYA , Pasuruan Jawa Timur

A. PENGERTIAN PPIC
Dari pengertian PPIC ( Production Planning and Iventory Control ) adalah merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan bakunya. Jika kita ambil pengertian Produksi Planning bukan hanya merencanakan produksi saja, dimana pengertiannya bisa menjadi lebih luas lagi. Karena jika kita ingin merencanakan suatu produksi maka kita harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan di produksi yang mana Dept. PPIC dapat mengetahuinya berdasarkan informasi Dept. R&D berupa FORMULASI PRODUCT dan dari sini Dept. PPIC dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang harus disediakan sesuai dengan berapa banyak yang akan di produksi. Dan dari kata Iventory Control-pun pengertiannya bukan hanya sekedar mengkontrol bahan baku saja tetapi bagaimana Dept. PPIC dapat me-minimal-kan persediaan bahan baku yang berada di Dept. WAREHOUSE sehinggan penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku.
Yang perlu diketahui bahwa ada suatu survey yang pernah diadakan dan telah berlaku umum menyatakan alasan-alasan mengapa pelanggan meninggalkan perusahaan, antara lain : meninggal (1%), pindah (3%), membentuk kelompok lain (5%), alasan pesaing lebih baik (9%), produk mengecewakan (14%), dan sikap tidak berbeda dari perusahaan dalam memberikan pelayanan dari waktu ke waktu (68%). Alasan-alasan ini menunjukan bahwa perlu adanya perbaikan terus-menerus (continuous improvement) dalam proses industri untuk mempertahankan loyalitas pelanggan (customer loyalty) kepada perusahaan.
Berdasarkan survey di atas maka Dept. PPIC mempunyai peranan penting di dalam mewujukan perbaikan terus-menerus (continuous improvement) sehingga dapat mempertahankan loyalitas pelanggan (customer loyalty), seperti apa yang dikatakan oleh Unit Manager yang pernah memimpin saya bahwa Dept. PPIC merupakan urat nadi perusahaan dan sampai selama ini saya mempercayainya akan tetapi kadang PPIC dianggap sepele bagi sebagian manager/perusahaan. Mungkin pemikiran sepeti itu menganggap bahwa tanpa adanya PPIC perusahaan tetap dapat bejalan tapi apakah hasilnya dapat efektive dan efisien, jika melihat sebagian orang seperti ini maka mereka menganut system individualis.

UPAYA MENCIPTAKAN ZERO DEFFECT di PT EKA TIMUR RAYA
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material(jamur) yang selalu segar dan berkualitas setiap harinya
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
- Pengangkutan raw material mulai dari penanaman menuju factory menggunakan mobil box tertutup untuk meminimalisir terjadinya kerusakan mekanis pada bahan.

b) Proses produksi
- Seluruh karyawan wajib menggunakan perlengkapan kerja sesuai standar GMP
-Sanitasi dilakukan setiap saat selama proses berlangsung untuk menghindari adanya kontaminasi pada produk
-Melakukan proses produksi sesuai aturan yang ditetapkan
-Dilarang menggunakan dan membawa barang yang tidak sesuai dengan standar GMP
-Alur mesin ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan alur proses yang di tetapkan
c) Produk
- Menangani produk sesuai SOP yang di tetapkan
-Meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk

d) Penggudangan
- Menjaga suhu gudang pada suhu 37 derajat celcius
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai tanggal produksi dan jenisnya masing-masing
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Suluh Jati Pratiwi

16 November 2013 pukul 05.25

Nama : Suluh Jati Pratiwi
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7278

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.Maksudnya adalah:
PIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC . Di perusahaan yang saya tempati untuk praktek industry PPIC akan menerima pesanan dari customer dan order-order dari sales/ bagian marketing untuk stok beberapa swalayan atau otlet-otlet yang telah bekerjasama dengan perusahaan yang mana order dan pesanan customer itu dirangkum dalam blanko yang kemudian diberikan kepada bagian produksi sebagai dat yang digunakan untuk pedoman produk apa saja yang akan dibuat dan waktu produk tersebut dibutuhkan. Kemudian PPIC akan memberikan informasi kepada gudang penyimpanan bahan baku mengenai bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk produksi. Setelah itu pihak ppic akan memberikan informasi kepada pihak packing waktu produk tersebut akn digunakan dan waktu / time out agar produk itu selesai pada waktunya. Bagian finishing produk akan menggolongkan berdasarkan kebutuhan sales yang datanya di dapat dari bagian ppic tadi. Ppic akan menetukan sales mana yang harus mengantarkan pesanan ke pada pelanggan dengan aman. Bagian R&D akan merencanakan produk dan inovasi baru yang kemudian data produk tersebut diserahkan kepada pikah ppic untuk menentukan apakah cocok di pasaran dfan dapat diterima customer kemudian ppic akan menentukan harga, dan mencobanya untuk dipasarkan melalui bagian marketing.
2. langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. personalia
• personal hygine
• karyawan harus menggunakan perlengkapan bekerja seperti hairnet, masker, clemek, sarung tangan
• meminimalisir bahaya-bahaya yang mungkin dapat mengkontaminasi produk
b. penggudangan (bahan Baku)
• menyeleksi bahan dasar yang akan digunakan dalam proses produksi sesuai dengan standar mutu
• mengurangi/ mencegah bahaya-bahaya yang mungkin membahayakan bahan baku
• menggunakan system penggudangan yang baik
c. produksi
• melkukan proses produksi di tempat yang telah disediakan
• menggunakan peralatan yang bersih dan aman
• melakukan proses produksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
• melakukan proses produksi dengan baik sesuai dengan SOP
d. pengemasan
• pengemasan harus dilakukan ketika roti telah benar-benar dingin maksimal 280C
• pengemasan harus menggunakan plastic yang bersih dan rapat
e. pemyimpanan produk akhir
• produk seperti cake harus ditempatkan pada ruangan yang lembaba atau dingin
• produk seperti tart harus ditempatkan pada ruangan berpendingin(freezer)
• produk seperti roti manis dan roti tawar harus ditempatkan pada ruangan yang keering
f. marketing
• Pengiriman produk harus hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada produk (penataan dalam truk)

Balas

Unknown Admin

17 November 2013 pukul 00.10

nama: akhmad yasirul amri
kelas : 4T
nis : 6967

PPIC merupakan departemen
yang menjembatani departemen
lain seperti marketing, produksi,
R&D, Finance, dll. Maksudnya
adalah sebagai berikut:
Marketing akan menyampaikan
kepada PPIC seberapa banyak
kebutuhan pasar dan order
produk dari costumer (hubungan
antara PPIC dan Marketing).
Kemudain PPIC akan
merencanakan jumlah barang/
produk yang akan diproduksi
sesuai kebutuhan marketing
terserbut. Setelah itu PPIC
merencanakan dan menentukan
jumlah dan jenis-jenis apa saja
raw material yang akan
dibutuhkan untuk produksi, data
ini diserahkan ke Purchasing/
Finance (hubungan PPIC dengan
Finance). Kemudian PPIC
menentukan produk apa saja
yang akan diproduksi, berapa
jumlahnya, dan kapan waktu
produksinya, data ini
disampaikan / diserahkan kepada
produksi (hubungan PPIC dengan
produksi). Setelah itu, PPIC akan
merencanakan pengeluaran
Finish Good dari gudang
(kemana, berapa, dan kapan
Finish Good yang akan
dikeluarkan dari gudang), data
ini disampaikan/diserahkan ke
bagian gudang/ware house
(hubungan PPIC dengan ware
house).
Sedangkan hubungannya dengan
R&D, R&D akan menyampaikan
rencana project trial produksi
kepada PPIC sehingga PPIC akan
mengatur dan merencanakan
proses produksi tersebut.

2. UPAYA MENCIPTAKAN ZERO
DEFFECT di PT EKA TIMUR RAYA
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material
(jamur) yang selalu segar dan
berkualitas setiap harinya
- Distribusi Raw Material dalam
gudang yang baik (FIFO)
- Pengangkutan raw material
mulai dari penanaman menuju
factory menggunakan mobil box
tertutup untuk meminimalisir
terjadinya kerusakan mekanis
pada bahan.
b) Proses produksi
- Seluruh karyawan wajib
menggunakan perlengkapan kerja
sesuai standar GMP
-Sanitasi dilakukan setiap saat
selama proses berlangsung
untuk menghindari adanya
kontaminasi pada produk
-Melakukan proses produksi
sesuai aturan yang ditetapkan
-Dilarang menggunakan dan
membawa barang yang tidak
sesuai dengan standar GMP
-Alur mesin ditata sedemikian
rupa agar sesuai dengan alur
proses yang di tetapkan
c) Produk
- Menangani produk sesuai SOP
yang di tetapkan
-Meminimalisir terjadinya
kerusakan pada produk
d) Penggudangan
- Menjaga suhu gudang pada
suhu 37 derajat celcius
- Pengeluaran barang secara
FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan
selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai
tanggal produksi dan jenisnya
masing-masing
- Data tercatat secara rapi
( data jumlah produk akhir dan
bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

17 November 2013 pukul 08.36

Terima kasih, jawaban sudah saya terima.. Ini ngetik pake metode apa yah, kok bisa 1/3 kolom

Balas

Unknown Admin

20 November 2013 pukul 04.13

Nama : DENI SETIAWAN
NIS : 7025

1. PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain seperti marketing, produksi, R&D, Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:

Dalam perusahaan (manufacture) PPIC ( Production Planning and Inventory Control ) memiliki fungsi production planning, yaitu bertanggung jawab pada Monitoring Persediaan, selain itu PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory yang merupakan aset perusahaan , berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual.Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Untuk menjalankan tugas tersebut PPIC harus berkoordinasi dengan departemen-departemen lain seperti marketing , produksi , R&D , Finance , dll. Dalam hubungannya dengan marketing PPIC mempunyai peranan penting dalam proses planning dan monitoring yaitu , berperan untuk memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan ke Customer. Hubungannya dengan produksi yaitu PPIC harus bisa memastikan kesiapan capasitas produksi, terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan personel. Dengan adanya sistem informasi dan koordinasi yang baik antara kedua departeman tersebut maka PPIC akan selalu dapat memantau progress produksi di semua tahapan proses. Hubungannya dengan R&D yaitu ,PPIC berperan dalam proses regristrasi produk baru lengkap dengan komponen penyusun dan formulasi per unit produk yang biasanya didapat dari bagian R&D.Sedangkan hubungannya dengan bagian Finance, PPIC bertangung jawab dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect :

- Melakukan pemeriksaan pada bahan/barang datang sesuai dengan parameter uji yang ditetapkan
- Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
- Melakukan formulasi yang tepat
- Melakukan proses produksi sesuai SOP
- Memantau setiap tahapan produksi terutama pada tahapan yang termasuk titik kritis (CCP)
- Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja sesuai GMP)
- Memantau kualitas produk yang dihasilkan
- Melakukan pengecekan pada mesin secara berkala, sehingga kerusakan pada mesin bisa dihindari
- Melakukan proses sanitasi sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

Balas

Anonim

21 November 2013 pukul 14.33

NAMA : PRASONGKO
NIS : 7199
KELAS : 4 TPHP 2
Prakerin di PT BIONIC NATURA
PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya departemen PPIC ( Production Planning & Inventory Control) merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang melakukan berbagai kegiatan yang mana kegiatan itu berhubungan dengan departemen lain di perusahaan tersebut. Kegiatan PPIC yang berhubungan dengan produksi yaitu PPIC akan meyediakan kebutuhan barang-barang untuk keperluan produksi selama periode waktu tertentu. Pengadaan barang yang dilakukan oleh PPIC akan bergantung pada informasi kebutuhan barang jadi yang diperoleh dari derpartemen marketing berdasarkan PO ( Purchase Order ) dari pasar yang ada.PPIC menterjemahkan kebutuhan produksi dalam skala besar berdasarkan formula yang diberikan oleh bagian R&D. Jadi PPIC akan selalu konfirmasi kebagian R&D untuk memastikan apakah ada perubahan formula atau tidak. Selanjutnya kebutuhan barang tersebut akan dikeluarkan dam bentuk Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen QC atau QA. Untuk masalah biaya, semua kegiatan yang dilakukan baik oleh PPIC maupun departemen lain tidak akan lepas dari bagian finance. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPIC pada suatu perusahaan selalu berhubungan departemen yang lainnya.

Dalam menciptakan zero defect yang dilakukan dalam perusahaan yang saya tempati, ada beberapa upaya yang dilakukan yang mana semua upaya itu ada hubungannya dengan GMP (Good Manufacturing Practice). Seperti yng kita tahu upaya zero defect adalah suatu upaya untuk mengoptimalkan hasil produksi dengan meminimalkan risiko kerusakan/ defect agar jadi seminimal mungkin atau bahkan mengendaki 0 % . Yang pertama yaitu mulai dari bangunan. Bangunan Bionic Natura didesain 2 lantai. Lay out dari ruangan yang dilakukan untuk proses produksi terpisah menjadi beberapa ruangan. Ruang vacuum frying terpisah dari ruangan produksi sprout dan juga Rice Bran Cookies. Hal ini akan menjadikan proses produksi antara produk yang berbeda-beda tidak saling mengalami kontaminasi silang. Gudang bahan baku juga terpisah dari ruangan produksi. Selanjutnya adalah alat-alat yang digunkan untuk proses produksi. Bionic Natura adalah perusahaan pangan yang merupakan bagian dari PT Propan Raya ICC yang bergerak dibidang paint specialist. Alat yang digunakan dalam proses produksi sudah memenuhi standard GMP dan sebagian alat berasal dari PT Platindo Cipta Raya yang juga merupakan bagian dari PT Propan Raya ICC sehingga sudah pasti merekan akan membuatkan alat produksi dengan spesifikasi yang bagus untuk perusahaan ini. Kemuadian adalah dari segi orang(tenaga kerja) yang terlibat dalam proses produksi. Mereka semua diharuskan mengenakan perlengkapan produksi seperti hairnet, masker dan celemek setiap kali melakukan proses. Mereka juga harus menjalankan prinsip 5 R (Ringkas Rapi Resik Rawat Rajin) sehingga semua pekerjaan benar-benar bisa optimal dan sesuai GMP. Selanjutnya langkah untuk menciptakan zero defect adalah pada bagian processing. Semua proses harus dilaksanakan sesuai SOP. Bahan yang diproses pun adalah bahan yang berkualitas yang telah memenuhi spesifikasi dan release QC. Hal ini akan mengurangi risiko kegagalan proses yang diakibatkan oleh bahan baku. Karena proses produksi berada pada bangunan yang didesain tertentu , menggunakan alat yang berkualitas dengan pekerja yang bekerja sesuai SOP dan GMP maka diperusahaan yang saya tempati zero defect sedikit demi sedikit akan selalu dapat terwujudkan.

Balas

Anonim

21 November 2013 pukul 22.54

NAMA : ISTOFA
KELAS : 4TPHP
NIS : 7124
PRAKERIN PT. Trans Retail indonesia
8-)

1.Maksut PPIC ( Production Planning and Iventory Control ) adalah merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan bakunya. Fungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh bagian PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.
Inventory atau barang persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual. Karena inventory disimpan di gudang, maka manajemen inventory dan gudang sangat berkaitan. Pergudangan sendiri adalah kesatuan komponen didalam Suplay Chain product. Perusahaan besar atau kecil, untuk pengadaan dan penyimpanan barang ini diperlukan biaya besar. Biaya penyimpanan ini setiap tahun umumnya mencapai sekitar 20 – 40% dari harga barang (Indrajit, R,E., Djokopranoto,R., Manajemen Persediaan, 2003, Gramedia, hal.3). Untuk itu diperlukan strategi atau manajemen inventory yang baik agar biaya persediaan optimum.
Sedangkan aktivitas pergudangan, seperti :
1) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman raw material ke bagian processing,
2) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman final product ke Customer,
3) Mengoperasikan Sistem informasi, Umumnya dibawah kendali Head Ware House setingkat Supervisor atau Manager, disesuaikan dengan Lingkup tanggung jawabnya.

1. Langah-langkah perusahaan dalam menciptakan Zero defect :
a. Pengecekan bahan baku yang datang
b. Melakukan proses produksi sesuai SOP
c. Meminimalisir kontaminasi dengan menerapkan hygiene proses
d. Menggunakan pakaian kerja yang sesuai dengan SOP
e. Perawatan mesin dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi
f. Penempatan peralatan kerja yang efektif
g. Melakukan prosedur penyimpanan bahan baku maupun produk jadi dengan sesuai dan benar
h. Menerapkan sistem FIFO pada penggudangan

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 02.09

Terima kasih atas jawaban untuk distace learning Planning Product Quality Control. Jawaban siswa tikngkat IV lainnya saya tunggu (c)

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 02.11

Ini baru jawaban yang bagus dari Teman kita Prasongko, khususnya dalam menjawab zerro defact .. Congrat

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 02.45

Mungkin di file ms word yang anda kirim ke email saya di infostemba@gmailcom bisa ditambahkan apa sih zero defect dan contoh kasus dalam penanganannya, kenapa hal ini kerlu dilakukan perusahaan ?? Mksh..

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 05.37

Nama : Slamet Endah H
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7268
Tempat Industri : PT FORISA NUSAPERSADA
1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a. Persiapan produksi
• Penyediakan bahan baku yang berkualitas
• Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik yaitu menggunakan sistem FIFO
b. Proses produksi
• SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
• Menerapkan personal hygiene
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku
• Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan GMP
• Seluruh tahapan proses selalu dilakukan sanitasi untuk menghindarikontaminasi pada produk yang di hasilkan
c. Produk
• Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d. Penggudangan
• Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
• Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
• Pencatatan data yang rapi, lengkap dan teliti

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 05.52

Nama : Dian Pertiwi
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7035
Tempat Industri : PT FORISA NUSAPERSADA ,Tangerang

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a. Persiapan produksi
• Penyediakan bahan baku yang berkualitas
• Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik yaitu menggunakan sistem FIFO
b. Proses produksi
• SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
• Menerapkan personal hygiene
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku
• Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan GMP
• Seluruh tahapan proses selalu dilakukan sanitasi untuk menghindarikontaminasi pada produk yang di hasilkan
c. Produk
• Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d. Penggudangan
• Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
• Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
• Pencatatan data yang rapi, lengkap dan teliti

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 07.15

NAMA : Muhamad Ardi Yuwono
KELAS : 4 TPHP
NIS : 7157
Tempat PI : PT. Suka Sari Mitra Mandiri,Semarang

1.Pengertian PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksunya PPIC adalah suatu departemen didalam sebuah perusahhan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . Dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi .
Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
Sedangkan hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan .
Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
A.Persiapan Produksi
-Penyediaan bahan baku dan bahan tambahan sesuai dengan SOP ( bahan harus mempunyai sertifikat analisa dan kualitasnya sesuai dengan standar QC ( terutama untuk bahan non nabati )

B.Proses produksi
-Proses produksi dilakukan sesuai SOP yng telah ditentukan
-Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
-Memakai pakaian kerja sesuai SOP
-Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan

C.Produk
-meniminalisis terjadinya mutu produk yang kurang sesuai dengan standar

D.Penggudangan
-Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
-Penyusunan barang jadi harus rapi, sesuai degan jenisnya masing masing.

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 10.59

endah, dian n muhamad yuwono jawaban yang real punya siapa ? dont (c) your friends. Zero defect kan tergantung di perusahaan tempat anda PI, pasti berbeda2 caranya..

Balas

Fredy rivan prasetyo

22 November 2013 pukul 19.25

NAMA : FREDY RIVAN PRASETYO
KELAS : 4 TPHP
NIS : 7094
Tempat Industri : PT. EKA TIMUR RAYA , Pasuruan Jawa Timur

1.) PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya adalah,bagian marketing akan menyampaikan pada PPIC tentang seberapa besar/banyak permintaan konsumen dalam pasar akan produk yang dihasilkan,kemudian secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi yaitu dengan merencanakan dan menentukan jumlah dan jenis-jenis apa saja bahan dasar yang sesuai dengan data permintaan pasar yang disampaikan oleh bagian marketing yang kemudian akan digunakan untuk produksi. Dari data yang diperoleh maka PPIC akan menyampaikan kepada bagian Finance.
Setelah itu, PPIC akan merencanakan pengeluaran produk jadi dari gudang mengenai jumlah,waktu,dan tujuan pengiriman produk jadi. Data ini disampaikan ke bagian gudang,dan secara tidak langsung berarti PPIC juga berhubungan dengan bagian gudang.
Sedangkan hubungannya dengan R&D, PPIC akan menerima rencana project trial produksi dari bagian R&D sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan project trial tersebut.
Dari penjelasan di atas maka PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen lain dalam perusahaan ( marketing, Produksi, R&D, Finance dan lain-lain).

UPAYA MENCIPTAKAN ZERO DEFFECT di PT EKA TIMUR RAYA
a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material(jamur) yang selalu segar dan berkualitas setiap harinya
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)
- Pengangkutan raw material mulai dari penanaman menuju factory menggunakan mobil box tertutup untuk meminimalisir terjadinya kerusakan mekanis pada bahan.

b) Proses produksi
- Seluruh karyawan wajib menggunakan perlengkapan kerja sesuai standar GMP
-Sanitasi dilakukan setiap saat selama proses berlangsung untuk menghindari adanya kontaminasi pada produk
-Melakukan proses produksi sesuai aturan yang ditetapkan
-Dilarang menggunakan dan membawa barang yang tidak sesuai dengan standar GMP
-Alur mesin ditata sedemikian rupa agar sesuai dengan alur proses yang di tetapkan
c) Produk
- Menangani produk sesuai SOP yang di tetapkan
-Meminimalisir terjadinya kerusakan pada produk

d) Penggudangan
- Menjaga suhu gudang pada suhu 37 derajat celcius
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai tanggal produksi dan jenisnya masing-masing
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 19.34

Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

Balas

Unknown Admin

22 November 2013 pukul 20.55

harap ketik ulang, komentar anda tidak terbaca dan kalimat nyambung semua jadi satu .. [-(

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 00.06

Nama : Havidz Yusuf Prakoso
NIS : 7098
PT. IFF (International Flavors & Fragrances)

)1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)

c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll

d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )

e. Melakukan proses produksi sesuai SOP

f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll

g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)

h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi

i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )

j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good

k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Tanggapanya bung :d

Balas

Rischoky

23 November 2013 pukul 00.14

Nama : Rizky Anang C
NIS : 7232
PT. IFF (International Flavors & Fragrances)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.
2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan
b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll
d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )
e. Melakukan proses produksi sesuai SOP
f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll
g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)
h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi
i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )
j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good
k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 00.21

Nama : Ari Joko Pratama
NIS : 6990
PT. IFF (International Flavors & Fragrances)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.
2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan
b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll
d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )
e. Melakukan proses produksi sesuai SOP
f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll
g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)
h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi
i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )
j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good
k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 01.25

ehemm :) bukannya di ETIRA juga produksi slice jamur yang dibekukan dan di dinginkan pada suhu -18C ? Terus zero defect dimulai dari sortasi bahan baku, pencucian dengan klorin dan sebagainya ?? mohon ini bisa ditambahkan di file yang kamu kirim ke email.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 01.27

Bagus.. ini seperti yang pernah saya dapatkan informasi di PT. IFF saat monitoring .. Good (h)

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 01.28

Idem with Havidz Prakoso ... yang duluan posting mungkin yang dpt nilai plus .. (p)

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 01.30

Mksh .. jawaban melalui email juga sudah saya terima.

Balas

Oky Rahayu

23 November 2013 pukul 05.03

Nama : Oky Rahayu
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7195
PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY)
1.Maksudnya adalah: PIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC . Di perusahaan yang saya tempati untuk praktek industry PPIC akan menerima pesanan dari customer dan order-order dari sales/ bagian marketing untuk stok beberapa swalayan atau otlet-otlet yang telah bekerjasama dengan perusahaan yang mana order dan pesanan customer itu dirangkum dalam blanko yang kemudian diberikan kepada bagian produksi sebagai dat yang digunakan untuk pedoman produk apa saja yang akan dibuat dan waktu produk tersebut dibutuhkan,kemudian PPIC akan memberikan informasi kepada gudang penyimpanan bahan baku mengenai bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk produksi. Setelah itu pihak ppic akan memberikan informasi kepada pihak packing waktu produk tersebut akn digunakan dan waktu / time out agar produk itu selesai pada waktunya. Bagian finishing produk akan menggolongkan berdasarkan kebutuhan sales yang datanya di dapat dari bagian ppic tadi. Ppic akan menetukan sales mana yang harus mengantarkan pesanan ke pada pelanggan dengan aman. Bagian R&D akan merencanakan produk dan inovasi baru yang kemudian data produk tersebut diserahkan kepada pikah ppic untuk menentukan apakah cocok di pasaran dfan dapat diterima customer kemudian ppic akan menentukan harga, dan mencobanya untuk dipasarkan melalui bagian marketing.
2. a. Lay Out
Lay Out di PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY) terdiri dari beberapa ruangan yang memiliki fungsi berbeda-beda yang memudahkan para pegawai dalam melakukan aktivitas pekerjaannya dan juga meminimalis kontaminasi silang antara bahan, di PT. MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY) terdiri dari beberapa ruangan seperti : ruang kantor, ruang marketing, ruang produksi (roti manis, danish dan tawar), ruang cake, ruang tart, gudang bahan baku dan ruang telur.
b. Personalia
- personal hygine, yaitu kebersihan diri perseorangan misalnya sebelum melakukan produksi mencuci tangan terlebih dahulu
- karyawan harus menggunakan perlengkapan bekerja seperti hairnet, masker, clemek, sarung tangan
- meminimalisir bahaya-bahaya yang mungkin dapat mengkontaminasi produk (tidak berbicara saat sedang menangani bahan)
c. penggudangan (bahan Baku)
- menyeleksi bahan dasar yang akan digunakan dalam proses produksi sesuai dengan standar mutu
- mengurangi/ mencegah bahaya-bahaya yang mungkin membahayakan bahan baku
- menggunakan system penggudangan yang baik
d. produksi
- melkukan proses produksi di tempat yang telah disediakan
- menggunakan peralatan yang bersih dan aman
- melakukan proses produksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
- melakukan proses produksi dengan baik sesuai dengan SOP
• pengemasan
- pengemasan harus dilakukan ketika roti telah benar-benar dingin maksimal 280C, ini dilakukan agar roti tidak lembab dan tidak cepat berjamur.
- pengemasan harus menggunakan plastic yang bersih dan rapat agar roti tetap dalam keadaan baik.
F.pemyimpanan produk akhir
- produk seperti cake harus ditempatkan pada ruangan yang lembab atau dingin(ruangan berac)
- produk seperti tart harus ditempatkan pada ruangan berpendingin(freezer)
- produk seperti roti manis dan roti tawar harus ditempatkan pada ruangan yang kering
f. Marketing
- Pengiriman produk harus hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada produk (penataan dalam truk).
- Mengunakan tempat yang sudah disesuaikan agar tidak terjadi penumpukan roti yang bisa menyebabkan kerusakan.

Balas

Anonim

23 November 2013 pukul 08.00

Nama : Yuyun Cahyo
NIS : 7326
PT. IFF (International Flavors & Fragrances)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.
2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan
b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll
d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )
e. Melakukan proses produksi sesuai SOP
f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll
g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)
h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi
i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )
j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good
k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 15.47

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 15.59

Nama : Muhammad Lutfi Aminul Khako
Kelas : 4 TPHP
NIS :7163
Tempat PI : IFF- PT Essence indonesia
)1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)

c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll

d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )

e. Melakukan proses produksi sesuai SOP

f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll

g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)

h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi

i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )

j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good

k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Unknown Admin

23 November 2013 pukul 16.45

Nama : Bayu Hartono Putro
Kelas : 4 TPHP 3
NIS :7009
Tempat PI : PT Essence indonesia (IFF)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (powder) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)

c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (powder) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian: pH ,Mikrobiologi, swep, organoleptik,kegumpalan, dll

d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan/ pelindung diri sesuai dengan standar yang telah ditetapkan )

e. Melakukan proses produksi sesuai Standar Operasional Produksi yang telah ditetapkan

f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh: organoleptik, kemudian microbiologi

g. Melakukan packing sesuai ketentuan Z- Filling Instuction Sheet

h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar tidak terjadi kontaminasi pada produk

i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing agar tidak terjadi kontaminasi silang

j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good

k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan adanya ancaman terhadap produk

Balas

Anonim

23 November 2013 pukul 18.40

NAMA ; TRI ANDI
NIS ; 7290
TEMPAT PI;PT.ESSENCE INDONESIA (IFF)

1 PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
2 Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?

jawaban;

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect;
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan
b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)
c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll
d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )
e. Melakukan proses produksi sesuai SOP
f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll
g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku (Z FIS)
h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi
i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )
j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good
k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Bagas Priyambodo

23 November 2013 pukul 19.55

BAGAS PRIYAMBODO
4TPHP3
NIS : 7007
PT. Garuda Food PPJ, Pati

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya?

PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.

- Hubungan antara PPIC dan Marketing
Marketing akan menyampaikan kepada PPIC seberapa banyak kebutuhan pasar dan order produk dari costumer

- Hubungan PPIC dengan Finance
PPIC akan merencanakan jumlah barang/ produk yang akan diproduksi sesuai kebutuhan marketing tersebut. Setelah itu PPIC merencanakan dan menentukan jumlah dan jenis-jenis apa saja raw material yang akan dibutuhkan untuk produksi, data ini diserahkan ke Purchasing/Finance.

- Hubungan PPIC dengan Produksi
PPIC menentukan produk apa saja yang akan diproduksi, berapa jumlahnya, dan kapan waktu produksinya, data ini disampaikan/diserahkan kepada produksi.

- Hubungan PPIC dengan Ware House
PPIC akan merencanakan pengeluaran Finish Good dari gudang (ke mana, berapa, dan kapan Finish Good yang akan dikeluarkan dari gudang), data ini disampaikan/diserahkan ke bagian gudang/ware house.

- Hubungan PPIC dengan R&D
R&D akan menyampaikan rencana project trial produksi kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.

2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect?

1. Penyediaan Raw Material yang berkualitas
2. SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
3. Menerapkan human hygiene
4. Mengikuti SOP yang berlaku
5. Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
6. Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan standar GMP
7. Proses produksi tidak banyak lost time
8. Menjamin keamanan Finish Good dari segi Kimia dan Mikro sehingga aman bagi konsumen

Balas

Rischoky

24 November 2013 pukul 00.44

ohh iya pak,, kebetulan ini satu pabrik p panji. jadi kemaren ngerjainnya aku barengan havids. laptopnya kan cuma satu.. hehe kalo mau beda beda ntar dikira satu kos gak akur lagi.. hehe :-)

Balas

Anonim

24 November 2013 pukul 01.01

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Anonim

24 November 2013 pukul 01.04

Fadhila Putri Chrisnanda
4 TPHP 2 / 7073
Prakerin di PT. Perfetti Van Melle Indonesia

Jawaban No.1
PPIC ( Planning Production and Inventory Control ) tugasnya merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku. Dimana dari kata ‘Planning Production’, PPIC bukan hanya merencanakan produksi saja, tapi juga harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan diproduksi. Dept. PPIC dapat mengetahui informasi tersebut dari Dept. R & D berupa formula produk dan dari sini PPIC dapat menghitung bahan baku yang harus disediakan. Sedangakan dari kata ‘Inventory Control’, PPIC bukan hanya sekedar mengontrol bahan baku tetapi Dept. PPIC dapat meminimalkan persediaan bahan baku yang ada di Dept. Warehouse sehingga penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku.
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Produksi untuk mengetahui berapa besar kapasitas produksi sebuah mesin produksi di dalam membuat suatu produk per hari kerja dan PPIC dapat mengetahui berapa lama proses produksi untuk suatu finish goods
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Marketing untuk memperkirakan penjualan yang akan dating. Dengan perkiraan ini maka permintaan konsumen dapat terpenuhi. Selain itu dengan kerjasama ini dapat melakukan pembuatan daftar safety stock finish goods. Dari sini pula PPIC dapat menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terjadwal sesuai waktu yang sudah ditentukan
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. QC untuk menentukan standar kualitas produk yang akan dipakai agar produk yang dihasilkan sesuai keinginan consumen yang telah disepakati oleh Marketing
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Purchasing untuk memperhitungkan pembelian bahan baku agar lebih efektif dan efisien dengan melakukan negosiasi dengan para supplier. Selain itu juga dapat menghitung order minimum pembelian bahan baku.

Jawaban No.2
Mulai dari Gedung. Gedung Ruang Produksi terpisah dengan gedung penanganan limbah. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi silang oleh mikroba. Karena penanganan limbah di PT. Perfetti Van Melle termasuk kategori penangan limbah biologi yang membutuhkan jasa MO. Selain itu gedung ruang produksi telah memenuhi persyaratan GMP, antara lain : lantai dan dinding terbuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, bangunan cukup luas dan dilakukan pembersihan secara berkala. Selain itu alur proses pada ruang produksi sudah tepat. Yaitu dari bahan baku masuk sampai packing satu line lurus. Ruang produksi antara Chewy Candy dan Hard Candy terpisah karena material yang dibutuhkan berbeda sehingga menghindari kontaminasi antara produk satu dengan lainnya. Seluruh bangunan di PT PVMI jg terjaga dari hama tikus maupun serangga lainnya.
Tenaga kerja. Tenaga kerja di PT PVMI yang sedang bekerja harus memakai seragam sesuai ketentuan dengan selalu memakai hairnet dan masker secara benar dan tepat. Selain itu untuk produk yang mudah terkontaminasi, pekerja diwajibkan memakai sarung tangan plastic saat menyortir produk. Sebelum dan sesudah bekerja, pekerja diwajibkan mencuci tangan di wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan pengering yang setelah itu menggunakan gel sanitation.
Penerimaan bahan baku. Dilakukan analisis dan standarisai bahan sesuai Standar Internal. Hal ini bertujuan untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan dari raw material dan packaging material. Jika terdapat penyimpangan maka dilakukan tindakan lanjut sesuai SOP
Proses Produksi. Analisa dilakukan oleh QC Inspektor Line Process yang bertugas mengawasi jalannya proses dan menjaga kestabilan mutu produk yang dihasilkan agar tidak menyimpang dari standar yang telah ditentukan
Packing Produk. Analisa dilakukan oleh QC Inspektor Line Packaging yang bertugas mengawasi kesesuaian kriteria kemasan agar terhindar dari kerusakan kemasan yang berakibat fatal.
Gudang. Untuk penyimpanan bahan baku maupun produk jadi, PT PVMI melakukan tindakan FEFO (Firs Expired First Out) untuk digunakan oleh produksi (bahan baku) maupun didistribusikan ke konsumen (finish goods). Jadi bahan yang sudah kadaluarsa tidak akan dipakai lagi.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 01.27

Nama ; Destian Dwi Prayogo
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7027

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksudnya adalah: PIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC . Di perusahaan yang saya tempati untuk praktek industry PPIC akan menerima pesanan dari customer dan order-order dari sales/ bagian marketing untuk stok beberapa swalayan atau otlet-otlet yang telah bekerjasama dengan perusahaan yang mana order dan pesanan customer itu dirangkum dalam blanko yang kemudian diberikan kepada bagian produksi sebagai dat yang digunakan untuk pedoman produk apa saja yang akan dibuat dan waktu produk tersebut dibutuhkan,kemudian PPIC akan memberikan informasi kepada gudang penyimpanan bahan baku mengenai bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk produksi. Setelah itu pihak ppic akan memberikan informasi kepada pihak packing waktu produk tersebut akn digunakan dan waktu / time out agar produk itu selesai pada waktunya. Bagian finishing produk akan menggolongkan berdasarkan kebutuhan sales yang datanya di dapat dari bagian ppic tadi. Ppic akan menetukan sales mana yang harus mengantarkan pesanan ke pada pelanggan dengan aman. Bagian R&D akan merencanakan produk dan inovasi baru yang kemudian data produk tersebut diserahkan kepada pikah ppic untuk menentukan apakah cocok di pasaran dfan dapat diterima customer kemudian ppic akan menentukan harga, dan mencobanya untuk dipasarkan melalui bagian marketing.

2. langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
Menurut keadaan yang ada di tempat prakerin saya di PT. Mirota Indah Indonesia (Manna Bakery) untuk menciptakan zero defect yaitu menerapkan prinsip GMP ( Good Manufacturing Practice), dimulai dari bangunan perusahaan, karena pada perusahaan ini teridiri dari beberapa bidang produksi seperti divisi tart, divisi cake, divisi roti manis dan divisi roti tawar maka untuk mencegah kontaminasi silang masing-masing divisi ruangan dibuat terpisah dengan menggunakan tembok dan kaca, ruang penyimpanan atau gudang dekat dengan ruang produksi namun terpisah, sedangkan untuk ruang oven atau pemanggangan teerletak dibagian paling belakang berdekatan dengan ruang profer atau ruang untuk mengembangkan roti sebelum dipanggang, hal ini bertujuan agar proses lebih mudah. Kemudian dari segi tenaga kerja yang ikut produksi harus menggunakan perlengkapan berupa hairnet atau penutup kepala, apron dan masker. Selanjutnya adalah bagian proses, pada bagian ini meliputi formulasi dengan bahan yang sudah di cek oleh QC, mixing oleh para bakers, fermentasi pada ruang profing, pemanggangan, dan makeup yang dilakukan pada tart, dan terakhir packing. Untuk memperpanjang masa simpan dan menjaga bentuk tart yang sudah siap dipasarkan tart disimpan dalam refrigerator atau showcase dengan suhu rendah, sedangkan pada divisi roti manis dipack setelah suhu dingin yang dilkukan secara manual dan ada yang menggunakan mesin. Begitu juga pada divisi tawar, namun dilakukan proses trimming dan cutting terlebih dahulu. Semua produk yang sudah siap dipasarkan diberi barcode untuk mengetahui waktu kadaluarsa dan disimpan menggunakan trolley. Untuk proses pemasaran roti-roti tersebut dimasukkan pada loyang dan ditata rapi, sedangkan untuk produk berupa cake dan tart diletakan pada foam box agar tidak rusak. Pendistribusian produk dilakukan dengan menggunakan mobil box.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 01.41

Nama : Bimantara Yoga F. P.
NIS : 7012
Kelas : 4 TPHP 1
Prakerin di PT. NUTRIFOOD INDONESIA

Jawab :
1. PPIC ( Production Planning and Inventory Control ) Suatu Departemen pada suatu Industri yang menjembatani dengan Departemen lain seperti Produksi, Marketing,dll. PPIC dibagi menjadi 2 :
a. Perencanaan Produksi.
b. Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Kemas.

• Hubungan Marketting dengan PPIC
Marketting akan menyampaikan kepada PPIC tentang produk yang sedang mengalami tingkat penjualan yang tinggi ( laku keras ) dalam pasaran.
• Hubungan PPIC dengan Finance
Merencanakan dab mendata jumlah dan jenis bahan baku dan bahan kemas yang akan digunakan untuk produksi produk tersebut. Kemudian data diserahkan kepada Departemen Finance.
• Hubungan PPIC dengan Produksi
PPIC menentukan jenis , jumlah , dan waktu produksi hingga produk tersebut siap dipasarkan.
• Hubungan PPIC dengan Ware House
Meminimalkan tersimpannya bahan baku, bahan kemas, dan produk jadi dalam jumlah yang terlalu banyak. Maka gudang dapat berfungsi sevara efektif.
PPIC memiliki peran penting dalam kesuksesan pada suatu Industri. Karena PPIC sebagai jembatan informasi antara Marketting yang mengetahui keadaan pasar dengan Produksi yang menghasilkan produk.
2. Upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect :
a. Penyediaan Bahan Baku dan bahan formulasi yang berkualitas tinggi sesuai dengan ketentuan panagan.
b. Penyimpanan serta penataan bahan baku secara tepat dan benar .
c. Distribusi bahan baku yang baik yaitu dengna menggunakan sistem First In First Out.
d. Pengangkutan bahan baku dari gudang ke line produksi dengan baik dan benar.
e. Karyawan wajib menggunakan perlengkapan kerja sesuai standar GMP.
f. Sanitasi dilakukan setiap saat selama proses berlangsung untuk menghindari adanya kontaminasi pada produk.
g. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Standart Operasional Prosedur yang berlaku.
h. Pengeluaran barang pada gudang produk akhir menggunakan sistem FIFO.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 02.51

jawaban yang cukup bagus..

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 02.53

bagaimana sih cara disana dalam mengendalikan flavor khususnya liquid agar tidak banyak tercecer saat penggunaan dan flavor masih dalam kondisi baik ?

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 02.55

JIka suatu saat ditemukan flavor liquid yang datang, ternyata tidak memenuhi syarat, serta kondisi jika flavor yang ada digudang sudah expire bagaimana langkah perusahaan disana ??

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 02.56

Ini menarik, bisa dijabarkan di file yang dikirim apa itu packing sesuai ketentuan Z- Filling ??

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 02.58

Raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak. Terus langkah perusahaan jika menemukan ternyata RM tsb sudah tidak memenuh syarat, diapakan?

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 03.00

Bagaimana langkan Purchasing dan PPIC dalam menjaga ketersediaan Bahan Baku agar tidak berlebih juga tidak kekurangan.. Kan di Garuda food produk olahan cukup banyak..??

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 03.01

Jawaban Anda cukup berbobot, terima kasih.. ini menunjukkan bahwa kalian benar2 mengetahui seluk beluk kegiatan selama PI..

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 03.02

Bagus sekali jawabannya..

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 03.04

Pertanyaan idem dengan Bagas, terus bagaimana langkan Purchasing dan PPIC dalam menjaga ketersediaan Bahan Baku agar tidak berlebih juga tidak kekurangan.. Disana produk cukup banyak dan siklus produksi sangat tertata, mengingat peusahaan tempat anda PI termasuk perusahaan yang bonafit..??

Balas

Anonim

25 November 2013 pukul 06.15

Nama :Aradheo Binanda Putra
Kelas :4 TPHP
NIS :6987
Prakerin :PT.Trans Retail Indonesia

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2.Langkah perusahaan dalam menciptakan zero defect :
a. Pengecekan raw material (bakery) yang datang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
b. Personalia
- personal hygine,kebersihan diri karyawan dan tempat kerja.
- karyawan harus menggunakan perlengkapan bekerjayg baik dan yang sudah d tentukan oleh perusahaan seperti epron (clemek),sarung tangan,masker,dan topi.
c. penggudangan (bahan Baku)
- memilih bahan dasar yang baik sesuai dengan standar mutu yg telah ditentukan oleh perusahaan.
- menanggulangi bahaya yang mungkin terjadi saat penanganaan awal,atau saat penerimaan barang
- menggunakan system penggudangan yang baik (FIFO)
d. produksi
- melakukan proses produksi pada tempat yg sudah disediakan
- menggunakan peralatan yang bersih dan aman
- melakukan proses produksi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan
- melakukan proses produksi dengan baik sesuai dengan SOP
e.pemyimpanan produk
- produk tart harus ditempatkan pada ruangan berpendingin(chiler)
- produk roti manis dan roti tawar harus ditempatkan pada ruangan yang kering
- produk chifoncake atau bentuk roti ulang tahun di tempatkan pada showcase(rak pendingin)

Balas

Nur Ayu Rizkiyatul Ma'rifah

25 November 2013 pukul 06.41

Nama : Nur Ayu Rizkiyatul Ma'rifah
NIS : 7184
Praktik Industri : PT BOTON INDONESIA, KEMBANGAN, JAKARTA BARAT

Praktek Industri di PT BOTON INDONESIA
1. PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah proses perencanaan seluruh kegiatan produksi yang harus mempertimbangkan mulai dari ketersediaan bahan baku, pengerjaan di bagian produksi, sampai jadwal pengiriman produk jadi. Salah satu kegiatan utama PPIC adalah membuat jadwal produksi. Jadwal produksi dibuat berdasarkan jadwal pengiriman dan quantity pengiriman yang diminta konsumen atau berdasarkan forecasting permintaan konsumen. Pembuatan jadwal produksi dilakukan dengan mem-breakdown produk jadi menjadi komponen-komponennya dan kemudian membuat jadwal produksi mulai dari komponen sampai jadwal produksi barang jadi.
Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan oleh bagian PPIC adalah ketersediaan komponen/bahan baku. Kekurangan komponen atau bahan baku akan mengakibatkan jadwal pengerjaan satu order tidak bisa dilaksanakan di lantai produksi. Jika hal ini terjadi maka seluruh jadwal produksi yang lain harus dirubah untuk menjaga bagian produksi terus memiliki jadwal kerja sesuai prioritas pengiriman order yang benar.
Hal-hal tersebut membuat bagian PPIC harus sering berkomunikasi dengan bagian lain, terutama bagian marketing yang berhubungan dengan order konsumen, bagian purchasing/buyer yang berhubungan dengan ketersediaan material, dan bagian produksi dan QC yang berhubungan dengan pencapaian output produksi.
Sedangkan hubungannya dengan R&D, R&D akan menyampaikan rencana project trial produksi kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
2. Langkah untuk mendapatkan zero deffact
Langkah PT Boton Indonesia untuk mencapai Zerro Deffect yaitu dengan menerapkan prosedur HACCP dan keamanan pangan prosedur tersebut di koordinir oleh staf quality control bekerja sama dengan bagian produksi.
Langkah-langkah yang perusahaan lakukan yaitu mulai dari pemilihan bahan baku sampai produk jadi harus terrecord dengan baik. Untuk penerapan HACCP dalam alur produksi terdapat titik-titik kritis yang harus dipantau agar tidak terjadi penyimpangan. Adapun titik-titik kritis tersebut adalah :

1. Penerimaan Bahan Baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi, tanggal produksi dan atau tanggal kadaluarsa bila bahan baku tidak sesuai spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC wajib membuat berita acara dan diserahkan ke Departemen procurement agar di tindak lanjuti. Sedangkan untuk flavour powder dan flavour liquid terdapat batas-batas yang harus
Batas:
A. Powder Flavour
 Penerimaan: KA < 6
 Penolakan : KA > 7
B. Liquid Flavour
 Penerimaan : Flavour tidak memisah komponennya
 Penolakan : flavour rusak
2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP 2)
Suhu atau temperature penyimpanan harus benar-benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring bila ada perubahan suhu yang cukup drastis maka QC langsung menghubungi Engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff store memindahkan barang-barang ke tempat penyimpanan yang sesuai.
Dengan penerpan HACCP Manfaat yang diharapkan adalah :
• Mencegah penarikan flavour
• Meningkatkan jaminan Food Safety
• Mencegah kehilangan konsumen
• Meningkatkan kepercayaan konsumen
• Mencegah pemborosan biaya
Jika hal tersebut bisa terlaksana dengan baik maka zero defect akan tercapai.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 07.16

Nama :Sonia hajah chaulida
Kelas :4tphp3
NIS :7271
PT Aerofood ACS Indonesia Unit Yogyakarta

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjulan (sales/marketing) lalu memastikan order ini selesei dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakatai.
PPIC akan menerima oreder dari marketing yang sesui dengan kebutuhan konsumen yang selanjutnya nakan diserahkan ke bagian produoksi. Disini tugas PPIc adlah memastikan bahwa departemen produksi menjalankan tugasnya dan selanjutnya menyerahkan hasil produksi ke bagian distributor untuk diserahkan kepada konsumne. Penyerahan hasil produksi harus diketahui oleh PPIC dan bagian marketing karena hal ini akan masuk ke dalam data keuangan perusahaan . hal tersebut telah menunjukan kegunaan dari bagian PPIC sebagai jembatan antara marketing dengan bagian produksi.

Terhadap bagian R&D,PPIC akan menerima hasil trial dari R&D untuk selanjutnya digunakan sebagai produk baru untuk departemen produksi. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan dasar,bahan setengah jadi dan bahan jadi di dalam suatu perusahaan harus diketahui oleh PPICm,walaupun sebenarnya yang memegang fungsi utama daalam hal tersebut adalah bagian gudang/store

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri salam uoaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah dalam menciptakan zero defect :
1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :
A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.
2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)
Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller :Penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen :penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling
Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !
5.Portioning
Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150 C masukkanke chiller
Jika> 150 C, buang

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 07.26

terima kasih, jawabannya cukup detail

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 07.28

Terima kasih telah berbagi ilmu dengan rekan2 dalam penanganan flavor n fragrance

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 07.30

jawaban yang bagus.. terima kasih telah re posting komentar yang kemarin saya hapus karena kalimat yang tidak bisa terbaca

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.38

Nama : Dwi Untoro
Kelas : 4TPHP
NIS : 7045

PT.MARIZARASA SARIMURNI (Serang, Banten)

1)PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Jawab:
PPIC adalah singkatan dari Production Planning & Inventory Control.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.
PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.
Fungsi PPIC:
Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.
Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Syarat agar kerja PPIC bisa optimal:
1.Ada rencana Sales dari marketing Department
2.Ada formula standard dari semua produk
3.Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja
4.Ada standard yield dari semua produk
5.Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
6.Ada batasan minimum dan maksimum stock
7.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)
Tugas - tugas PPIC:
1.Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
2.Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
3.Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
4.Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
5.Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
6.Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
7.Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
8.Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
9.Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.

Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.41

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.43

2)Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
Jawab:
1.Inspeksi bahan baku dan kemasan. Dilakukan pengecekan bahan baku terhadap kondisi fisik dan tanggal kadaluarsa untuk memastikan bahan baku sesuai dengan kualitas standar. Kemasan dilakukan pengecekan terhadap kondisi dan kekuatan kemasan saat penerimaan. Penerapan FEFO (First Expired First Out) untuk bahan baku dan FIFO (First In First Out) untuk kemasan dilakukan agar penumpukan bahan baku dan kemungkinan penggunaan bahan yang sudah expired.
2.Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku memiliki peluang yang cukup besar terkontaminasi adanya benda asing seperti kerikil, spot hitam, dll. Adanya benda asing ini dapat mempengaruhi kualitas prodak yang dihasilkan. Oleh karena itu pada tahap preparasi dilakukan pengayakan gula menggunakan ayakan 20mesh untuk menghilangkan kontaminasi tersebut.
3.Sebelum bahan baku dimasak, ada pengecekan secara visual oleh qc in line untuk memastikan bahan baku sesuai dengan standar dan bebas dari benda asing.
4.Mempertahankan suhu dan lama pemasakan sesuai dengan standar. Dilakukan pengecekan suhu secara berkala selama pemanasan untuk memastikan suhu pemasakan tetap terjaga.
5.Parameter mutu yang penting untuk produk diantaranya adalah ph, ss, viskositas, orlep, serta mikrobiologi. Selama proses pemasakan dilakukan pengujian ph, ss, viskositas, dan orlep untuk menjaga kualitas produk sesuai dengan spesifikasi. Pengujian tersebut juga dilakukan pada produk jadi beserta analisis mikrobiologinya. Produk yang dikirim diserrtai dengan CoA untuk meminimalisir adanya komplain dari pelanggan dan menjamin kualitas produk.
6.Untuk kemasan tertentu pengisian produk dilakukan setelah suhu produk turun hingga batas tertentu untuk mencegah adanya migrasi bahan kemasan ke produk dan menjaga agar kemasan tidak rusak. Oeh karena itu dilakukan pendinginan produk sebelum proses pengisian.
7.Dilakukan pengecekan menggunakan metal detector untuk mengetahui ada tidaknya kandungan logam di dalam produk jadi.
8.Pada saat proses packing, dilakukan pengecekan kemasan luar dalam hal kesesuaian isi produk dengan label pada kemasan tersebut.
9.Penyimpanan produk jadi di gudang disesuaikan dengan spesifikasi penyimpanan produk tersebut. Untuk mencegah adanya kontaminasi terhadap produk jadi, gudang menerapkan gmp dan pengendalian hama sehingga produk yang disimpan dalam gudang tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Dilakukan penerapan FIFO untuk mencegah adanya penumpukan produk yang kadaluarsa.
10.Distribusi disesuaikan dengan spesifikasi distribusi produk tersebut. Dilakukan pengecekan kondisi kebersihan dan kelayakan kendaraan pengangkut sebelum produk dimuat ke dalam kendaraan. Suhu distribusi harus sesuai dengan kondisi produk dan dilakukan pengecekan suhu secara berkala, hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan produk akibat suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.48

Nama : Ayuk Suryawati
Kelas : 4TPHP
NIS : 7003

PT.MARIZARASA SARIMURNI (Serang, Banten)

1)PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Jawab:
PPIC adalah singkatan dari Production Planning & Inventory Control.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.
PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.
Fungsi PPIC:
Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.
Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Syarat agar kerja PPIC bisa optimal:
1.Ada rencana Sales dari marketing Department
2.Ada formula standard dari semua produk
3.Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja
4.Ada standard yield dari semua produk
5.Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
6.Ada batasan minimum dan maksimum stock
7.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)
Tugas - tugas PPIC:
1.Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
2.Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
3.Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
4.Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
5.Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
6.Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
7.Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
8.Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
9.Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.

Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.49

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.54

Nama : Ariina Muna R
Kelas : 4TPHP
NIS : 6996

PT.MARIZARASA SARIMURNI (Serang, Banten)

1)PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Jawab:
PPIC adalah singkatan dari Production Planning & Inventory Control.
PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu:marketing&produksi.
PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.
Fungsi PPIC:
Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing.
Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Syarat agar kerja PPIC bisa optimal:
1.Ada rencana Sales dari marketing Department
2.Ada formula standard dari semua produk
3.Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja
4.Ada standard yield dari semua produk
5.Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
6.Ada batasan minimum dan maksimum stock
7.Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)
Tugas - tugas PPIC:
1.Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
2.Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
3.Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
4.Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
5.Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
6.Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
7.Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
8.Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
9.Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.

Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA.

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 21.55

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 22.05

Nama : Ahmad Yofa Firdaus
NIS : 6963

Praktek Industri di PT. NUTRIFOOD INDONESIA

1. PPIC (Production Planning and Inventory Control) adalah proses perencanaan seluruh kegiatan produksi yang harus mempertimbangkan mulai dari ketersediaan bahan baku, pengerjaan di bagian produksi, sampai jadwal pengiriman produk jadi.
Salah satu kegiatan utama PPIC adalah membuat jadwal produksi. Jadwal produksi dibuat berdasarkan jadwal pengiriman dan quantity pengiriman yang diminta konsumen atau berdasarkan forecasting permintaan konsumen. Pembuatan jadwal produksi dilakukan dengan mem-breakdown produk jadi menjadi komponen-komponennya dan kemudian membuat jadwal produksi mulai dari komponen sampai jadwal produksi barang jadi.
Salah satu permasalahan yang harus diperhatikan oleh bagian PPIC adalah ketersediaan komponen/bahan baku. Kekurangan komponen atau bahan baku akan mengakibatkan jadwal pengerjaan satu order tidak bisa dilaksanakan di lantai produksi. Jika hal ini terjadi maka seluruh jadwal produksi yang lain harus dirubah untuk menjaga bagian produksi terus memiliki jadwal kerja sesuai prioritas pengiriman order yang benar.
Hal-hal tersebut membuat bagian PPIC harus sering berkomunikasi dengan bagian lain, terutama bagian marketing yang berhubungan dengan order konsumen, bagian purchasing/buyer yang berhubungan dengan ketersediaan material, dan bagian produksi dan QC yang berhubungan dengan pencapaian output produksi.
Sedangkan hubungannya dengan R&D, R&D akan menyampaikan rencana project trial produksi kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect

a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas, terutama air untuk pengolahan minuman RTD.
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)

b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku, biasa yang saya lakukan untuk minuman RTD adalah cek pH untuk produk yoghurt.
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar, biasanya dilakukan oleh para inspector di PT NUTRIFOOD INDONESIA
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP. Di PT NUTRIFOOD perlengkapan kerja yang biasa dipakai adalah jas lab, masker, hairnet, gloves, dan sepatu.
- Proses harus hygiene, selalu dilakukan pengecekan setiap alur proses produksi, sehingga selalu terkontrol
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)

c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir, dilakukan pengecekan kemasan tetrapack pada akhir proses produksi.

d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara pendinginan untuk produk- produk yoghurt.
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

25 November 2013 pukul 23.59

NAMA : II DINDA KARUNIA
NIS : 7107
KELAS : 4 TPHP 2
PT. AEROFOOD ACS YOGYAKARTA

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjulan (sales/marketing) lalu memastikan order ini selesei dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakatai.
PPIC akan menerima oreder dari marketing yang sesui dengan kebutuhan konsumen yang selanjutnya nakan diserahkan ke bagian produoksi. Disini tugas PPIc adlah memastikan bahwa departemen produksi menjalankan tugasnya dan selanjutnya menyerahkan hasil produksi ke bagian distributor untuk diserahkan kepada konsumne. Penyerahan hasil produksi harus diketahui oleh PPIC dan bagian marketing karena hal ini akan masuk ke dalam data keuangan perusahaan . hal tersebut telah menunjukan kegunaan dari bagian PPIC sebagai jembatan antara marketing dengan bagian produksi.

Terhadap bagian R&D,PPIC akan menerima hasil trial dari R&D untuk selanjutnya digunakan sebagai produk baru untuk departemen produksi. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan dasar,bahan setengah jadi dan bahan jadi di dalam suatu perusahaan harus diketahui oleh PPICm,walaupun sebenarnya yang memegang fungsi utama daalam hal tersebut adalah bagian gudang/store

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri salam uoaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah dalam menciptakan zero defect :
1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :
A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.
2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)
Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller :Penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen :penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling
Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !
5.Portioning
Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150 C masukkanke chiller
Jika> 150 C, buang

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 00.11

Nama : Aulia Chatrin Pribadi
NIS : 7001
Kelas : 4TPHP2
PT. AEROFOOD ACS YOGYAKARTA

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjulan (sales/marketing) lalu memastikan order ini selesei dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakatai.
PPIC akan menerima oreder dari marketing yang sesui dengan kebutuhan konsumen yang selanjutnya nakan diserahkan ke bagian produoksi. Disini tugas PPIc adlah memastikan bahwa departemen produksi menjalankan tugasnya dan selanjutnya menyerahkan hasil produksi ke bagian distributor untuk diserahkan kepada konsumne. Penyerahan hasil produksi harus diketahui oleh PPIC dan bagian marketing karena hal ini akan masuk ke dalam data keuangan perusahaan . hal tersebut telah menunjukan kegunaan dari bagian PPIC sebagai jembatan antara marketing dengan bagian produksi.

Terhadap bagian R&D,PPIC akan menerima hasil trial dari R&D untuk selanjutnya digunakan sebagai produk baru untuk departemen produksi. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan dasar,bahan setengah jadi dan bahan jadi di dalam suatu perusahaan harus diketahui oleh PPICm,walaupun sebenarnya yang memegang fungsi utama daalam hal tersebut adalah bagian gudang/store

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri salam uoaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah dalam menciptakan zero defect :
1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :
A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.
2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)
Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller :Penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen :penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling
Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !
5.Portioning
Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150 C masukkanke chiller
Jika> 150 C, buang

Balas

Anonim

26 November 2013 pukul 05.18

ok terimakasii pak :)

Balas

Ajeng Muriska

26 November 2013 pukul 06.47

Ajeng Muriska N
4 TPHP1
PT.Perfetti Van Melle
1.PPIC adalah suatu departemen di dalam sebuah perusahaan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirimke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing,dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance .Tugas - tugas PPIC adalah sebagai berikut:
-Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
-Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
- Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
- Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
- Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
- Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
- Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
- Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing. Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast yang diterima dari divisi marketing. Dengan forecast tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA

2.Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah berlaku

a. Menerapkan disiplin kerja:

1. Bagian proses produksi ( H1 )

- Mengenakan pakaian produksi yang sesuai ( bajuproduksi , celanaproduksi ,

penutupkepala , penutupmulut , sepatukhusus H1 )

- Menghindari kontaminasi silang antar pekerja

- Memahami peraturan selama dalam kawasan produksi untuk karyawan

2. Bagian proses produksi (H2)

- Mengenakan pakaian kerja sesuai peraturan ( misalnya safety shoes )

3. Bagian Penyimpanan

a. Pengeluaran harus secara

b. Menjaga hygiene selama proses penyimpanan

c. Mempunyai standar yang jelas

d. Data tercatat secara rapi ( data jumlah Finish Good maupun Raw Material yang

ada dalam gudang

e. Harus seimbang antara barang keluar dan barang yang masuk.

f. Ruang penyimpanan harus sesuai dengan ISO.

Balas

Anonim

26 November 2013 pukul 06.55

Assalamualaikum Pak Panji saya mau ngirim kok ada tulisan kaya gini ya HTML Anda tidak bisa diterima: Harus paling banyak dalam 4.096 karakter
itu kenapa? terimakasih

Balas

Azis Widodo

26 November 2013 pukul 07.03

Nama : Azis Widodo
NIS : 7005
Kelas : 4TPHP
Praktek Industri di PT. Sinar Sosro Pandeglang

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Maksudnya:

PPIC atau Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain untuk mencapai pengelolaan material secara tepat (tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dan tepat biaya). Tugas PPIC antara lain membuat rencana produksi dengan berpedoman pada rencana sales marketing.Departemen PPIC bertanggungjawab dalam mengatur keseimbangan antaran tuntutan jumlah produk yang diproduksi bagian marketing atas permintaan pasar dengan bagian produksi yang bertugas mempersiapkan produk secara efisien. Departemen PPIC dapat digambarkan layaknya sebuah jembatan antara departemen marketing dengan departemen produksi, dan beberapa departemen lainnya seperti R&D.
Bagian Marketing/Finance bertugas membuat perkiraan jumlah barang yang dibutuhkan/akan dipasarkan.Departemen PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
Sedangkan Departemen Produksi membuat produk dengan jumlah sesuai dengan yang dikehendaki oleh Departemen Marketing.Proses produksi didalam produksi suatu produk berbeda-beda perlakuannya, oleh karena itu maka PPIC harus dapat mengetahui setiap produk di dalam proses produksinya sehingga bisa memperkirakan berapa lama suatu produk itu dapat dibuat sampai selesai dan sesuai dengan kapasitasnya juga. Proses produksi ini dapat diketahui dengan memahami produk tersebut pada saat produksi apa saja kendala yang dapat terjadi untuk suatu produk tersebut.
Kegiatan produksi pastinya juga berhubungan dengan formulasi produk, formula produk dikeluarkan berdasarkan hasil uji coba dari departemen R&D terhadap suatu produk sampai produk itu dapat dijual ke customer. Dalam formula itu terdapat rincian bahan baku yang akan digunakan untuk suatu produk dengan uraian persentase. Berdasarkan formula itu maka PPIC dapat memperhitungkan berapa banyak bahan yang dibutuhkan untuk permintaan customer.

2. Langkah-langkah perusahaan dalam upaya menciptakan Zero Defect

a. Persiapan Produksi
-Raw material seperti teh kering, gula pasir, citric acid, ascorbit acid, dan soda ash diterima dari penyuplai, dilakukan pengujian terhadap raw material tersebut. Tolak raw material yang tidak sesuai dengan standar yang telah disepakati dalam AQL (kesepakatan dengan penyuplai). Khusus untuk air, dari sumber air ditampung di bagian water treatment.
-Distribusi dan system penyimpanan di gudang Raw Material tepat.

b. Proses Produksi
-Karyawan produksi harus professional, menerapkan personal hygine dan menjalankan tugasnya sesuai SOP.
-Pengawasan yang dilakukan oleh Field Inspector yang mengawasi jalannya proses produksi, termasuk juga kinerja alat-alat mesin produksi.
-Melakukan Weekly Maintenance setiap satu minggu sekali, agar alat-alat mesin produksi bersih dari kotoran seperti jamur dan kerak yang menempel di masin produksi.

c. Produk
-Dilakukan released terhadap produk jadi (teh botol), kriterianya meliputi kadar gula, pH, warna, kejernihan, diameter crown cork (tutup botol)

d. Penggudangan
-Produk jadi disimpan dalam gudang PI (Produk Isi). Dilakukan karantina selama 3 hari terhadap produk jadi, setelah melewati masa karantina 3 hari dilakukan penyortiran terhadap produk yang normal dan yang basi. Kemudian baru bias dipasarkan.
-Sistem pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.14

terima kasih jawaban anda sangat detail dan sangat bagus..

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.22

Ini jawaban yang sangat bagus dan sangat real di tempat industri.. Jawaban seperti inilah yang saya harapkan. Untuk siswa yang lain semoga bisa mencontoh apa yang di sampaikan oleh Ayu Surya sesuai dengan tempat PI kalian disana... (h)

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.23

Ok, jawaban saya terima dan idem Ayu Surya.

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.25

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.27

Terima kasih, mungkin besok pas di sekolah bisa dilampirkan contoh penerapan Inventory Control dan SPBP (Standar Penerimaan Bahan Baku)

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.29

Tugas idem dengan Li Dinda, mungkin besok pas di sekolah bisa dilampirkan contoh penerapan Inventory Control dan SPBP (Standar Penerimaan Bahan Baku). Tidak harus ftcp tapi nanti dijelaskan prosedur detailnya gimana, terkait penermiaan bahan baku yang sangat riskan/cepat rusak

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.31

Jawaban kalimat anda terlalu panjang untuk kolom komentar di blog, silakan dibagi menjadi 2 saja untuk jawaban soal 1 dan soal 2 seperti teman kalian diatas.

Balas

Unknown Admin

26 November 2013 pukul 16.34

Coba nada cari informasi karyawan QC disana, kebetulan saya selalu monitoring ke Pandeglang bagaimana langkah QC dalam menjaga kualitas Teh Sosro dan paremeter kritis penentu kulaitas dengan uji apa saja ??

Balas

British Propolis Agen

26 November 2013 pukul 23.28

Informasi Siswa Tingkat IV
Program Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Tahun 2013-2014
Nama :HERU SETIAWAN
Kelas :4 TPHP 3
No. HP :085728912315
e-Mail : Heru_sccs@yahoo.com
Tempat PI : PT. Aerofood Indonesia, Jogjakarta

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?

PPIC singkatan dari ( Production Planning and Inventory Control). Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC .
Situasi Market menuntut produsen mampu menerapkan strategi operasi yang paling tepat. Salah satu contohnya, untuk menekan biaya penyimpanan, customer menuntut produsen menerapkan model produksi make to order, dengan variasi item product yang tinggi dan pemesanan dalam quantity kecil. Faktor ini akan sangat mempengaruhi model system planning diperusahaan tersebut.. PPIC bertanggung jawab dalam menentukan dan mengevaluasi sistem produksi, apakah harus dilakukan secara manual atau menggunakan soft ware dalam mengelolanya, mutlak sistem ini ada dibawah tanggung jawab PPIC. Item-item baru biasanya didapat dari bagian R&D, setelah melalui uji coba dan berhasil, setelah di verifikasi oleh Quality Control (QC), produk baru harus diregristasi oleh PPIC lengkap dengan komponen penyusun dan formulasi per unit produk ( Material Requirement Planning/MRP )

PPIC secara manual dapat memperkirakan keamanan suplay material yang diperlukan, dan segera membuka Purchase order jika diperkirakan material tidak mencukupi. Input data Bill of material (BOM), memiliki menu tersendiri, sehingga data base yang tersedia tidak hanya kondisi aktual stock real time, tetapi progressnya, mulai dari status : 1) purchase order (pembelian), 2) Arrive status ( tanggal kedatangan ). Informasi ini progress ini sangat penting, karena sistem hanya bisa melakukan alokasi order , jika status seluruh component material lokasinya sudah di factor. PPIC memastikan kesiapan capasitas produksi, biasanya untuk order-order dengan kapasitas yang melebihi, jika masih berada direntang capasitas produksi yang disepakati, dan sudah terinput ke dalam database, asumsi yang digunakan yaitu bagian produksi setuju berapapun jumlah order yang diturunkan selama tidak melebihi capasity.

Balas

British Propolis Agen

26 November 2013 pukul 23.30

Informasi Siswa Tingkat IV
Program Keahlian Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian
Tahun 2013-2014
Nama :HERU SETIAWAN
Kelas :4 TPHP 3
No. HP :085728912315
e-Mail : Heru_sccs@yahoo.com
Tempat PI : PT. Aerofood Indonesia, Jogjakarta

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri salam uoaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah-langkah dalam menciptakan zero defect :

1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)

Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :

A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.

2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)

Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan

Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling

Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !

5.Portioning

Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150 C masukkanke chiller
Jika> 150 C, buang

Balas

Unknown Admin

27 November 2013 pukul 02.13

ma_acih bapak . . :)

Balas

Anonim

27 November 2013 pukul 02.21

Nama: Edi Muhamad Tafif
Kelas:4TPHP
NIS:7049

PPIC ( Planning Production and Inventory Control )
1.Hubungan PPIC dengan RnD
RnD menginformasikan formula produk yang akan di produksi, dari sini PPIC dapat menghitung bahan baku yang harus disediakan
2.Hubungan PPIC dengan Warehouse(gudang)
PPIC dapat meminimalkan persediaan bahan baku yang ada di gudang sehingga penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku.
3.Hubungan PPIC dengan Produksi
PPIC bekerja sama dengan Produksi untuk mengetahui berapa besar kapasitas produksi sebuah mesin produksi di dalam membuat suatu produk per hari kerja dan PPIC dapat mengetahui berapa lama proses produksi untuk suatu finish goods
4.Hubungan PPIC dengan Marketing
PPIC bekerja sama dengan Marketing untuk memperkirakan penjualan yang akan dating. Dengan perkiraan ini maka permintaan konsumen dapat terpenuhi. Selain itu dengan kerjasama ini dapat melakukan pembuatan daftar safety stock finish goods. Dari sini pula PPIC dapat menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terjadwal sesuai waktu yang sudah ditentukan
5.Hubungan PPIC dengan Quality Control
PPIC bekerja sama dengan QC untuk menentukan spesifikasi produk yang akan dipakai agar produk yang dihasilkan sesuai keinginan konsumen.
6.Hubungan PPIC dengan Penjualan
PPIC bekerja sama dengan Purchasing untuk memperhitungkan pembelian bahan baku agar lebih efektif dan efisien dengan melakukan negosiasi dengan importir bahan baku karena pada PT.MARIZARASA SARIMURNI mayoritas bahan baku di impor dari negara lain seperti prancis, thailand, australia, amerika serikat dsb. Selain itu juga dapat menghitung order minimum pembelian bahan baku.

Balas

Anonim

27 November 2013 pukul 02.22

Upaya menciptakan Zero Defect di PT.MARIZARASA SARIMURNI
1.Inspeksi bahan baku dan kemasan(income raw material)
Inspeksi ini dilakukan pada khususnya di gudang penerimaan bahan baku. Selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap kondisi fisik, tanggal kadaluarsa, kode produksi untuk memastikan bahan baku sesuai dengan kualitas standar. Kemasan dilakukan pengecekan terhadap kondisi,kekuatan dan kebersihan kemasan saat penerimaan. Penerapan FEFO (First Expired First Out) untuk bahan baku yang akan dimasak dan FIFO (First In First Out) untuk bahan baku kemasan dilakukan agar penumpukan bahan baku dan penggunaan bahan lebih terorganisir. Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku memiliki peluang yang cukup besar terkontaminasi adanya benda asing seperti kerikil, spot hitam, dll. Adanya benda asing ini dapat mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu pada tahap preparasi dilakukan pengayakan gula menggunakan ayakan 20mesh untuk menghilangkan kontaminasi tersebut. Untuk bahan baku yang berupa buah akan dilakukan sortasi dahulu, untuk menghilangkan benda asing yang terbawa, misalnya dedaunan dan terutama sterofoam yang membungkus buah tersebut.

2.Sebelum bahan baku dimasak
Dilakukan pengecekan secara visual oleh qc in line untuk memastikan bahan baku sesuai dengan standar dan bebas dari benda asing. Pengecekan ini dilakukan dengan cara mengaduk bahan baku dengan alat yang sudah dimodifikasi.

3.Mempertahankan suhu dan lama pemasakan sesuai dengan standar. Dilakukan pengecekan suhu secara berkala selama pemanasan untuk memastikan suhu pemasakan tetap terjaga.

4.Parameter mutu yang penting untuk produk diantaranya adalah ph, ss, viskositas, organoleptik, serta mikrobiologi. Selama proses pemasakan dilakukan pengujian ph, ss, viskositas, dan organoleptik untuk menjaga kualitas produk sesuai dengan spesifikasi. Pengujian tersebut juga dilakukan pada produk jadi beserta analisis mikrobiologinya. Produk yang dikirim disertai dengan CoA untuk meminimalisir adanya komplain dari pelanggan dan menjamin kualitas produk.

5.Untuk kemasan tertentu pengisian produk dilakukan setelah suhu produk turun hingga batas tertentu untuk mencegah adanya migrasi bahan kemasan ke produk dan menjaga agar kemasan tidak rusak. Oleh karena itu dilakukan pendinginan produk sebelum proses pengisian.

6.Dilakukan pengecekan menggunakan metal detector untuk mengetahui ada tidaknya kandungan logam di dalam produk jadi.

7.Pada saat proses packing, dilakukan pengecekan kemasan luar dalam hal kesesuaian isi produk dengan informasi pada label pada kemasan tersebut.

8.Penyimpanan produk jadi di gudang disesuaikan dengan spesifikasi penyimpanan produk tersebut. Untuk mencegah adanya kontaminasi terhadap produk jadi, gudang menerapkan GMP dan pengendalian hama yang sudah bekerjasama dengan PT.ETOS INDONESIA sehingga produk yang disimpan dalam gudang tetap terjaga dalam kondisi yang baik. Dilakukan penerapan FIFO untuk mencegah adanya penumpukan produk yang kadaluarsa.

9.Distribusi disesuaikan dengan spesifikasi distribusi produk tersebut. Dilakukan pengecekan kondisi kebersihan dan kelayakan kendaraan pengangkut sebelum produk dimuat ke dalam kendaraan. Suhu distribusi harus sesuai dengan kondisi produk dan dilakukan pengecekan suhu secara berkala, hal ini dilakukan untuk mencegah kerusakan produk akibat suhu yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah.
10.Dilakukan pembersihan dan sanitasi setiap sebelum dan sesudah produksi, hal ini untuk meminimalkan kontaminasi kotoran/debu serta organisme ke bahan dasar ataupun produk jadi.
11.Alat yang digunakan untuk mengecek kualitas atau spesifikasi produk dilakukan kalibrasi secara berkala minimal 3 bulan sekali, hal ini supaya hasil spesifikasi produk yang dilakukan pengecekan akurat/tidak terjadi error machine.
12.Setiap karyawan harus mematuhi tata tertib GMP Personal yang berlaku di PT.MARIZARASA SARIMURNI

Balas

Anonim

27 November 2013 pukul 03.42

Nama : Leonardo Eddy Bernard
Kelas : 4 TPHP 1
NIS : 7137
Prakerin : PT. NUTRIFOOD INDONESIA

PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya departemen PPIC ( Production Planning & Inventory Control) merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang melakukan berbagai kegiatan yang mana kegiatan itu berhubungan dengan departemen lain di perusahaan tersebut. Kegiatan PPIC yang berhubungan dengan produksi yaitu PPIC akan meyediakan kebutuhan barang-barang untuk keperluan produksi selama periode waktu tertentu. Pengadaan barang yang dilakukan oleh PPIC akan bergantung pada informasi kebutuhan barang jadi yang diperoleh dari derpartemen marketing berdasarkan PO ( Purchase Order ) dari pasar yang ada.PPIC menterjemahkan kebutuhan produksi dalam skala besar berdasarkan formula yang diberikan oleh bagian R&D. Jadi PPIC akan selalu konfirmasi kebagian R&D untuk memastikan apakah ada perubahan formula atau tidak. Selanjutnya kebutuhan barang tersebut akan dikeluarkan dam bentuk Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers yang cocok dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen QC atau QA. Untuk masalah biaya, semua kegiatan yang dilakukan baik oleh PPIC maupun departemen lain tidak akan lepas dari bagian finance. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kegiatan PPIC pada suatu perusahaan selalu berhubungan departemen yang lainnya.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect

a) Persiapan produksi
- Penyediaan Raw Material yang berkualitas, terutama air untuk pengolahan minuman RTD.
- Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik (FIFO)

b) Proses produksi
- SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
- Menerapkan personil hygiene
- Mengikuti SOP yang berlaku, biasa yang saya lakukan untuk minuman RTD adalah cek pH untuk produk yoghurt.
- Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
- Menguasai operating mesin/alat yang digunakan secara baik dan benar, biasanya dilakukan oleh para inspector di PT NUTRIFOOD INDONESIA
- Memakai perlengkapankerja yang sesuai dengan GMP. Di PT NUTRIFOOD perlengkapan kerja yang biasa dipakai adalah jas lab, masker, hairnet, gloves, dan sepatu.
- Proses harus hygiene, selalu dilakukan pengecekan setiap alur proses produksi, sehingga selalu terkontrol
- Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)

c) Produk
- Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir, dilakukan pengecekan kemasan tetrapack pada akhir proses produksi.

d) Penggudangan
- Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
- Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
- Produk disimpan sesuai dengan karakteristiknya , yaitu dengan cara pendinginan untuk produk- produk yoghurt.
- Data tercatat secara rapi ( data jumlah produk akhir dan bahan dasar dalam gudang)

Balas

Unknown Admin

27 November 2013 pukul 16.12

maaf lupa
tempat praktik di PT.Sukasari Mitra Mandiri Semarang

Balas

Unknown Admin

27 November 2013 pukul 17.31

terima kasih jawabannya (h)

Balas

Unknown Admin

27 November 2013 pukul 21.22

Nama : Laili Hidayah
Kelas : 4 TPHP 3
NIS : 7134
Temat Praktek Industri PT MADUSARI NUSAPERDANA
Alamat PI : Jl Jababeka Blok C No. 14-Q, Cikarang Industrial Estate
Bekasi

TUGAS PPIC
Guru pembimbing : Bp. Panji Damar S

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
Answer…..
Tugas dari PPIC adalah :
a. Merencanakan jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi sehingga ini pasti berkaitan dengan bagan produksi karena setelah PIC merencanakan jumlah produk da produk yang akan di produksi maka ini diserah kan pada bagian produksi namun tidak sampia disitu saja
b. Setelah merencanakan jenis dan jumlah produk yang akan diprodusi maka PPIC yang merencanakna atau mengolah RM yang akan diutuhka untuk produksi barang tersebut
c. Setelah RM terencana makan PPIC merencanakn FG (Finish Good) yang akan dikeluarkan
d. PPIC membuat produk apa yang akan diproduksi, berapa jumlah produk yang akn di produksi dan kapan barang-barang tersebut akan mulai diproduksi
e. Secara garis berar tugas PPIC adalah mengatur bagaimana mengatur jumlah barang-barang baik RM maupun FG dan berapa yang akn dikeluarkan seseuai dengan pasar maka dari itu PPIC harus selalu berhubungan dengan Marketing.

1. Marketing memesan kepada pihak PPIC jenis produk yang akan dipasarkan dengan jumlah yang sesuai pasar. (yang menentukan jumlah yang akn dipasarkan adalah marketing)
2. Pihak PPIC merencanakn jumlah produksi barang yang dibutuhkan
3. PPIC merncanakan apa saja RM yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tersebut yang nantinya hal ini akan digunakn oleh pihak Purchasing
4. Setelah ditentukan produk apa dan tau kebutuhan dan ketersediaan bahan baku maka PPIC menentukan berapa jumlah produk yang diproduksi dan waktu produksi barang tersebut ke bagian Produksi
5. Setelah barang yabg diinginkan diproduksi dan hasilnya pasti telah berada digudang, PPIC merencanakan kamana saja produk akan dipasarkan, berapa jumlah produk yang akan dipasarkan dan kapan produk dikeluarkan dari warehouse untuk dipasarkan kepada pihak Waere House
6. Hubungan PPIC dengan pihak R&D adalah:
Ketika Team R & D memiliki Project Trial Produksi, R&D akan menyampaikan haltersebut ke pihak PPIC , yang nantinya pihak PIC akan mengatur dan menyampaikan ke bagian Produksi

2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri ,dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
Langkah Perusahaan dalam upaya menciptakan ZERO DEFECT adalah sebagi berukut :
Dalam penanganan Zero Defect dibgi menjadi beberapa yaitu Planning, Process, dan Storage.
a. Planning :
i. Penyediaan RM yang berkualitas
ii. Distribusi RM yang baik ( dengan menggunakan metode FIFO)
iii. Planning produksi yang continue agar tidak banyak eaktu terbuang
b. Proses :
i. Personal :
 SDM hatus menguasai teknik produksi dan uman hygiene, dan juga harus kompeten pada budangnya
 Mengikuti SOP yang berlaku ( GMP)
 Mempeerhatikan utu produk yang dihasilkan
 Menguasai operating mesin atau alat ynag digunakan’memakai perlengkapan kerja yang sesuai
ii. Proses :
 SOP harus jelas
 Urutan proses harus efektif dan efisien sehingga tidak banyak lost
 Proses tidak banyak lost time
 Proses harus hygiene
 Proses tercatat secara rapi (data-data harus lengkap missal hasil prosukdi, jumlah penggunaan RM dll)
iii. Produk :
 Terjaga kualitas selama proses ( minimalisasi kerusakan baik RM hingga FG)
 Menjaga hygiene selama proses sesuai dengan standar mutu yang berlaku
 FG terjamin keamanan dari segi cemaran kimia & micro (aman dikonsumnsi)

c. Storage :
i. Menggunakan metode FIFO
ii. Hygiene
iii. Mempunyai standar ynag jelas (C/F)
iv. Semua yang dilakukan tercatat secara rapi (harus seimbang antara barng keluar dan masuk)
v. Ruang simpan sesuai ISO

Balas

Puji Digital Class

28 November 2013 pukul 05.29

Nama : Puji Hidayanto
NIS : 7202
Kelas : 4 TPHP
PKL di PT. Smart Tbk Surabaya

PPIC adalah suatu departemen di dalam sebuah perusahaan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirimke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan dengan persediaan asset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi . untuk hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggungjawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan . nantinya bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian di internal perusahaan untuk persoalan produknya dan kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal padabagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya sesuai dengan fungsi utama dari departemen PPIC sebagaimana yang telah disebutkan diatas . berikut ini merupakan gambaran bahwa PPIC menjadi departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain
Mengkomunikasikan ke bagian Sales, untuk diteruskan ke Customer, jika karena sesuatu hal, harus dilakukan schedule yang berbeda, terutama jika terja dipercepatan dan perlambatan penyelesaian.
Melakukan response yang cepat jika terjadi masalah yang menyebabkan keterlambatan, dengan mengambil option re-Schedulling atau mengontrol Delay.
Memastikan order yang sudah ter-alokasi ( dalam sistem) ter-Print out agar bias dikerjakan oleh bagian produksi. Ini sangat penting, karena print out Work order menjadi dasar bagi personel di lantai produksi. Untuk itu Work Order harus memberikan Informasi-informasi penting terkait :
1. Nama item product,
2. Component Material,
3. Code numeric atau Barcode,
4. Quantity,
5.Tanggal mulai produksi ( start date ) ,
6.Tanggal target selesai ( Finish Date),
7. Info lain terkait dengan Spesifikasi produk (warna, dimensi, dll ),
8. No. Regristasi Customer Order,
9. No. Regristasi Work Order,
10. Identifikasi untuk mampu telusur proses.

Jawaban no 2
Melaksanakan setiap pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah berlaku :
1. Bagian proses produksi ( H1 )
a. Mengenakan pakaian produksi yang sesuai ( bajuproduksi , celanaproduksi , penutupkepala , penutupmulut , sepatukhusus H1 )
b. Menghindari kontaminasi silang antar pekerja
c. Memahami peraturan selama dalam kawasan produksi untuk karyawan

2. Bagian proses produksi (H2)
Mengenakan pakaian kerja sesuai peraturan ( misalnya safety shoes )
3. Bagaian lapangan
a. Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan peraturan seperti sefety shoes , safety helmet
b. Membentuk bagian keselamatan dan kesehatan kerja
c. Melaksanakan proses ordering dengan baik dan benar

Balas

fauzi

28 November 2013 pukul 06.14

NAMA : FAUZI ISTAKHOIRI
KELAS : 4TPHP3
NIS : 7085
Tempat praktek di PT FORISA NUSAPERSADA

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen lain. maksudnya adalah
PPIC berperan mengatur kebutuhan masing masing departemen untuk memperlancar proses produksi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Misalkan perusahaan diibaratkan sebagai anggota tubuh, PPIC adalah otaknya yang berperan mengatur setiap bagian lainnya agar dapat berjalan dengan lancar. Sama halnya dengan anggota tubuh, PPIC dan departemenen lain juga saling berperan satu sama lain, tanpa departemen lain PPIC juga tidak akan berjalan dengan lancar. Dengan kata lain PPIC berperan untuk mengatur dari bahan baku, sampai penjualan. Peran PPIC dengan Departemen produksi yaitu PPIC yang membuat atau mengatur Planning produksi, tanpa planning produksi tidak akan berjalan, dan menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan produksi (READ MORE VIA E-MAIL)

2. Upaya menciptakan Zero Defect di PT forisa nusapersada
Sumber deffect / masalah utama yang harus di minimalisasi ada 6
1. Waste / deffect
Upaya yang dilakukan adalah menghindari kontaminasi, baik kontaminasi fisik, mikrobiologi dan kimia dengan menerapkan GMP dan 5R, memilih bahan baku yang tidak rusak dan berkualitas, serta memantau proses produksi yang dilakuan oleh QC sesuai dengan standard

2. Proses ulang
Proses yang berulang ulang tapi menghasilkan atau yang didapat Cuma 1 tentu tidak baik, perusahaan menupayakan proses berjalan langsung jadi untuk menghemat waktu dan menghindari kerusakan

3. Over stock
Barang jadi yang terlalu banyak di simpan digudang dan tidak kunjung di jual dapat menghambat proses produksi, gudang yang penuh memungkinkan produk di simpan di tempat lain yang tidak aman. Perusahaan mengupayakan dengan menjual produk yang sudah jadi dengan cepat untuh menghindari gudang yang penuh

4. Over production
Proses produksi yang berlebihan dengan karyawan sedikit tentu akan mempengaruhi, akibatnya karyawan akan kualahan dalam menangani produk sehingga memungkinkan terdapat bahan yang rusak lolos dalam pemantauan, upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan SDM seimbang dengan kegiatan produksi sehingga karyawan akan lebih nyaman dalam melakukan pekerjaan dan dapat meningkatkan performa untuk menciptakan produk tanpa kerusakan

5. Transportasi
Dalam memindahkan barang yang berat, perusahaan tidak menerapkan dengan tenaga manusia karena dapat menyebabkan kecelakaan, barang terjatuh dan sejenisnya. Untuk itu perusahaan memanfaatkan mesin untuk memindahkan barang agar produk aman dan karyawan tidak bros tenaga

6. Gerak
Dalam proses produksi tentu karyawan mwmbutuhan alat dan bahan tertentu, agar berjalan dengan lancarbarang barang keperluan karyawan diletakkan di dekatnya sehingga karyawan tidak perlu esana kemari dalam mengambil sesuatu, tentu ini juga dapat menghemat tenaga

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.26

Nama : Elis Setyowati
Kelas : 4 tphp 2
NIS : 7056
Tempat PI : PT Aerofood Indonesia Yogyakarta
Jawaban no 1
PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.tugas umum dari PPIC menerima order dari sales marketing dan dikirim ke customer . untuk mencapai tersebut PPIC berhubungan dengan beberapa bagian – bagian. Hubungan PPIC dengan marketing , PPIC menerima order dari marketing , selanjutnya PPIC menyusun rencana pembelian dan mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR),barang datang dari suppliers diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang. Selanjutnya pihak gudang memberikan barang yang diperlukan untuk pembuatan order tersebut pada bagian produksi. Hubungan PPIC dengan bagian produksi ,memastikan bahwa bagian produksi menjalankan tugas sesuai dengan order sampai kepada distributor. Hubungan PPIC dengan R&D adalah R&D akan menyampaikan project trial kemudian PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan PPIC dengan Finance dan accounting adalah bertanggung jawab secara langsung dalam pembuatan keuangan perusahaan.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.30

Jawaban no 2
Perusahaan yang saya tempati merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pangan khususnya makanan yang digunakan untuk cateringan pesawat, upaya perusahaan dalam menerapkan zero defect(suatu upaya agar produk yang dihasilkan tidak cacat)., adalah sebagai berikut:
1. Bangunan
Bangunan bagian belakang tempat penerimaan bahan baku , selanjutnya gudang bahan pangan, ruang produksi (terbagi menjadi kitchen & bakery pastry,) ruang pengemasan, ruang penyimpanan produk jadi. untuk menghindari kontaminasi silang tempat – tempat tersebut terpisah –pisah dan disetiap pintu diberi tirai yang terbuat dari plastik, tebal, penataan ruanganya satu garis lurus,
2. Karyawan
sebelum memulai bekerja karyawan diwajibkan memakai pakaian kerja yang bersih dan rapi, sepatu yang bersih , menggunakan hair net dan masker , sebelum memulai diharuskan mencuci tangan menggunakan sanitizer yang berbahan dasar alcohol atau sabun cuci tangan sesuai standar GMP.
3. Bahan baku.
Bahan baku yang diterima harus dicheck kadaluarsanya, fisiknnya , kebersihan kemasan, kebersihan alat transportasi bagian dalam, , setiap bahan baku tersebut mempunyai criteria / standar dalam penerimaan sebagai berikut :
• freezer food pertama pengecekan alat transportasi (bagian dalam ) kebersihanya , suhu bahan harus -80C s/d -180C jika tidak mencapai atau ada tanda – tanda thawing pada bahan ditolak , setelah itu bahan langsung dimasukkan dalam freezer.contohnya daging
Daging ayam (ayam whole) yang diterima mempunyai karakteristik panjang 20 – 35 diameter 10 -13 cm , packing vacuum , tekstur isi keras frozen , warna isi cerah segar, colour cerah segar,

• Chiller food suhu penerimaan 50C atau kurang , jika suhu penerimaan lebih dari 80C maka di tolak , bahan kemudian dimasukkan kedalam chiller secepatnya.contohnya keju, susu.
Vegetable and fruits
Untuk penerimaan sayur dan buah – buahan masing – masing beda jika tidak sesuai dengan standar maka bahan langsung ditolak ,dibawah ini beberapa karakteristik penerimaan sayur dan buah di PT Aerofood Indonesia Yogyakarta :
Nanas panjang 22 – 25 cm,diameter 11 – 13 cm , warna kulit hijau kekuningan, warna daun hijau , warna isi kuning, kondisi matang , berat 0,75 – 1 kg, rasa manis.
Kentang ,panjang 9- 13 cm diameter 9 cm, bentuk bulat (agak lonjong) , warna kulit coklat muda (segar tidak rusak ), berat 256 – 278 gram,
Wortel ,panjang 18 cm, dengan diameter 4 cm , bentuk bulat lonjong, warnanya orange, beratnya 117- 149 gram, rasanya manis
Selada panjang 18 cm, dengan lebar 22 cm, lebar bergelombang corak hijau warna kulit hijau muda, tekstur isi segar,pengepakan / packing plastic , berat 100 – 180 gram , rasanya tawar.
Cabe merah panjang 13 cm, diameter 1,5 cm bentuknya bulat lonjong, warna kulit merah matang , flesh texture padat segar , beratnya 15 – 18 gram, rasanya agak pedas .
Pisang kapok kuning panjang 15 cm , diameter 5 cm , bentuknya bulat , warna kulitnya kuning , beratnya 90 -100 gram .rasanya manis,
Tahu panjang 8 cm , lebar 9 cm , bentuknya kotak persegi , warna putih tulang , isi texture lunak , packing plastic , beratnya 150 – 185 gram, rasanya tawar.
Tomat buah panjang 6 cm , diameter 5 cm, bentuknya bulat , warna kulitnya merah (tidak busuk), beratnya 98 – 107 gram, rasanya manis(setengah masam).

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.32

lanjutan jawaban no 2
4. Penggudangan
semua bahan tidak lansung bersentuhan dengan lantai diberi alas (palet),pengecekan suhu ruang gudang ,freezer dan chiller dilakukan setiap hari minimal 3 kali , standar suhu untuk chiller dan freezer:
Suhu chiller
0 s/d 50Cok
Antara 5 s/d 80C perbaiki chiller
Lebih dari 80Cperbaiki chiller dan check suhu produk
Jika suhu produk kurang dari 80C ok
Jika suhu produk lebih dari 80C pindahkan produk ke chiller
Suhu freezer
-180C s/d -350C
Tidak mencapai -180C perbaiki freezer + check produk
Tidak ada tanda thawing  ok
Ada tanda thawing ( lunak )  pindah ke freezer lain
Permukaan lembek  segera dimasak
pengudangan menggunakan system FIFO (First In First Out) sehingga terdapatnya bahan baku yang sudah kadaluarsa pada gudang sangat kecil sekali,
5. Proses produksi
Memastikan semua alat yang digunakan bersih, untuk pekerja sebelum memulai diwajibkan untuk mencuci tangan menggunakan sanitizer yang telah tersedia, proses produksi dilakukan sesuai Standar Operasional Produksi , selalu menjaga kebersihan lingkungan .
Untuk daging sebelum digunakan dilakukan proses thawing(agar daging frozen lunak ) ,Operational pre – requisition program (OPRP), Thawing temperature sebagai berikut:
Suhu : ruangan thawing  maksimal 100C
Permukaan produk  maksimal 80C

6. Portioning
Temperature ruangan 150C s/d 210C
Lama pemorsian maks 45 menit
Suhu makanan  maks 150C
Waktu pemorsian > 45 menit check suhu makanan
Jika suhu makanan > 150C buangan
Jika suhu makanan  150C masukkan kembali ke chiller
Produk dikemas menggunakan kemasan yang bersih kemudian dimasukkan kedalam trolley yang telah dicuci bersih kemudian ditutup rapat hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi dari luar.kemudian masuk kedalam holding room
7. Operational pre- requisite program (OPRP) (holding room )
Food temperature at dispatch, Batas kritis :
Dalam holding room maksimal 50C
Lebih dari 50C  ditambahkan dry ice
Makanan dikeluarkan dari holding room maks 3 jam sebelum ETD (estimate time departure)
Makanan minimal 3 jam didalam holding room
8. Distribusi
Dilakukan pengecekan suhu makanan maks 150C, pengecekan kebersihan bagian dalam alat transportasi.
Jika hal – hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik maka zero defect dapat tercapai.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.44

Nama : Farikha Nashikhati
Kelas : 4 TPHP 3
NIS : 7079
Praktik Industri di PT Aerofood Indonesia Yogyakarta

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen-departemen lain seperti produksi, R&D, finance dan lain-lain maksudnya Tugas dari PPIC itu sendiri adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas PPIC ini , terdapat bagian - bagian dalam perusahaan yang berpengaruh dalam menghasilkan suatu produk yang nantinya akan dilakukan order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan hubungan ini,maka PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance. PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi dan ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas. Perencanaan produksi dilakukan bersama oleh Departemen Production Planning and Inventory Control (PPIC) dengan Departemen Produksi berdasarkan forecast ( ramalan / perkiraan ) yang diterima dari divisi marketing. Bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana menejemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan. Dengan forecast ( ramalan / perkiraan ) tersebut, disusunlah rencana pembelian dan PPIC mengeluarkan Order Requisition (OR) yang diserahkan ke Departemen Purchasing (pembelian), purschasing kemudian membuat Purshase Order (PO)/Purschase Request (PR), memilih suppliers dan diketahui oleh manajer untuk diserahkan ke Supplier. Supplier kemudian mengirimkan barang yang sesuai dengan permintaan dan diserahkan ke gudang. Setelah barang diterima oleh bagian gudang, bagian gudang kemudian membuat Bukti Penerimaan Barang (BPB). Salah satu salinan Bukti Penerimaan Barang diserahkan ke Departemen Quality Control (QC) atau QA. Untuk hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.48

2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan praktik industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect
PT Aerofood Indonesia Yogyakarta yang bergerak pada bidang catering bandara yang saya tempati untuk praktik industri, dalam kaitannya menerapkan zero defect, dimana zero defect itu sendiri merupakan upaya untk mengoptimalkan kerusakan 0% dalam artian bahwa suatu perusahaan mengupayakan kerusakan seminimal mungkin untuk produktifitas yang maksimal.
Dalam penanganan zero defect pada proses pengolahan pangan, dilakukan mulai dari segi fisik perusahaan ( Bangunan ), Karyawan ( Hygienitas ), Receiving ( Penerimaan barang datang ) , Proses produksi ( Pergerakan makanan ), samapai makanan siap dimasukkan ke dalam pesawat terbang.
A. FISIK PERUSAHAAN ( BANGUNAN )
PT Aerofood Indonesia Yogyakarta terdiri dari bangunan 2 lantai dan 2 gedung. Untuk Gedung pertama 2 lantai, dimana lantai pertama untuk proses produksi sedangkan untuk lantai 2 digunakan sebagai ruang kantor. Dan untuk gedung kedua digunakan sebagai ruang store dan juga gudang. Sehingga gudang dan tempat produksi tidak saling berhubungan, hal ini digunakan dalam upaya zero defect, mengurangi kerusakan sekecil apapun pada makanan dan juga mencegah kontaminasi pergerakan makanan dari gudang dengan tempat produksi.
Gedung ruang produksi telah memenuhi persyaratan GMP, seperti : lantai dan dinding terbuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, dan dilakukan pembersihan secara berkala, sehingga tempat produksi dalam lingkungan yang bersih dan dengan cara ini kemugkinan kerusakan pada makanan dapat dihindari. Gedung ruang produksi bebas dari tikus ataupun serangga dikarenakan terdapat alat yang secara otomatis dapat mendeteksi pergerakan serangga maupun tikus.
B. KARYAWAN
Karyawan dalam kaitannya dengan zero defect yaitu ke hygienitasannya dalam bekerja. Dalam proses produksi, untuk perlengkapan karyawan itu sendiri dengan menggunakan hairnet, masker, appron dan juga handgloves. Sebelum bekerja, setiap karyawan melakukan prosedur mecuci tangan dengan sabun sanitizer ataupun alkohol yang dilanjutkan dengan pencucian menggunakan gel sanitizer. Procedure mencuci tanganpun ditetapkan pergerakan pencuciannya, untuk mencuci tangan dengan baik dan benar-benar bersih.
Untuk proses produksi, setiap karyawan menjaga kebersihan baik alat produksi maupun bahan produksi.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 07.51

C. RECEIVING ( PENERIMAAN BARANG DATANG )
Langkah yang diupayakan untuk menciptakan zero defect yaitu mulai dari Receiving ( penerimaan barang datang ), Penyimpanan, Pemasakan, Portioning sampai Penyimpanan sebelum keberangkatan makanan masuk ke pesawat terbang.
Langkah awal yang dilakukan adalah dalam Receiving ( penerimaan bahan datang ).
Dalam penerimaan bahan baku ini, dilakukan dengan keamanan dari Quality Assurance untuk memastikan bahwa barang datang mempunyai kriteria dan kualitas yang sesuai standar mutu yang ditetapkan oleh pihak perusahaan. Untuk Receiving, merupakan CCP 1, CCP awal dimana keadaan ini benar-benar perlu dikendalikan untuk menjamin kualitas tahap proses selanjutnya. Jika tahap CCP 1 ini kurang terkendali, maka akan berakibat kurang baik dalam proses selanjutnya.
CCP 1
Receiving
Batas kritis :
• Produk dingin ( chilled )
 Suhu penerimaan 50 C atau kurang OK
 Suhu penerimaan lebih dari 80 C Tolak
• Produk beku ( Frozen )
 Suhu penerimaan ( -8) s/d (-18) 0C OK
 Suhu penerimaan tidak mencapai (-80C)
Atau
Ada tanda-tanda thawing produk Tolak
• Segera masukkan produk ke chiller / freezer
Dalam kaitannya upaya zero defect, suhu suatu barang datang, sangat diperhatikan. Setiap barang datang, dilakukan pengecekan suhu menggunakan laser temperature secara random. Ketercapaian suhu sesuai ketentuan, maka barang datang tersebut diterima dan bisa langsung disimpan dalam chiller ataupun freezer untuk mengoptimalkan suhu.
Pada Receiving ( penerimaan barang datang ) ada 3 jenis produk yang diterima yaitu : vegetable and fruit, produk chilled ( Kentang stik, Udang ) dan produk Frozen ( Daging ayam, Daging sapi) ada juga penerimaan berupa dry good ( seperti air mineral ).
Dalam kaitannya untuk mengupayakan zero defect, maka penanganan produk – produk yang diterima, meliputi:
a. Produk vegetable and fruit
Untuk produk vegetable and fruit, dalam pencapaian zero defect yaitu dengan mengenal spesifikasi dari vegetable and fruit itu sendiri. Speifikasi produk yang diterima sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan dengan bantuan Quality Control dan Quality Assurance.
Jika spesifikasi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan diterapkan oleh para supplier barang, maka upaya meminimalisasikan zero defect akan tercapai.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 08.17

Spesifikasi tersebut, seperti :
Name of product : Papaya ( Pepaya )

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 32 - 35 cm -
2 Diameter ( cm ) 13 - 15 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat panjang -
4 Skin colour / warna kulit Hijau kuning Kulit luar tidak memar
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi Oranye tua -
7 Flesh Texture / isi tekstur Segar ( Tidak busuk ) Kondisi 75 - 80 % matang
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 2,5 - 3,5 kg -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa - Manis
Name of product : Nanas

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 22 - 25 cm -
2 Diameter ( cm ) 11 - 13 cm -
3 Shape / size/ bentuk - -
4 Skin colour / warna kulit Hijau kekuningan Kulit luar tidak memar
5 Leave colour / warna daun Hijau -
6 Flesh colour/ warna isi Kuning -
7 Flesh Texture / isi tekstur Segar Kondisi matang
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 0,75 - 1 kg -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa - Rasa manis

Name of product : Skyrocket Honey Dew ( Melon Skyrocket )

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) - -
2 Diameter ( cm ) 17 - 20 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat -
4 Skin colour / warna kulit HIjau Hijau bermotif
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi Hijau Tosca -
7 Flesh Texture / isi tekstur Segar Kondisi matang
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 2 - 3 kg -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa - Rasa manis

Name of product : Apel Malang

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 8 cm -
2 Diameter ( cm ) 8 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat -
4 Skin colour / warna kulit Hijau Corak hijau kemerahan
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Padat Segar tidak busuk
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 105 - 255 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Manis agak asam -

Name of product : Kentang

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 9 - 13 cm -
2 Diameter ( cm ) 9 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat Agak lonjong
4 Skin colour / warna kulit Coklat muda Segar tidak busuk
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Padat Segar tidak busuk
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 256-278 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa - -

Name of product : Cabe Merah

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 13 cm Dengan tangkai agak panjang
2 Diameter ( cm ) 1,5 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat lonjong Meruncing
4 Skin colour / warna kulit Merah matang -
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Padat segar Segar tidak busuk
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 15 - 18 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Agak pedas -

Name of product : Wortel

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 18 cm -
2 Diameter ( cm ) 4 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat lonjong -
4 Skin colour / warna kulit Orange Segar tidak busuk
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Padat -
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 117 - 149 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Manis -

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 08.25

Name of product : Selada

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 18 cm -
2 Lebar ( cm ) 22 cm -
3 Shape / size/ bentuk Lebar bergelombang -
4 Skin colour / warna kulit Hijau agak putih Corak hijau
5 Leave colour / warna daun Hijau muda -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Segar Segar tidak busuk
8 Packing / pengepakan Plastik -
9 Lot weight / berat total 100 - 180 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Tawar -

Untuk produk selada, pada ruang receiving terdpat wastafel bak pencuci sayur dan buah. Untuk jenis selada ini, setelah produk diteliti spesifikasi dan dinyatakan diterima, maka pihak supplier mencuci selada ini dengan bersih dan baik sebelum selada dilakukan penyimpanan, hal ini juga dilakukan untuk upaya zero defect. Sama halnya juga, dengan produk seperti jahe,lengkuas,dan kencur dilakukan pencucian terlebih dahulu.

Name of product : Pisang kepok kuning

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 15 cm -
2 Diameter ( cm ) 5 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat -
4 Skin colour / warna kulit Kuning Segar tidak busuk
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi Kuning Corak hijau
7 Flesh Texture / isi tekstur - -
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 90 - 100 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Manis -

Name of product : Tomat buah

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 6 cm -
2 Diameter ( cm ) 5 cm -
3 Shape / size/ bentuk Bulat -
4 Skin colour / warna kulit Merah Tidak busuk
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur - -
8 Packing / pengepakan - -
9 Lot weight / berat total 98 - 107 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Manis Setengah masam

Name of product : Tahu

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 8 cm -
2 Lebar ( cm ) 9 cm -
3 Shape / size/ bentuk Kotak / persegi -
4 Skin colour / warna kulit Putih tulang bersih -
5 Leave colour / warna daun - -
6 Flesh colour/ warna isi - -
7 Flesh Texture / isi tekstur Lunak Segar
8 Packing / pengepakan Plastik -
9 Lot weight / berat total 150 - 185 gr -
10 Storage temp / suhu - -
11 Taste / rasa Tawar -

Name of product : Ayam whole

No Product data Specification Remark
1 Length / panjang ( cm ) 20 - 35 cm -
2 Diameter ( cm ) 10 - 13 cm -
3 Shape / size/ bentuk - -
4 Colour / warna - Corak segar
5 Flesh colour/ warna isi - -
6 Flesh Texture / isi tekstur Keras, Frozen Segar / Tidak busuk
7 Packing / pengepakan Vacuum -
8 Storage temp / suhu - -

Dengan diterapkan spesifikasi tersebut, maka upaya zero defect dapat dilakukan dengan baik dan hasil yang optimal.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 08.28

b. Produk Chilled
Dalam kaitannya zero defect, pada receiving ( penerimaan ) produk – produk chilled seperti kentang stik, keju diperhatikan dengan benar suhu produk tersebut. Ini dalam kaitan masa simpan produk.

C. Prroduk frozen
Produk frozen ini, seperti ayam whole, ayam boneless, daging sapi, ayam paha dan juga ikan tuna. Untuk kecapaian zero deffect, maka suhu yang sangat diprioritaskan. Suhu yang dapat diterima dari supplier yaitu ( -8) s/d (-18) 0C.

d. Produk dry good
Produk - produk dry good dalam penerimaannya, dilakukan dengan pengecekan tanggal kadaluarsa produk dan juga keadaan fisik produk.
Setelah produk receiving, maka proses selanjutnya adalah penyimpanan. Penyimpanan pada PT AEROFOOD INDONESIA YOGYAKARTA terbagi menjadi 2 gudang, dimana kedua gudang ini berbeda tempat. Untuk gudang dry good bahan makanan dan juga penyimpanan chiller freezer, gudang menjadi satu gedung dengan produksi, akan tetapi untuk penyimpanan seperti package, dan barang – barang non pangan terletak pada gudang yag berbeda gedung. Untuk gudang – gudang ini, dilengkapi dengan pengontrol suhu.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 08.30

D. PERGERAKAN MAKANAN
Untuk CCP 2, dalam kaitanya dengan zero defect, maka setiap makanan setelah pengolahan akan tetapi belu dilakukan set up, mak produk disimpan dalam chiller dan freezer ini. Chiller dan freezer ini berbentuk seperti almari besar dalam suatu ruangan. Yang terpenting adalah suhu, jika suhu chiller dan freezer sesuai dengan yang ditetapkan begitu juga dengan suhu produk, maka risiko kerusakan sangat kecil. Hal ini juga dilakukan pemantauan oleh pihak Quality Assurace dan Engineering. Untuk penetapan suhu, sebagai berikut:

CCP 2
Chiller & Freezer
Batas kritis :
• Suhu chiller :
 0 s/d 50 C = OK
 Antara 5 s/d 80 C = perbaiki chiller
 Lebih dari 80 C = perbaiki chiller, check suhu produk
Jika suhu produk kurang dari 80 C = OK
Jika suhu produk lebih dari 80 C = pindahkan produk ke chiller lain
• Suhu freezer
 ( -18) s/d ( -35 ) 0C = OK
 Tidak mencapi (-18)0C perbaiki freezer & check produk
 Tidak ada tanda thawing = OK
 Ada tanda thawing = pindahkan ke freezer lain
 Permukaan lembek = segera dimasak
Untuk Thawing, Ruangan dan permukaan produk dilakukan pengecekan suhu, untuk memastikan produk masih benar-benar baik atau tidak.

Operational Pre-requisite Program ( OPRP )
Thawing Temperature
Batas kritis :
• Ruangan thawing maksimal 100 C
• Permukaan produk maksimal 80 C

Untuk CCP 5, portioning jelas erat kaitannya dengan suhu dan waktu. Baik suhu ruangan, suhu makanan dan lama pemorsian,

CCP 5
Portioning
( Meal Try Set Up / Hot Dishing / Cold Kitchen )
Batas kritis :
• Temperature ruangan = 150 C s/d 210 C
• Lama pemorsian = maksimal 45 menit
• Suhu makanan = maksimal 150 C
• Waktu pemorsian = 45 menit = check suhu makanan
 Jika suhu makanan > 150 C = Buang
 Jika suhu makanan < 150 C = Masukkan kembali ke chiller
Setelah produk dilakukan set up, dan makanan telah siap saji, maka untuk mencegah kerusakan dilakukan penyimpanan dalam holding room. Makanan yang telah jadi ini,sudah dimasukkan dalam trolley pesawat terbang. Sehingga penyimpanan dalam holding room ini hanya sementara sebelum trolley dimasukkan dalam pesawat terbang. Ketentuan dalam ruang holding room adalah sebagai berikut:

Operational Prerequisite Program ( OPRP )
Food Temperature at Dispatch
Batas kritis :
Suhu makanan
• Dalam holding room maksimal 5 0 C
• Lebih dari 50 C tambahkan dry ice
• Makanan dikeluarkan dari holding room maksimum 3 jam sebelum ETD
• Makanan minimal 3 jam didalam holding room

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 09.30

Nama : Wahyu Rustinawati
Kelas : 4 TPHP1
NIS : 7306
Tempat PI: PT. Aerofood Indonsia Yogyakarta
1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Maksudnya adalah bagian marketing akan menyampakaikan kebutuhan pasar atau pesanan dari customer kepada PPIC tentang produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kemudian PPIC akan merencanakan jumlah produk yang akan di produksi sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya PPIC akan membuat order requisition tentang apa saja bahan yang di butuhkan dalam produksi nantinya. Order requisition ini akan diserahkan ke bagian Purchasing/Finance. Bagian Purchasing/Finance akan membeli bahan bahan yang akan dibutuhkan dan akan diserahkan kepada bagian gudang/ware house, setelah barang sudah tersedia PPIC Kemudian menentukan produk apa saja yang akan diproduksi kapan waktu produksinya, dan berapa jumlahnya, sesuai dengan order dari customer, data ini disampaikan kepada bagian produksi. Setelah itu, PPIC akan merencanakan pengeluaran barang dari gudang, data ini disampaikan ke bagian gudang/ware house.

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 09.41

2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
Perusahaan ini bergerak pada bidang pengolahan pangan khususnya dalam catering service. Komoditas yang dihasilkan adalah makanan siap saji. Adapun langkah yang di tempuh oleh perusahaan tempat saya melaksanakan praktik industri dalam rangka menciptakan zero defect terdiri dari
A. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang sedang bekerja diharuskan memakai perlengkapan kerja sesuai prosedur,menerapkan personal hygiene yang baik dengan membersihkan tangan sebelum dan sesudah bekerja di wastafel yang dilengkapi sabun lalu di keringkan dengan alat pengering yang telah tersedia.
B. Bahan baku
Saat penerimaan bahan baku(CCP I) di receiving harus dimastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi, bila bahan baku tidak sesuai spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka barang tidak akan diterima. Spesifikasi bahan baku yang dapat diterima
a. Produk dingin (chilled)
 Suhu penerimaan 50Catau kurang = diterima
 Suhu penerimaan lebih dari 80C = tolak
b. Produk beku (frozen)
 Suhu penerimaan (-8) s/d (-18) = diterima
 Suhu penerimaan tidak mencapai (-80C)
atau ada tanda tanda thawing produk = tolak
 Produk segera di masukkan kedalam chiller/frezeer
c. Vegetables and fruits
Karakteristik vegetable and fruit yang dapat di terima
 Pisang kepok kuning
1. Length/panjang(cm) : 15 cm
2. Diameter (cm) : 5 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit : kuning
5. leave colour/ warna daun : -
6. Flesh colour/warna isi : kuning
7. Flesh texture/teksture isi : -
8. packing/ pengepakan : -
9. Storage temp/suhu : -
10. taste/rasa : manis

 Tomat buah
1. Length/panjang(cm) : 6 cm
2. Diameter (cm) : 5 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit : merah
5. leave colour/ warna daun :-
6. Flesh colour/warna isi :-
7. Flesh texture/teksture isi :-
8. packing/ pengepakan :-

9. lot weight/ berat total : 98-107 gr
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis



Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 09.43

Pepaya
1. Length/panjang(cm) : 32 -35 cm
2. Diameter (cm) : 13- 15cm
3. Shape/size/bentuk : bulat panjang
4. skin colour/ warna kulit : hijau kuning
5. leave colour/ warna daun:-
6. Flesh colour/warna isi : oranye tua
7. Flesh texture/teksture isi: segar( tidak busuk)
8. packing/ pengepakan : plastik
9. lot weight/ berat total : 2,5 - 3,5 kg
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis

 Skyrocket Honey Dew ( melon skyrocket)
1. Length/panjang(cm) : -
2. Diameter (cm) : 17-20 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit :hijau
5. leave colour/ warna daun:-
6. Flesh colour/warna isi : hijau tisca
7. Flesh texture/teksture isi:segar
8. packing/ pengepakan :-
9. lot weight/ berat total : 2-3 kg
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis

 Apel Malang
1. Length/panjang(cm) : 8 cm
2. Diameter (cm) : 8 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit :hijau
5. leave colour/ warna daun:-
6. Flesh colour/warna isi : -
7. Flesh texture/teksture isi:padat
8. packing/ pengepakan :-
9. lot weight/ berat total : 165 -255 gr
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis agak masa

 Nanas
1. Length/panjang(cm) : 22 - 25 cm, panjang bongkol daun 2 -3 cm
2. Diameter (cm) : 11- 13 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit :hijau kekuningan
5. leave colour/ warna daun : hijau
6. Flesh colour/warna isi : kuning
7. Flesh texture/teksture isi :segar
8. packing/ pengepakan :-
9. lot weight/ berat total : 0,75 - 1 kg
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis

 Kentang
1. Length/panjang(cm) : 9 - 13 cm
2. Diameter (cm) : 9 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat
4. skin colour/ warna kulit :coklat muda
5. leave colour/ warna daun : hijau
6. Flesh colour/warna isi : kuning
7. Flesh texture/teksture isi :segar
8. packing/ pengepakan :-
9. lot weight/ berat total : 256 - 278 gr
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa :-

 Wortel
1. Length/panjang(cm) : 18 cm
2. Diameter (cm) : 4 cm
3. Shape/size/bentuk : bulat lonjong
4. skin colour/ warna kulit :oranye
5. leave colour/ warna daun : hijau
6. Flesh colour/warna isi : kuning
7. Flesh texture/teksture isi : padat
8. packing/ pengepakan :-
9. lot weight/ berat total : 117-149 gr
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : manis

 Selada
1. Length/panjang(cm) : 18 cm
2. Lebar (cm) : 22 cm
3. Shape/size/bentuk : lebar,besar bergelombang
4. skin colour/ warna kulit : hijau agak putih
5. leave colour/ warna daun : hijau muda
6. Flesh colour/warna isi :-
7. Flesh texture/teksture isi : segar
8. packing/ pengepakan : plastik
9. lot weight/ berat total : 100- 180 gram
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : tawar

 tahu
1. Length/panjang(cm) : 8 cm
2. Lebar (cm) : 9 cm
3. Shape/size/bentuk : kotak/perseg
4. skin colour/ warna kulit :putih tulang bersih
5. leave colour/ warna daun :-
6. Flesh colour/warna isi : -
7. Flesh texture/teksture isi : lunak
8. packing/ pengepakan : plastik
9. lot weight/ berat total : 150-185 gram
10. Storage temp/suhu :-
11. taste/rasa : tawar

Balas

Unknown Admin

28 November 2013 pukul 09.48

C. Proses Produksi
Perusahaan tidak hanya menciptakan 1 jenis produk tetapi terdapat beberapa jenis poduk misalnya hot meal, pastry &bakery, dan dessert. Masing masing jenis
produk diproduksi dalam ruangan yang berbeda untuk menghindari kontaminasi silang. Produk diolah oleh tenaga yang telah ahli pada bidangnya dan sesuai dengan prosedur yang ada.
 Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhunya sesuai dengan standar sebagai berikut :
1. daging sapi,kambing,dan ayam :740C
2. shell fish,fish,udang :650C
3. telur masak :700C
4. telur mata sapi :600C
D. Portioning
Batas kritis
 Temperature ruangan : 150 C s/d 210C
 Suhu makanan : maksimal 150C
 Waktu pemorsian > 45 menit : check suhu makanan
 Jika suhu makanan >150C : buang
 Jika suhu makanan ≤ 150 C: masikkan kembali ke chiller
E. Mesin produksi
Mesin pendingin seperti chiller dan frezeer memiliki batas kritis untuk bisa digunakan. Batas kritis untuk chiller dan frezer
 Suhu chiller
 0 s/d 50C : OK
 Antara 5 s/d 80C : chiller harus diperbaiki
 Lebih dari 80C: chiller harus di perbaiki dan produk yang ada didalamnya segera di cek suhunya, bila kurang dari 80Cmasih ok, jika lebih dari 80Csegera dipindah ke chiller lain.
 Suhu frezeer
 (-18) s/d (-35)0C : ok
 Lebih dari (-18)0C: frezeer harus diperbaiki dan cek produk yang ada di dalamnya, bila tidak ada tanda thawing ok, ada tanda thawing maka produk segera dipindah ke frezeer lain, dan jika permukaan produk lembek segera di olah
 Peralatan lain
Peralatan seperti mixer dan oven bila rusak ataupun tidak esuai standar segera diperbaiki atau diganti.
F. Penyimpanan produk
 Barang dikeluarkan menggunakan metode FIFO
 Tempat penyimpanan hygiene
 Produk akhir di simpan dalam holding room.Suhu makanan maksimal 50C bila suhu lebih dari 50C maka ditambahkan dry ice
 Makanan dikeluarkan dari holding room maksimum 3 jam sebelum ETD
 Makanan minimal 3 jam didalam holding room

Balas

Andreas David S.P.

29 November 2013 pukul 04.29

ANDREAS DAVID SETIAWAN PUTRA
NIS. 6979/ 4 TPHP
SMK N 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG
Industri : PT. PROPAN RAYA INDUSTRIAL COATING CHEMICALS

Jawaban Soal :
1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen-departemen lain seperti produksi, R&D, finance, dan lain-lain maksudnya adalah :
PPIC disebut juga Planning Product and Inventory Control atau dalam bahasa Indonesia adalah Pengendalian Stock dan Perencanaan Produksi. Seperti diketahui bahwa tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjualan (Sales / Marketing) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi marketing, purchasing dan produksi. Sehingga dapat dikatakan pula bahwa PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen-departemen lain seperti produksi, R&D, finance, dan lain-lain. Maksud dari menjembatani adalah
a. PPIC merupakan pengantara yang mengatur jadwal R&D untuk melakukan ekspedisi dan peninjauan ke area produksi untuk turut mendampingi proses produksi terhadap produk yang dibuat oleh R&D.
b. PPIC merupakan pengantara yang bertugas untuk menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. Sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.
c. PPIC merupakan pengantara produksi dan fincance karena PPIC memberikan perencanaan untuk menentukan jumlah biaya yang harus dikeluarkan finance untuk biaya produksi.
d. PPIC juga merupakan pengantara antara finance dan marketing di mana untuk hasil akhir yaitu produk jadi yang dihasilkan akan berhubungan dengan marketing untuk pemasarannya yang mana daftar harga yang ada telah diterima PPIC dari pihak finance.
Sehingga tugas PPIC tidaklah ringan, karena bertugas menjembatani atau sebagai penghubung antar divisi atau departemen.

Balas

Andreas David S.P.

29 November 2013 pukul 04.44

Jawaban nomor 2 :
2. Langkah di perusahaan dalam upaya untuk menciptakan zero defect :
Zero defect adalah suatu upaya untuk meminimalisir terjadinya kerusakan terhadap suatu proses produksi hingga kerusakan tersebut dapat dikatakan nol atau tidak ada. Suatu perusahaan yang mampu menciptakan zero defect bisa dikatakan perusahaan tersebut telah berhasil dalam kegiatan usahanya. Berdasarkan ilmu yang saya peroleh dari praktik industri di PT. Propan Raya I.C.C, zero defect diterapkan dengan prosedur GMP dan GLP yang mana didalamnya terdapat pembelajaran mengenai K3LH. Hal ini yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan di perusahaan yang perlu diperhatikan deseluruh bagian yang ada di perusahaan.
PT. Propan Raya merupakan industri yang bergerak dibidang kimia yaitu dalam memproduksi cat. Di sini saya mengambil bagian sebagai laboran PD pasta yang akan membahas mengenai zero defect dalam memproduksi pasta (pasta merupakan produk antara atau semi finish good yang memiliki karakteristik khusus seperti pigment tinggi, memiliki standard chroma dan hue (terstandardisasi), mudah diproduksi dalam jumlah banyak dan memiliki kualitas yang stabil).
Di bagian ini pasta dibedakan menjadi 2 yaitu pasta dengan berbahan baku water dan pasta berbahan baku solven. Kedua bahan tersebut berbeda ssatu dengan yang lain. Oleh sebab itu dalam upaya untuk menciptakan zero defect perlu diperhatikan SOP yang berhubungan dengan GMP maupun GLP yang ada. Di bagian pasta sendiri, seiap akan melakukan proses produksi pasta, peralatan yang digunakan haruslah bersih (tidak tercampur warna lain karena warna lain dapat memperngaruhi kekuatan atau warna asli dari suatu pasta.
Untuk pasta berbahan baku water dan solven menggunakan peralatan yang berbeda, tidak boleh menjadi satu karena dapat mengakibatkan kontaminasi silang seperti pasta dengan bahan baku solven akan kasar apabila terkontaminasi water. Hal ini diupayakan oleh pihak perusahaan dengan cara membedakan setiap peralatan dari warna masing-masing. Seperti contoh, pasta dengan bahan baku water harus menggunakan peralatan yang berwarna merah sedangkan pasta dengan bahan baku solven harus menggunakan peralatan yang telah diberi warna biru. Hal ini merupakan usaha perusahaan untuk menciptakan zero defect.
Selain dari segi peralatan, dari segi GLP, setiap pekerja harus mengenakan perlengkapan kerja seperti helm, sepatu safety, sarung tangan latex, pakaian produksi dan respirator sangatlah diperlukan terutama ketika melakukan loading pigment yang sangat riskan terhadap kesehatan.
Selain itu pekerja perlu melaksanakan prinsip 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin). Sebagai contoh dalam melaksanakan proses produksi kami melaksanakan proses rapi (SEIRI) untuk membereskan produk yang sudah tidak terpakai kembali sehingga tidak memenuhi ruangan. Usaha tersebut merupakan salah satu upaya untuk menciptakan zero defect dari yang berakibat pada kelancaran proses produksi terutama dalam hal inventory sehingga ketika diperlukan bahan yang fresh tidak tertukar dengan bahan yang telah lama.
Selain beberapa hal tersebut perusahaan juga melakukan monitoring terhadap perlatan yang digunakan dengan menggunakan tenaga ahli unutk melakukan kalibrasi setiap peralatn yang digunakan. Dan juga terdapatnya tenaga ahli untuk melakukan pengendalian mutu terhadap produk yang dihasilkan melalui standard yang telah ada.
Dari beberapa upaya tersebut masih banyak upaya yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan zero defect bagi perusahaan yang tentunya akan menguntungkan baik bagi perusahaan, konsumen maupun pekerja itu sendiri.

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 05.03

jadi begini pak, di Garuda Food coated peanut division memproduksi banyak produk, tidak hanya kacang atom (seperti nama divisinya), tetapi juga snack kentang, snack nugget, snack jagung, dll. Dalam penyediaan bahan baku sendiri, mengacu pada permintaan pasar. Apabila permintaan pasar tinggi, pihak Marketing akan meng-infokan kepada PPIC, lalu PPIC akan meneruskannya ke bagian Purchasing, nah di sini purchasing akan berkoordinasi dg pihak Gudang/Ware house, bagaimana ketersediaan bahan bakunya. Biasanya bahan baku selalu tersedia 20%, hal ini untuk stock atau persediaan. Bila ada order yg tinggi, maka pemasokan bahan baku akan dilakukan se-insentif mungkin, jadi tidak ada penumpukan bahan baku..atau bahkan kekurangan bahan baku.

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 05.07

kamu bercanda ya anang :o

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 05.34

yo wis kono gelut dhewe.. (b)

Balas

Anonim

29 November 2013 pukul 06.16

Nama : Bimo Edi WIbowo
Kelas : 4TPHP1
Tempat PI : PT BIONIC NATURA
1. PPIC adalah kegiatan merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku agar proses produksi dapat berjalan dengan baik (efektif dan efisien). Jika kita ambil pengertian product planning bukan hanya merencanakan produksi saja, dimana pengertiannya bisa menjadi lebih luas lagi. Jika kita ingin merencanakan suatu produksi maka kita harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan diproduksi yang mana departement PPIC dapat mengetahuinya berdasarkan informasi dari departemen R&D berupa formulasi produk dan dari sini departement PPIC dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang harus disediakan sesuai dengan berapa banyak yang akan diproduksi. Sedangkan inventory control pengertiannya bukan hanya sekedar mengontrol bahan baku saja tetapi bagaiamana departemenet PPIC dapat meminimalkan persediaan bahan baku yang berada di departemen warehouse sehingga penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku. PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi dan ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas agar order yang diterima marketing bisa dikirim tepat waktu dan tepat quantity. PPIC demikian penting perannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan dengan “cash flow atau aliran dana” dan “kinerja bagian produksi secara umum”.

2. A. Dengan menerapkan sistem 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) untuk setiap karyawan
B. QC hanya akan benar-benar meloloskan barang yang layak digunakan untuk proses produksi baik dari segi bahan baku maupun segi bahan pengemas.
C. Dengan menerapkan GMP dan K3LH saat produksi berlangsung
D. Menjalankan prosedur yang ada sesuai dengan SOP yang telah diberlakukan.
E. Dibuat tata tertib ketika jam kerja sudah dimulai dengan tidak melupakan menjatuhkan sanksi yang tegas kepada orang yang dianggap telah melakukan kesalahan dengan harapan akan jera dan lebih berhati-hati agar tidak mengulang kesalahan yang sama.

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 07.19

AGUNG SUTRISNO/6953

JAWABAN 1
Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati.
PPIC selalu berhubungan dengan departemen lain dalam industri. PPIC harus mengetahui semua kegiatan proses mulai dari bahan dasar sampai menjadi finish good dan pada akhirnya produk tsb sampai ke tangan konsumen.
PPIC merencanakan berapa jumlah raw material , lama waktu produksi , dan tentu saja mengetahui berapa biaya produksi yang digunakan selama proses.
Seperti kita ketahui RnD selalu melakukan Trial dan menciptakan produk baru. Kita ambil contoh RND trial kemasan. Apabila trial tersebut telah OK. Dan kemasan tersebut itu akn di luncurkan maka harus melalui PPIC . PPIC memberikan Trial kemasan tersebut ke bagian QC packaging yang kemudian oleh QC packaging Trial Kemasan tersebut di launching. (pengalaman saya saat disuruh mengantarkan sampel kemasan trial ke QC packaging tertulis dari PPIC hehehe :>) ).
Setelah produk menjadi FINISH GOOD tentu saja produk itu akan disimpan dalam Gudang. Dan PPIC mengetahui kapan produk itu masuk ke gudang dan kapan produk itu keluar dari gudang. Saat produk keluar dari gudang tentu berhubungan dengan bagian marketing.
Dari uraian diatas tentu saja PPIC mengetahui detail biaya yg dikeluarkan pada bagian RND maupun Produksi maka secara otomatis PPIC berhubungan dengan bagian Finance.
Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa PPIC memiliki peran penting dalam Perencanaan Produksi. Dan menunjukkan bahwa PPIC adalah bagian yang menjembatani antar departemaen dalam sebuah perusahaan yaitu bag. Produksi, RND, Penggudangan, dan Finance.

JAWABAN 2
1. Produksi .
Raw material yang digunakan adalah CPO (crude palm oil)/ minyak mentah diidatangkan khusus dari pabrik milik sinarmas sendiri yang telah memenuhi standar dan benar2 berkualitas. Dan pada proses produksi menggunakan proses dan alat yang modern serta tenaga kerja yang menerapkan hygience setiap berada di prses produksi. Pada komoditas ekspor selalu menggunakan produk kualitas FMCP+VIT A (kualitas minyak terbaik di PT. SMART tbk).

2. Kemasan.
Kemasan yang digunakan ada yang memproduksi sendiri dan dari supplier luar. Setiap kemasan yang datang selalu dicek oleh QC packaging dan selalu diverifikasi oleh bagian QA Supplier Compliance. Apabila terjadi penyimpangan pada bahan pengemas, maka bagian QA Supplier Compliance akan mencari akar masalah dan menentukan kemasan tersebut layak atau tidak. Dengan demikian akan meminimalisir defect (kerusakan) yang terjadi akibat kemasan.

3. Personal Hygiene
Para pekerja adalah tenaga profesional yang memiliki etos kerja tinggi. Dan selalu memakai alat pakaian laboratorium. Pada intinya pekerja didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

4. Penggudangan
Menggunakan metode FIFO.

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 07.20

PI di PT. SMART Tbk , Surabaya

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 08.36

NAMA : MUHAMAD PAMUNGKAS
NIS : 7159
PT BIONIC NATURA TANGERANG

1.PPIC merupakan departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen departemen lainnya maksudnya adalah bahwa pada mulanya marketing akan melihat kebutuhan pasar apa saja yang diperlukan. Dari kebutuhan tersebut marketing akan menyampaikan kepada PPIC mngenai kebutuhan yang akan diperlukan. Maka PPIC akan merencanakan jumlah produk yang akan diproduksi. Setelah itu, PPIC akan menentukan seberapa banyak bahan baku/ raw material dan bahan bahan lain yang dibutuhka. Setelah didapat data bahan yang diperlukan, PPIC akan memberikan data pada bagian purchasing. Dan bagian purchasing akan menghitung seberapa banyak dana yang akan diperlukan. Setelah didapat perhitungan, maka data tersebut akan diserahkan kebagian finance. Dan PPIC akan merealisasikan bahan yang akan diperlukan dan menentukan seberapa banyak produk yang akan diproduksi, berapa banyak macamnya, serta kapan akan dilakukan produksi. Data ini untuk disampaikan ke bagian produksi. Selanjutnya PPIC akan merencanakan produk jadi tersebut untuk didistribusikan kemana, siapa, dan berapa jumlahnya, serta kapan akan didistribusikan. Data ini akan disampaikan ke bagian gudang untuk direalisasikan. untuk hubungannya dengan RnD, PPIC akan merencanakan project trial yang akan dilakukan oleh bagian RnD.
2. Langkah yang dialkuakn di prusahaan yang kami tempati (PT. BIONIC NATURA) untuk menciptakan zero defect yaitu dengan menerapkan prinsip GMP dan K3LH dengan tepat. Mulai dari bangunan yang didesain sasuai dengan keperluannya. Seperti ruang produksi yang dipisah pisah sesuai dengan produknya. Contohnya untuk produk yang menggunakan system vacuum frying seperti keripik buah dan keripik jamur yang ditemptkan menjadi satu dan terpisah dengan produk cookies. Begitu juga dengan produk germinasi seperti Alfalfa Sprout dan Brocouli Sprout serta terdapat produk Beras Bergerminasi seperti GBR(Germinated Brown Rice) dan GRR(Germinated Red Rice) yang ditempatkan menjadi satu banguan yang terpisah dengan produk lain dan dekat dengan sumber buangan karena pada produk ini memerlukan air yang cukup sehingga tempat harus selalu bersih dan mudah untuk membuang sisa air yang tidak digunakan. Lain juga dengan tempat untuk packing. Pada peralatan yang digunakan pada perusahaan ini harus tepat dan sesuai dengan yang diinginkan. Dan sesuai dangan standar GMP. Semuanya didesain sedemikian rupa sehinga cocok dengan produk yang dihasilkan. Selanjutnya pada karyawan, pada PT BIONIC NATURA telah menerapkan GMP dengan benar bahkan system 5 R (Ringkas Rapi Resik Rawat Rajin). Penggunaan pakaian kerja, masker, hairnet telah dilakukan diperusahaan ini guna menciptakan Zero Defect. Selain hal-hal tersebut, factor yang berperan penting dalam menunjang zero defect yaitu bahan yang digunakan. Bahan yang digunakan pada PT BIONIC NATURA sudah teruji oleh bagian Quality Control dan telah sesuai standar selain itu proses yang dilakukan juga telah sesuai SOP.

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 15.09

bahan baku liquid ataupun powder yang tidak memenuhi sarat maka akan di kembalikan ke suplier pengirim bahan baku tersebut, serta perusahaan akan memberikan complain terhadap suplier tersebut jika itu terjadi berulang kali maka perusahaan dapat mencari suplier pengganti. untuk bahan baku yang telah expire maka perusahaan akan mengadakan pengecekan stock untuk mengetahui barang yang telah expire untuk nanti di kumpulkan untuk di musnahkan, tapi...

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 16.00

Nama : Utut Adiyanto
NIS : 7297
Tempat PI: PT. International Flavors & Fragrances(IFF)-PT. Essence Indonesia/Powder Plant and Liquid Division

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
A. Pengecekan raw material (liquid/powder) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

B. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik dan diterapkan dalam perusahaan(FIFO)

C. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid/powder) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid/Powder) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, dan lain-lain

D. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (PPE)sesuai GMP )

E. Melakukan proses produksi sesuai Standard Operating Procedure(SOP)

F. Pengecekan produk jadi oleh QC line contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, dan lain-lain

G. Melakukan packing sesuai ketentuan yang ada dan mengacu pada filling instruction sheet pada tiap-tiap jenis produk(FIS)

H. Menjaga kebersihan tempat pengemasan/pengepakan, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi ke bahan jadi maupun RM

I.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang dan lokasi serta tempat masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )

J. Memisahkan antara gudang Raw Material dan Finish Good(bahan jadi)

K. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang(warehouse) dari kemungkinan terjadinya kerusakan atau kontaminasi produk saat pengangkutan maupun penyimpann

Balas

Unknown Admin

29 November 2013 pukul 16.06

Nama : WIBOWO SLAMET
Kelas : 4 TPHP 2
NIS :7310
Tempat PI : PT Essence indonesia (IFF)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (powder) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)

c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (powder) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian: pH ,Mikrobiologi, swep, organoleptik,kegumpalan, dll

d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan/ pelindung diri sesuai dengan standar yang telah ditetapkan )

e. Melakukan proses produksi sesuai Standar Operasional Produksi yang telah ditetapkan

f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh: organoleptik, kemudian microbiologi

g. Melakukan packing sesuai ketentuan Z- Filling Instuction Sheet

h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar tidak terjadi kontaminasi pada produk

i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing agar tidak terjadi kontaminasi silang

j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good

k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan adanya ancaman terhadap produk

Balas

Anonim

30 November 2013 pukul 06.07

Santri Ghulam Z
4 TPHP
7251

1.PPIC merupakan suatu departemen yang berhubungan dengan penerimaan atau pemesanan stok untuk proses produksi pabrik karena pihak PPIC dapat memperkirakan banyaknya kebutuhan pengadaan produk jadi yang sedang di butuhkan marketing untuk di terapkan dalam perencanaan bahan baku dan bahan pengemas yang akan disiapkann oleh pihak purchasing yang telah melewati tahap persetujuan oleh bagian finance untuk di pakai produksi. perhitungan yang tepat akan dapat melancarkan jalanya proses produksi pabrik tanpa akan menghambat persediaan yang ada di gudang untuk produksi yang lainnya.

2. Untuk menciptakan zero defect pihak perusahaan tidak hanya memberi beban atau kepercayaan kepada bagian QC Raw material saja. namun semua pihak di beri tanggung jawab dan kepercayaan untuk sebisa mungkin menjaga agar produk yang rusak dapat di minimalkan.slain dengan cara perusahaan meningkatkan pengawasan mutunya melalui bagian QC terutama QC Raw Materialnya yang harus menyeleksi bahan baku lebih ketat lagi dan hanya akan menerima bahan-bahan dari supplier atau pemasok yang memang memenuhi standar yang ditentukan oleh perusahaan, dan setiap tahanpan proses produksi dilakukan dengan menerapkan SOP yang benar dan tegas.
Untuk bagian atau pihak gudang juga menerapkan sistem FIFO dengan penataan atau penempatan bahan yang baik sehingga dapat meminimalisasi bahan terlalu lama berdiam di gudang sementara bahan bahan lain tiap hari selalu didatangkan.

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 07.20

Jawaban sudah saya terima baik di posting komentar maupun di email saya.. terima kasih telah memahami peran beberapa bagian di dept tempat kalian melaksanakan Praktek Industri dengan baik.. pengguna smart phone, android bisa akses mobile blog Mr. Panji di http://panji.stembatema.com

Balas

Anonim

30 November 2013 pukul 14.47

Nama : Rahmat Adityo Maulana
NIS : 7210
Prakerin di : PT. Sumber Bening Lestari

1. PPIC merupakan departemen yang menjembatani
departemen lain seperti marketing, produksi, R&D,
Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:
Dalam perusahaan (manufacture) PPIC ( Production
Planning and Inventory Control ) memiliki fungsi
production planning, yaitu bertanggung jawab pada
Monitoring Persediaan, selain itu PPIC juga memiliki
peranan dalam manajemen Inventory yang merupakan
aset perusahaan , berupa persediaan bahan baku/raw
material, barang-barang sedang dalam proses
produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk
dijual.Tugas umum dari PPIC adalah menerima order
dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastik
an order ini selesai dan dikirim ke customer pada
waktu yang sudah disepakati. Untuk menjalankan tugas
tersebut PPIC harus berkoordinasi dengan departe
men-departemen lain seperti marketing , produksi ,
R&D , Finance , dll. Dalam hubungannya dengan
marketing PPIC mempunyai peranan penting dalam
proses planning dan monitoring yaitu , berperan
untuk memberikan informasi yang akurat mengenai
proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan
ke Customer. Hubungannya dengan produksi yaitu PPIC
harus bisa memastikan kesiapan capasitas produksi,
terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan
personel. Dengan adanya sistem informasi dan
koordinasi yang baik antara kedua departeman
tersebut maka PPIC akan selalu dapat memantau
progress produksi di semua tahapan proses. Hubungan
nya dengan R&D yaitu ,PPIC berperan dalam proses
regristrasi produk baru lengkap dengan komponen
penyusun dan formulasi per unit produk yang biasanya
didapat dari bagian R&D.Sedangkan hubungannya
dengan bagian Finance, PPIC bertangung jawab dalam
pembuatan laporan keuangan perusahaan.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero
defect :
- Melakukan pemeriksaan pada bahan/barang datang
sesuai dengan parameter uji yang ditetapkan
- Sistem penyimpanan dan penggudangan raw
material yang baik (FIFO)
- Melakukan proses produksi sesuai SOP
- Memantau setiap tahapan produksi terutama pada
tahapan yang termasuk titik kritis (CCP)
- Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat
produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengk
apan kerja sesuai GMP)
- Memantau kualitas produk yang dihasilkan
- Melakukan pengecekan pada mesin secara berkala,
sehingga kerusakan pada mesin bisa dihindari
- Melakukan proses sanitasi sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 15.17

packing secara Z-Filling Instroction sheet (ZFIS) adalah sebuah pengemasan produk yang mengacu atau berpedoman pada lembar tersebut, misalnya box seperti apa yang digunakan karena di industri tersebut ada macam macam box, jumlah berat / netto pada setiap box, timbangan yang di gunakan saat proses pengemasan kodenya harus di catat dalam ZFIS tersebut.

Balas

Anonim

30 November 2013 pukul 15.33

Nama : Ika Kurnia Putri
NIS : 7108
Prakerin di : PT. Sumber Bening Lestari

1. PPIC merupakan departemen yang menjembatani
departemen lain seperti marketing, produksi, R&D,
Finance, dll. Maksudnya adalah sebagai berikut:
Dalam perusahaan (manufacture) PPIC ( Production
Planning and Inventory Control ) memiliki fungsi
production planning, yaitu bertanggung jawab pada
Monitoring Persediaan, selain itu PPIC juga memiliki
peranan dalam manajemen Inventory yang merupakan
aset perusahaan , berupa persediaan bahan baku/raw
material, barang-barang sedang dalam proses
produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk
dijual.Tugas umum dari PPIC adalah menerima order
dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastik
an order ini selesai dan dikirim ke customer pada
waktu yang sudah disepakati. Untuk menjalankan tugas
tersebut PPIC harus berkoordinasi dengan departe
men-departemen lain seperti marketing , produksi ,
R&D , Finance , dll. Dalam hubungannya dengan
marketing PPIC mempunyai peranan penting dalam
proses planning dan monitoring yaitu , berperan
untuk memberikan informasi yang akurat mengenai
proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan
ke Customer. Hubungannya dengan produksi yaitu PPIC
harus bisa memastikan kesiapan capasitas produksi,
terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan
personel. Dengan adanya sistem informasi dan
koordinasi yang baik antara kedua departeman
tersebut maka PPIC akan selalu dapat memantau
progress produksi di semua tahapan proses. Hubungan
nya dengan R&D yaitu ,PPIC berperan dalam proses
regristrasi produk baru lengkap dengan komponen
penyusun dan formulasi per unit produk yang biasanya
didapat dari bagian R&D.Sedangkan hubungannya
dengan bagian Finance, PPIC bertangung jawab dalam
pembuatan laporan keuangan perusahaan.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero
defect :
- Melakukan pemeriksaan pada bahan/barang datang
sesuai dengan parameter uji yang ditetapkan
- Sistem penyimpanan dan penggudangan raw
material yang baik (FIFO)
- Melakukan proses produksi sesuai SOP
- Memantau setiap tahapan produksi terutama pada
tahapan yang termasuk titik kritis (CCP)
- Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat
produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengk
apan kerja sesuai GMP)
- Memantau kualitas produk yang dihasilkan
- Melakukan pengecekan pada mesin secara berkala,
sehingga kerusakan pada mesin bisa dihindari
- Melakukan proses sanitasi sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 16.17

Nama : Khoirul Anwar
NIS : 7129
PT. IFF (International Flavors & Fragrances)

1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi, R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
a. Pengecekan raw material (liquid) yang datang sesuai dengan parameter yang telah ditetap kan oleh perusahaan

b. Sistem penyimpanan dan penggudangan raw material yang baik (FIFO)

c. Sebelum di gunakan utuk produksi raw material (liquid) yang sudah tersimpan lama di gudang harus di cek kembali oleh QC (Liquid) untuk mengetahui layak atau tidak nya RM tersebut untuk produksi. Contoh pengujian Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas ,pH ,Mikrobiologi, Dll

d. Memperhatikan kebersihan lingkungan produksi, alat produksi dan kebersihan karyawan (memakai perlengkapan kerja (APD)sesuai GMP )

e. Melakukan proses produksi sesuai SOP

f. Pengecekan produk jadi oleh QC contoh Specific Grafimetri, Refractive Indeks, Viscositas, pH, Mikrobiologi, Particle Sizer, Organoleptik, LOD, Turbidity, Dll

g. Melakukan packing sesuai ketentuan yang berlaku

h. Menjaga kebersihan area packing, alat packing, dan kebersihan karyawan saat packing agar produk tidak terkontaminasi

i.Penyimpanan produk dalam gudang sesuai dengan kriteria barang masing-masing (seperti menjauhkan produk yang memungkinkan untuk mengkontaminasi produk lain )

j. Memisahkan antara gudang RM dan Finish Good

k. Menjaga kebersihan dan keamanan gudang dari kemungkinan terjadinya kerusakan produk.

Balas

Anonim

30 November 2013 pukul 16.43

NAMA : AYUK LUWIS SETIYAWATI
KELAS : 4TPHP
NIS : 7002
TEMPAT PI: PT. ANUGRAH PERSADA ALAM (ABC GROUP) JAKARTA SELATAN

1) PPIC merupakan bagian dari organisasi perusahaan yang menjembatani 2 department yaitu: marketing & produksi. PPIC menterjemahkan kebutuhan pengadaan obat jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas.
Fungsi PPIC
1. Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing
2. Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan) agar dapat bekerja dengan baik.

Syarat agar PPIC bisa bekerja optimal
1. Ada rencana Sales dari marketing Department
2. Ada formula standard dari semua produk
3. Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja
4. Ada standard yield dari semua produk
5. Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
6. Ada batasan minimum dan maksimum stock
7. Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi, personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)

Tugas-tugas PPIC yang berkaitan dengan fungsi sebagai penjembatan antar department:
1. Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana SalesMarketing
2. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
3. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
4. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
5. Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
6. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
7. Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
8. Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
9. Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.

Balas

Anonim

30 November 2013 pukul 16.46

NAMA : AYUK LUWIS SETIYAWATI
KELAS : 4TPHP
NIS : 7002
TEMPAT PI : PT. ANUGRAH PERSADA ALAM (ABC GROUP) JAKARTA SELATAN

2) langkah perusahaan dalam menciptakan zero defect:
a. Membuat formula produk melalui berbagai research.
b. menggunakan bahan baku yang telah lolos uji QC, sesuai dengan standar yang dimiliki
c. pelaksanaan produksi sesuai SOP.
d. pengontrolan produk dari awal bahan baku hingga produk akhir.
e. penggunaan pekerja yang sesuai dengan keahlian.
f. penggunaan alat yang sesuai standar
g. penerapan system FIFO pada penggunaan bahan baku dan produk jadi

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 16.53

NAMA : EMI CAHYANI
KELAS : 4TPHP
NIS : 7059
TEMPAT PI : PT. ANUGRAH PERSADA ALAM (ABC GROUP) JAKARTA SELATAN

Maksud tugas PPIC sebagai penjembatan antar department adalah mengatur hal-hal sebagai berikut:
1. Kapasitas Produksi, dengan ini maka PPIC dapat mengetahui berapa lama proses produksi untuk suatu finish goods dalam jumlah tertentu. Kapasitas produksi di dapatkan dari Dept Produksi.
2. Forecast Penjualan, dengan Forecast ini maka Departemen PPIC dapat memenuhi permintaan customer dan membuat safty stock finish goods. Forecast didapatkan dari Dept Marketing.
3. Customer Order digunakan PPIC untuk menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terkirim
4. Formula Produk, dikeluarkan berdasarkan hasil uji coba R&D. Berdasarkan formula itu maka PPIC dapat memperhitungkan berapa banyak bahan yang dibutuhkan
5. Proses Produksi, PPIC harus dapat mengetahui setiap produk di dalam proses produksinya sehingga bisa memperkirakan berapa lama suatu produk itu dapat dibuat dengan proses yang tepat.
6. Kualitas Produk, ditentukan berdasarkan Dept. QC. Dengan mengetahui masalah kualitas produk maka PPIC dapat mengkomunikasikannya dengan Marketing
7. Kapasitas Gudang ditentukan Dept. Gudang. PPIC harus dapat mengatur masuknya barang agar tidak ada penumpukan di gudang
8. Leadtime Pembelian didapat Dept. Purchasing, PPIC dapat memperhitungan pembelian bahan baku agar dapat lebih efektis dan efesien
9. Quantity Minimum Order dari Dept. Purchasing,PPIC dapat mengorder sesuai dengan ketentuan kecuali ada hal-hal khusus yang mengharuskan memesan barang diluar QMO maka PPIC meminta Purchasing menegosiasikan dengan supplier.
10. Bahan Baku Alternatif dari R&D, PPIC yang mengkontrol inventory part dan planning produksi sehingga Dept. PPIC dapat memperhitungkan kapan harus menggunakannya dan Purchasing yg membelinya
11. Kapasitas Ekspedisi dari Dept. Ekspedisi, PPIC menentukan pengiriman barang
12. Leadtime Pengiriman dari keputusan yang telah digodok oleh Plan Manager dengan Departemen-departemen terkait yang berhubungan dengan customer order, PPIC dapat memperhitungkan kapan seharusnya pesanan customer tersebut harus diproduksikan.

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 16.57

NAMA : EMI CAHYANI
KELAS : 4TPHP
NIS : 7059
TEMPAT PI : PT. ANUGRAH PERSADA ALAM (ABC GROUP) JAKARTA SELATAN

2) langkah perusahaan dalam menciptakan zero defect:
a. Membuat formula produk melalui berbagai research.
b. menggunakan bahan baku yang telah lolos uji QC, sesuai dengan standar yang dimiliki
c. pelaksanaan produksi sesuai SOP.
d. pengontrolan produk dari awal bahan baku hingga produk akhir.
e. penggunaan pekerja yang sesuai dengan keahlian.
f. penggunaan alat yang sesuai standar
g. penerapan system FIFO pada penggunaan bahan baku dan produk jadi

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 20.15

wah dapat ilmu baru tentang teknik penegmasan.. Bagus dek

Balas

Unknown Admin

30 November 2013 pukul 20.17

jawaban yang bagus.. siap2 untuk terlibat sebagai author rubrik sekolah (o)

Balas

Unknown Admin

1 Desember 2013 pukul 00.51

Rudi krisnobiworo
4 TPHP 2 / 7245
Prakerin di PT. Perfetti Van Melle Indonesia

Jawaban no 1.
PPIC ( Planning Production and Inventory Control ) tugasnya merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan baku. Dimana dari kata ‘Planning Production’, PPIC bukan hanya merencanakan produksi saja, tapi juga harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan diproduksi. Dept. PPIC dapat mengetahui informasi tersebut dari Dept. R & D berupa formula produk dan dari sini PPIC dapat menghitung bahan baku yang harus disediakan. Sedangakan dari kata ‘Inventory Control’, PPIC bukan hanya sekedar mengontrol bahan baku tetapi Dept. PPIC dapat meminimalkan persediaan bahan baku yang ada di Dept. Warehouse sehingga penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku.
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Produksi untuk mengetahui berapa besar kapasitas produksi sebuah mesin produksi di dalam membuat suatu produk per hari kerja dan PPIC dapat mengetahui berapa lama proses produksi untuk suatu finish goods
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Marketing untuk memperkirakan penjualan yang akan dating. Dengan perkiraan ini maka permintaan konsumen dapat terpenuhi. Selain itu dengan kerjasama ini dapat melakukan pembuatan daftar safety stock finish goods. Dari sini pula PPIC dapat menjadwalkan rencana produksi sampai produk itu terjadwal sesuai waktu yang sudah ditentukan
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. QC untuk menentukan standar kualitas produk yang akan dipakai agar produk yang dihasilkan sesuai keinginan consumen yang telah disepakati oleh Marketing
Dept. PPIC bekerja sama dengan Dept. Purchasing untuk memperhitungkan pembelian bahan baku agar lebih efektif dan efisien dengan melakukan negosiasi dengan para supplier. Selain itu juga dapat menghitung order minimum pembelian bahan baku.

Jawaban No.2
Mulai dari Gedung. Gedung Ruang Produksi terpisah dengan gedung penanganan limbah. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi silang oleh mikroba. Karena penanganan limbah di PT. Perfetti Van Melle termasuk kategori penangan limbah biologi yang membutuhkan jasa MO. Selain itu gedung ruang produksi telah memenuhi persyaratan GMP, antara lain : lantai dan dinding terbuat dari bahan kedap air, kuat dan mudah dibersihkan, bangunan cukup luas dan dilakukan pembersihan secara berkala. Selain itu alur proses pada ruang produksi sudah tepat. Yaitu dari bahan baku masuk sampai packing satu line lurus. Ruang produksi antara Chewy Candy dan Hard Candy terpisah karena material yang dibutuhkan berbeda sehingga menghindari kontaminasi antara produk satu dengan lainnya. Seluruh bangunan di PT PVMI jg terjaga dari hama tikus maupun serangga lainnya.
Tenaga kerja. Tenaga kerja di PT PVMI yang sedang bekerja harus memakai seragam sesuai ketentuan dengan selalu memakai hairnet dan masker secara benar dan tepat. Selain itu untuk produk yang mudah terkontaminasi, pekerja diwajibkan memakai sarung tangan plastic saat menyortir produk. Sebelum dan sesudah bekerja, pekerja diwajibkan mencuci tangan di wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan pengering yang setelah itu menggunakan gel sanitation.
Penerimaan bahan baku. Dilakukan analisis dan standarisai bahan sesuai Standar Internal. Hal ini bertujuan untuk memastikan ada tidaknya penyimpangan dari raw material dan packaging material. Jika terdapat penyimpangan maka dilakukan tindakan lanjut sesuai SOP
Proses Produksi. Analisa dilakukan oleh QC Inspektor Line Process yang bertugas mengawasi jalannya proses dan menjaga kestabilan mutu produk yang dihasilkan agar tidak menyimpang dari standar yang telah ditentukan
Packing Produk. Analisa dilakukan oleh QC Inspektor Line Packaging yang bertugas mengawasi kesesuaian kriteria kemasan agar terhindar dari kerusakan kemasan yang berakibat fatal.
Gudang. Untuk penyimpanan bahan baku maupun produk jadi, PT PVMI melakukan tindakan FEFO (Firs Expired First Out) untuk digunakan oleh produksi (bahan baku) maupun didistribusikan ke konsumen (finish goods). Jadi bahan yang sudah kadaluarsa tidak akan dipakai lagi.

Balas

Unknown Admin

1 Desember 2013 pukul 01.07

Nama : IMRON HERIYOKO
NIS. : 7113
Kelas : 4 TPHP 2
PRAKTIK INDUSTRI :
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk (DIVISI BISKUIT)
1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
Jawab...!!!
Jawaban no. 1
.Departemen PPIC adalah penghubung antara marketing dengan bagian produksi,finance dan juga PD (product development) yang mana ketika PPIC telah menapatkan PO(Purchase Order) dari marketing maka secara tidak langsung PPIC bertanggung jawab atas pengadaan raw material yang akan dijadikan bahan baku untuk proses produksi lalu memastikan order ini selesai pada waktu yang telah disepakati,dan juga menentukan jenis barang, jumlah dan kapan akan diproduksi(hubungan antara PPIC dengan produksi), lalu PPIC juga bertanggung jawab kepada bagian finance untuk membuat laporan tentang raw material yang dibutuhkan baik dalam hal jenis, jumlah dan jenis barang yang akan diadakanl(hubungan antara PPIC dengan Finance), dan jika PD (product development) ingin melakukan trial maka PPIC bertanggung jawab untuk mengatur dan merencanakan proses produksi untuk trial tersebut.
Sumber : Bp. Slamet Budiarto (PPIC Supervisor)

.Jawaban no. 2
a) Menerapkan sistem 5S(5R) untuk setiap karyawan
b) untuk prosedur produksi yaitu
bagian QC Raw Material benar-benar memilah barang datang yang memenuhi standar, lalu untuk proses pruduksi benar benar diterapkan GMP dan K3LH , dan setiap tahapan produksinya dijalankan sesuai SOP yang tegas
c) dibuat tata tertib yang tegas ketika jam kerja sudah dimulai

Balas

Unknown Admin

1 Desember 2013 pukul 01.54

Nama : Asti Adriantini
NIS : 6998
Prakerin di PT. Sukasari Mitra Mandiri

1.Pengertian PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksunya PPIC adalah suatu departemen didalam sebuah perusahhan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . Dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi .
Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
Sedangkan hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan .
Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
A.Persiapan Produksi
-Penyediaan bahan baku dan bahan tambahan sesuai dengan SOP ( bahan harus mempunyai sertifikat analisa dan kualitasnya sesuai dengan standar QC ( terutama untuk bahan non nabati )
B.Proses produksi
-Proses produksi dilakukan sesuai SOP yng telah ditentukan
-Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
-Memakai pakaian kerja sesuai SOP
-Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
C.Produk
-meniminalisis terjadinya mutu produk yang kurang sesuai dengan standar
D.Penggudangan
-Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
-Penyusunan barang jadi harus rapi, sesuai degan jenisnya masing masing.

Balas

Sagita Puspitasari

1 Desember 2013 pukul 02.05

Nama : Sagita Puspitasari
NIS : 7249

PRAKERIN DI PT. SUKASARI MITRA MANDIRI

1.Pengertian PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksunya PPIC adalah suatu departemen didalam sebuah perusahhan yang memiliki fungsi atau tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dimana dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales / marketing , dengan adanya jalur ini maka secara tidak langsung PPIC akan berhubungan dengan bagian produksi , R&D , dan juga finance . Dimulai dari bagian produksi PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory diman menejemen ini berhubungan denga persediaan aset perusahaan yang otomatis berhubungan dengan bidang produksi .
Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut.
Sedangkan hubungan dengan bagian finance , secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan .
Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing , maka dari itu PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lain nya.

2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
A.Persiapan Produksi
-Penyediaan bahan baku dan bahan tambahan sesuai dengan SOP ( bahan harus mempunyai sertifikat analisa dan kualitasnya sesuai dengan standar QC ( terutama untuk bahan non nabati )
B.Proses produksi
-Proses produksi dilakukan sesuai SOP yng telah ditentukan
-Proses harus tercatat rapi (miaslnya data berapa banyak hasil produski, jumlah Raw Material yang digunakan berapa)
-Memakai pakaian kerja sesuai SOP
-Memperhatikan mutu produk yang dihasilkan
C.Produk
-meniminalisis terjadinya mutu produk yang kurang sesuai dengan standar
D.Penggudangan
-Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
-Penyusunan barang jadi harus rapi, sesuai degan jenisnya masing masing.

Balas

Sri Subagiyo

1 Desember 2013 pukul 04.40

Nama : SRI SUBAGIYO
NIS. : 7273
Kelas : 4 TPHP 1
PRAKTIK INDUSTRI :
PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk (DIVISI BISKUIT)
1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
Jawab...!!!
Jawaban no. 1
.Departemen PPIC adalah penghubung antara marketing dengan bagian produksi,finance dan juga PD (product development) yang mana ketika PPIC telah menapatkan PO(Purchase Order) dari marketing maka secara tidak langsung PPIC bertanggung jawab atas pengadaan raw material yang akan dijadikan bahan baku untuk proses produksi lalu memastikan order ini selesai pada waktu yang telah disepakati,dan juga menentukan jenis barang, jumlah dan kapan akan diproduksi(hubungan antara PPIC dengan produksi), lalu PPIC juga bertanggung jawab kepada bagian finance untuk membuat laporan tentang raw material yang dibutuhkan baik dalam hal jenis, jumlah dan jenis barang yang akan diadakanl(hubungan antara PPIC dengan Finance), dan jika PD (product development) ingin melakukan trial maka PPIC bertanggung jawab untuk mengatur dan merencanakan proses produksi untuk trial tersebut.
Sumber : Bp. Slamet Budiarto (PPIC Supervisor)

.Jawaban no. 2
a) Menerapkan sistem 5S(5R) untuk setiap karyawan
b) untuk prosedur produksi yaitu
bagian QC Raw Material benar-benar memilah barang datang yang memenuhi standar, lalu untuk proses pruduksi benar benar diterapkan GMP dan K3LH , dan setiap tahapan produksinya dijalankan sesuai SOP yang tegas
c) dibuat tata tertib yang tegas ketika jam kerja sudah dimulai

Balas

Unknown Admin

3 Desember 2013 pukul 08.35

Nama : Dimas Aji D
Kelas : 4 TPHP 3
NIS : 7037
Tempat Industri : PT FORISA NUSAPERSADA
1. PPIC merupakan suatu departemen di dalam sebuah perusahan yang memiliki tugas untuk menerima order dari bagian Penjualan ( sales atau marketing ) kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Dalam tugas ini ada bagian bagian dalam perusahaan yang berpengaruh untuk menghasilkan suatu product yang nantinya akan di order sesuai permintaan yang telah diterima oleh bagian sales atau marketing. Dengan adanya jalur ini, secara tidak langsung PPIC berhubungan dengan bagian produksi,R&D, serta finance. Dimulai dari bagian produksi, PPIC memiliki peranan dalam menejemen inventory dimana managemen ini berhubungan dengan persediaan aset perusahaan yang secara otomatis berhubungan dengan bagian produksi. Hubungan PPIC dengan R&D, yaitu R&D akan menyampaikan rencana trial project untuk suatu produk kepada PPIC sehingga PPIC akan mengatur dan merencanakan proses produksi tersebut. Sedangkan hubungan dengan bagian finance, secara langsung PPIC berhubungan dengan bagian finance karena PPIC bertanggung jawab terhadap pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sehingga bagian PPIC ini akan menjadi jalur penghubung antara dunia luar dan juga dengan bagian internal perusahaan untuk persoalan produk, kemudian PPIC akan memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal pada bagian sales dan marketing, sehingga PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dan dapartemen lainnya.
2. Langkah perusahaan dalam upaya menciptakan zero defect
a. Persiapan produksi
• Penyediakan bahan baku yang berkualitas
• Distribusi Raw Material dalam gudang yang baik yaitu menggunakan sistem FIFO
b. Proses produksi
• SDM harus menguasai teknik teknik produksi yang benar dan sesuai GMP
• Menerapkan personal hygiene
• Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan SOP yang berlaku
• Memakai perlengkapan kerja yang sesuai dengan GMP
• Seluruh tahapan proses selalu dilakukan sanitasi untuk menghindarikontaminasi pada produk yang di hasilkan
c. Produk
• Meminimalisir kerusakan bahan dasar dan produk akhir
d. Penggudangan
• Pengeluaran barang secara FIFO (First In First Out)
• Menjaga kebersihan bahan selama proses penyimpanan
• Pencatatan data yang rapi, lengkap dan teliti

Balas

Azis Widodo

4 Desember 2013 pukul 05.56

teh kering disimpan dalam gudang yang terpisah dengan gudang bahan baku yang lain. dinding dan lantainya terbuat dari aluminium untuk mempertahankan aroma teh. suhu dan kelembaban di gudang teh kering juga harus terjaga untuk mencegah tumbuhnya jamur.

Balas

Azis Widodo

4 Desember 2013 pukul 06.05

parameter kritis penentu mutu:

BAHAN BAKU
1. air :pH, kesadahan, kadar klorida, kadar klorin, kadar phospat, kadar sulfit, alkalinitas
2. teh kering :aroma, warna seduhan, kadar tanin, kadar air
3. gula pasir : kadar gula (brix), kesadahan, turbidity, pH

UNIT KITCHEN
1. teh cair manis : kadar gula,kadar tannin, pH
2. teh cair pahit : kadar gula,kadar tannin, pH

PRODUK JADI
1. released : kadar gula, pH, warna, aroma, rasa, ukuran crown cork

Balas

Ahmad Chomaesi

4 Desember 2013 pukul 06.11

Nama : Ahmad Chomaesi
NIS : 6957
Kelas : 4tphp1
PT.SINAR SOSRO PANDEGLANG

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

maksudnya departemen PPIC akan menterjemahkan kebutuhan pengadaan produk jadi untuk marketing kedalam bentuk rencana produksi & ketersediaan bahan baku serta bahan pengemas. PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/ aliran dana” & kinerja bagian produksi secara umum.Dan berikut dapat dilihat hubungan antara departemen ini (PPIC) dengan departemen lainya.
1. Dept. PPIC dengan Gudang
a. Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
b. Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
2. Dept. PPIC dengan Dept. Penjualan
a. PPIC memastikan kesiapan capasitas produksi, biasanya untuk order-order dengan kapasitas yang melebihi, jika masih berada direntang capasitas produksi yang disepakati, dan sudah terinput ke dalam database, asumsi yang digunakan yaitu bagian produksi setuju berapapun jumlah order yang diturunkan selama tidak melebihi capasity. Sistem Line memberikan fleksibilitas tinggi. Anda pernah melewati jalur puncak-Bogor ? Anda pernah mendengar sistem Buka Tutup jalur ? Konsepnya seperti ini, dengan menerapkan sistem line, PPIC dapat menerapkan sistem buka-tutup, menambah kapasitas di line tertentu, dengan terlebih dahulu mengurangi atau bahkan menutup line lainnya, tentunya dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan produksi, terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan personel.
b. Mengkomunikasikan ke bagian Sales, untuk diteruskan ke Customer, jika karena sesuatu hal, harus dilakukan schedule yang berbeda, terutama jika terjadi percepatan dan perlambatan penyelesaian.
c. Melakukan response yang cepat jika terjadi masalah yang menyebabkan keterlambatan, denan mengambil option re-Schedulling atau mengontrol Delay.
d. Memastikan order yang sudah ter-alokasi ( dalam sistem) ter-Print out agar bisa dikerjakan oleh bagian produksi.
3. Dept. PPIC dengan Dept. Produksi
a. Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
b. Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan langsung
Selain itu Dept. PPIC juga sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing

Balas

Ahmad Chomaesi

4 Desember 2013 pukul 06.13

Nama : Ahmad Chomaesi
NIS : 6957
Kelas : 4tphp1
PT.SINAR SOSRO PANDEGLANG

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri dalam uoaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

1. Bagian gudang bahan baku
Dalam hal ini ada beberapa yang paling penting diawasi adalah :
1) Petugas penerima barang harus hadir didampingi chef supervisor.
2) Semua barang yang dikirim oleh supplier harus sesuai dengan pesanan dan kebutuhan, baik dari segi jenis, mutu maupun jumlahnya.
3) Apabila ada bahan makanan yang dianggap tidak sesuai dengan pesanan, maka pihak penerima dapat mengembalikan atau meminta ganti kepada supplier.
4) Apabila bahan makanan dapat diterima sesuai dengan pesanan, maka pihak penerima bisa menandatangani format pengiriman yang dijadikan landasan bagi pihak pemasok barang untuk menagih pada bagian keuangan.
3. Teknik Pencatatan Teknik pencatatan dalam proses penerimaan, sangat diperlukan untuk ketertiban pengelolaan dan memudahkan pengontrolan pemasukan dan pengeluaran bahan dan alat. Banyak kegiatan administrasi dan kegiatan mencatat yang perlu dilakukan, misalnya laporan penerimaan barang, keadaan bahan, pendistribusian dan lain-lain. Guna memudahkan administrasi tersebut perlu dibantu dengan kartu-kartu sebagai alat pengontrol dan pengendali. Kartu-kartu yang dibuat bisa dikreasikan dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan setiap dapur.
2. Bagian Produksi
a. Maintenance
Yaitu persiapan sebelum proses produksi meliputi clening dan sanitasi
b. Proses produksi
Ada petugas khusus yaitu QC Field yang akan memantau terus kelancaran proses produksi dan mengecek suhu dan tekanan pada bagian kitchen, bottle washer, unit pasteurisasi, filling, dll.
3. Analisa kimia, fisik dan mikrobiologi
Harus memenuhi standar yang tela ditetapkan
4. Bagian gudang penyimpanan (PI/PB)
Apabila dari pemriksaan proses produksi, kimia, fisik dan mokrobiologi masih ada yang menyimpang maka akan dilakukan karantina selama 3 hari dan akan melibatkan proses penyortiran.

sekian... (p)

Balas

Ahmad Chomaesi

4 Desember 2013 pukul 06.19

pak panji, yang lewat email sudah dikirim tanggal 26 November lalu, tapi yang di kejari baru bisa sekarang soalnya ada masalah itu
terimakasih :>)

Balas

Wahyu Joko Priyono

10 Desember 2013 pukul 20.19

Nama : Wahyu Joko Priyono
Kelas : 4TPHP
NIS : 7305
PT Aerofood ACS Indonesia Unit Yogyakarta

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjulan (sales/marketing) lalu memastikan order ini selesei dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakatai.
PPIC akan menerima oreder dari marketing yang sesui dengan kebutuhan konsumen yang selanjutnya nakan diserahkan ke bagian produoksi. Disini tugas PPIc adlah memastikan bahwa departemen produksi menjalankan tugasnya dan selanjutnya menyerahkan hasil produksi ke bagian distributor untuk diserahkan kepada konsumne. Penyerahan hasil produksi harus diketahui oleh PPIC dan bagian marketing karena hal ini akan masuk ke dalam data keuangan perusahaan . hal tersebut telah menunjukan kegunaan dari bagian PPIC sebagai jembatan antara marketing dengan bagian produksi.

Terhadap bagian R&D,PPIC akan menerima hasil trial dari R&D untuk selanjutnya digunakan sebagai produk baru untuk departemen produksi. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan dasar,bahan setengah jadi dan bahan jadi di dalam suatu perusahaan harus diketahui oleh PPICm,walaupun sebenarnya yang memegang fungsi utama daalam hal tersebut adalah bagian gudang/store

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri dalam upaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah dalam menciptakan zero defect :

1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :
A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.

2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)
Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling
Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !

5.Portioning
Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150C masukkanke chiller
Jika> 150C, bua

Balas

Unknown Admin

26 Desember 2013 pukul 08.02

NAMA : AMIRUL IKHSAN
KELAS : 4 TPHP
NIS : 6974
PT. BIONIC FARM CIHERANG
1. Maksudnya PPIC adalah suatu departemen yang bertugas sebagai perencana, pemantau, pemberi perintah, penentu, serta penanggung jawab dari keseluruhan departemen yang saling berhubungan satu sama lain ( saling ketergantungan ) terutama dalam hal pemenuhan pesanan konsumen terhadap produk perusahaan ( PO / Purchase Order ). Dalam pemenuhan PO ini, PPIC bertugas untuk memantau beberapa hal seperti ketersediaan bahan baku, pengeluaran bahan baku untuk produksi, keabsahan data penggudangan serta efektifitas system infornasi, agar kebutuhan bahan baku terpenuhi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar/PO. Selain itu PPIC juga bertugas sebagai penentu alokasi order, antara lain memberikan surat perintah kerja (work order), yang didalamnya sudah termuat detail, seperti bahan bahan yang akan digunakan, jadwal pengerjaan, kapasitas produksi, serta memonitor hasil dan progress dari masing masing stasiun kerja sehingga diperoleh data yang akurat dari seluruh departemen yang terkait. Dan yang terakhir PPIC adalah memastikan bahwa produk akhir / finish good telah terpenuhi, sampai kepada marketing secara akurat dan diteruskan ke konsumen dengan baik.

2. Untuk mendapatkan zero defect :
a. Persiapan produksi
• Membuat SPK sesuai PO
• Menentukan ketersediaan bahan baku dan memastikan bahan baku sesuai standar sehingga hasil baik
• Mempersiapkan alat proses, agar bekerja dengan optimal, sehingga efektif dari sisi hasil produksi dan waktu
b. Persiapan tenaga kerja
• Memilih tenaga kerja professional
• Menyiapkan jumlah tenaga kerja sesuai kebutuhan
• Memberikan petunjuk kepada pekerja agar bekerja sesuai prosedur
• Memastikan pekerja menerapkan sistem 5R
c. Gudang :
• Mempersiapkan dan menyuplai bahan yang diperlukan
• Memastikan jumlah bahan dan jenis bahan sesuai SPK
• Menerima bahan yang benar benar memenuhi standar
• Membuat data dari tiap bahan masuk ataupun keluar

Balas

Unknown Admin

31 Desember 2013 pukul 16.13

Nama : Wanda Marsetyama Putra
NIS : 7308

1. Dari pengertian PPIC ( Production Planning and Iventory Control ) adalah merencanakan produksi dan mengontrol kebutuhan bahan bakunya. Jika kita ambil pengertian Produksi Planning bukan hanya merencanakan produksi saja, dimana pengertiannya bisa menjadi lebih luas lagi. Karena jika kita ingin merencanakan suatu produksi maka kita harus mengetahui kebutuhan bahan yang akan di produksi yang mana Dept. PPIC dapat mengetahuinya berdasarkan informasi Dept. R&D berupa FORMULASI PRODUCT dan dari sini Dept. PPIC dapat menghitung kebutuhan bahan baku yang harus disediakan sesuai dengan berapa banyak yang akan di produksi. Dan dari kata Iventory Control-pun pengertiannya bukan hanya sekedar mengkontrol bahan baku saja tetapi bagaimana Dept. PPIC dapat me-minimal-kan persediaan bahan baku yang berada di Dept. WAREHOUSE sehinggan penempatan di gudang menjadi lebih efektif dan dapat menekan biaya penyimpanan dan pembelian bahan baku. Departemen PPIC bertanggungjawab dalam mengatur keseimbangan antaran tuntutan (jumlah produk yang diproduksi) bagian marketing atas permintaan pasar dengan bagian produksi yang bertugas mempersiapkan produk secara efisien. Depertemen PPIC dapat digambarkan layaknya sebuah jembatan antara departemen marketing dengan departemen produksi. Bagian Marketing bertugas membuat forcast atau ramalan jumlah barang yang dibutuhkan/ akan dipasarkan. Sedangkan Departemen Produksi membuat produk dengan jumlah sesui dengan yang dikehendaki oleh Departemen Marketing. Dan disinilah tugas Departemen PPIC yaitu menghubungkan kedua departement tersebut sehingga terjadi keseimbangan antara jumlah permintaan dari Depertemen Marketing dengan jumlah yang diproduksi oleh Departement Produksi.

2. Menciptakan Zero Deffect
a. Bahan Baku
- Penerimaan Bahan Baku
1) Melakukan Inspeksi Kendaraan dari bahan baku yang datang, jadi untuk bahan baku yang tidak sesuai kriteria dapat langsung ditolak.
2) Melakukan Inspeksi Kutu terhadap setiap kedatangan bahan baku yang berpotensi menjadi makanan kutu, sehingga bahan baku yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat langsung ditolak atau dapat langsung ditentukan tindakan berikutnya.
3) Pengecekan umur simpan bahan baku sehingga bahan baku dapat digunakan sesuai jadwal tanpa harus ada yang lebih dari masa kadaluarsa
- Penyimpanan Bahan Baku
1) Melakukan perpanjangan umur simpan dari bahan baku dengan pengujian yang dilakukan terlebih daulu untuk mengecek kelayakan dari bahan baku agar tidak ada bahan baku yang terbuang sia-sia

b. Proses Produksi
- Reformulasi terhadap produk setengah matang yang mengalami ketidaksesuaian
- Melakukan proses produksi sesuai dengan K3LH yang telah ditentukan
-

Balas

Alvian Firmansyah

1 Januari 2014 pukul 17.59

Nama : ALVIAN FIRMANSYAH
Kelas : 4TPHP
NIS : 6972
PT Aerofood ACS Indonesia Unit Yogyakarta

1. PPIC adalah departermen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen departemen lain seperti Produksi,R&D,Finance dan lain lain. Terangkan maksutnya ?

Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjulan (sales/marketing) lalu memastikan order ini selesei dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakatai.
PPIC akan menerima oreder dari marketing yang sesui dengan kebutuhan konsumen yang selanjutnya nakan diserahkan ke bagian produoksi. Disini tugas PPIc adlah memastikan bahwa departemen produksi menjalankan tugasnya dan selanjutnya menyerahkan hasil produksi ke bagian distributor untuk diserahkan kepada konsumne. Penyerahan hasil produksi harus diketahui oleh PPIC dan bagian marketing karena hal ini akan masuk ke dalam data keuangan perusahaan . hal tersebut telah menunjukan kegunaan dari bagian PPIC sebagai jembatan antara marketing dengan bagian produksi.

Terhadap bagian R&D,PPIC akan menerima hasil trial dari R&D untuk selanjutnya digunakan sebagai produk baru untuk departemen produksi. Hal ini dilakukan karena persediaan bahan dasar,bahan setengah jadi dan bahan jadi di dalam suatu perusahaan harus diketahui oleh PPICm,walaupun sebenarnya yang memegang fungsi utama daalam hal tersebut adalah bagian gudang/store

2. Bagaimanakah langkah di tempat anda melaksanakan praktek industri dalam upaya perusahaan untuk mencipatkana zetro defect ?

Langkah dalam menciptakan zero defect :

1. Penerimaan bahan baku (CCP 1)
Dalam penerimaan bahan baku di receiving ,seorang QC harus memastikan bahwa bahan baku sesuai dengan spesifikasi.,tangagal produksi dan mengetahui tangagal kadaluarsa dari bahan . bila bahan baku tidak seduai dengan spesifikasi atau sudah kadaluarsa maka QC harus membuat berita acara dan diserashkan kepada bagian procurement agar ditindaklanjuti. Sedangkan untuk bahan chilled dan frozen food terdapata batas yang harus dipatuhi,yaitu :
A. Chilled food :suhu penerimaan 50C atau kurang Apabuila suhu diatas 80C maka bahan tersebut ditolak.
B. Frozen food :suhu peneriamaan adalah kurang dari atau sama dengan 80C ,dan dilakukan penolakan bahan dasar apabila suhu bahan lebih dari 80C.

2. Temperatur tempat penyimpanan (CCP2)
Suhu atau temoperatur penyimpanan harus benar benar dijaga dan selalu dilakukan monitoring,bila ada perubahan suhu yang cukup drastic maka QC langsung menghubungi bagian engineering untuk dilakukan pengecekan tempat penyimpanan dan QC bekerja sama dengan staff office memindahkan barang barang ke tempat yang sesuai.
Batas :
A. Chiller penerimaan :00 – 50C
Penolakan : lebih dari 80C
B. Frozen penerimaan :≤-180C
Penolakan : > -180C

3. Suhu pemasakan
Selesai proses cooking,produk akhir harus dipantau suhubnya sesuai dengan standar sebagai berikut :
-daging sapi,kambing,dan ayam :740C
-shell fish,fish,udang :650C
-telur masak :700C
-telur mata sapi :600C

4. Blast chilling
Setelah proses cooking ,produk dimasukkan ke dalam mesin blast chilled agar suhunya terun dengan cepat dengan batas sebagai berikut :
- Penurunan dari 600C menjadi 50C dengan waktu maksimal 6jam
- Jika tidak tercapai :buang !

5.Portioning
Pada tahap portioning suhu maksimal sebelum dikonsumsi oleh konsumen harus dipantau dengan batas :
- suhu ruang maks 210C
- waktu portioning maks 45 mnit
- Jika tidak tercapai ,ukur suhu makanan : Jika< 150C masukkanke chiller
Jika> 150C, buang

Balas

Unknown Admin

4 Januari 2014 pukul 02.45

NAMA :AHMAD SALIS SETYA P
KELAS :4TPHP3/6962

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain. Terangkan maksudnya ?
2. Bagaimana langkah di tempat anda melaksanakan Praktek Industri dalam upaya perusahaan untuk menciptakan zero defect ?
1. Maksud PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen departemen lain seperti produksi , R & D , finance dan lain lain adalah PPIC saling berhubungan dengan departemen lainnya tersebut untuk merencanakan proses produksi yang akan berlangsung ,hubungan PPIC dengan departemen finance adalah tugas PPIC yang berhubungan dengan laporan keuangan seperti berapa jumlah biaya yang harus di keluarkan untuk membeli bahan baku,jumlah biaya untuk membayar pekerja selama pembuatan produk,biaya untuk membayar listrik dan lain sebagainyak,hubungan PPIC dengan departemen marketing adalah PPIC menerima order dari departemen marketing lalu memastikan order atau pesanan telah sampai ke tangan konsumen tepat pada waktunya.dan hubungan PPIC dengan departemen lainnya seperti departemen produksi adalah setelah PPIC menerima order dari dept.marketing PPIC menentukan berapa jumlah bahan baku yang harus di beli dan digunakan untuk membuat suatu produk sesuai order dari pihak marketing sedangkan hubungan PPIC dengan dept.R&D adalah apabila dept.R&D telah menemukan prodak baru maka akan di komunikasikan dengan pihak PPIC apakah produk tersebut akan laku atau tidak di pasaran dan apakah produk yang dibuat akan menghasilkan keuntungan sesuai dengan keinginan perusahaan atau sebaliknya akan menimbulkan suatu kerugian apabila produk tersebut di produksi kemudian dipasarkan,
2. Pihak perusahaan akan selalu melakukan trainning secara berkala terhadap karyawan dari semua departemen yang berhubungan dengan proses produksi tentang bagaimana proses produksi yang sesuai SOP dan standar yang telah dutetapkan oleh perusahaan dengan jangka waktu yang berkala,terutama pihak QC mereka diwajibkan agar secara seksama mengawasi proses produksi yang dilaksanakan oleh pihak produksi,apabila ada simpangan harus segera diatasi dan dicari jalan keluar agar simpangan tersebut tidak menimbulkan kerugian dan produk tersebut masih layak di pasarkan,selain itu mengenai parameter produk yang di buat oleh pihak EPrD.Pihak ENGINEERING juga diwajibkan untuk memeriksa mesin produksi secara berkala agar apabila ada kerusakan segera diketahui dan diperbaiki agar tidak mengganggu proses produksi.Demikian juga pihak EPrD diwajibkan untuk selalu melakukan trial untuk menentukan parameter produk yang lebih baik daripada sebelumnya.Selain itu juga pihak PRODUKSI diharuskan melakukan produksi sesuai dengan SOP yang ditentukan perusahaan dan apabila ditemukan simpangan segera dilaporkan terhadap pihak QC FIELD untuk dicari keputusan bagaimana penanganan selanjutnya.

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.34

Nama: Yeni Setyowati
Kelas: 4 TPHP
NIS :7317
PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY)

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Yang dimaksud PPIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah proses penerimaan order atau permintaan dari luar/costumer melalui bagian marketing ,kemudian dipaastikan order yang diminta selesai dikerjakan dan dikirim kepada pelanggan atau customer pada waktu yang diminta dan telah disepakati. PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing/penjualan, Purchasing, dan Proses Produksi. Selain itu,Informasi tentang level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC . Di perusahaan yang saya tempati yaitu PT.MIROTA INDAH INDONESIA (MANNA BAKERY) sebagai tempat pelaksanaan praktek industry, PPIC akan menerima pesanan dari customer dan order-order melalui bagian marketing untuk di pasok ke beberapa swalayan atau outlet-outlet yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan.Order dan pesanan yang datang dari customer itu dirangkum dalam blanko oleh petugas atau pegawai marketing yang kemudian diberikan kepada bagian produksi sebagai data yang digunakan sebagai pedoman melakukan proses produksi rotiyang akan dibuat dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses produksi,kemudian PPIC akan memberikan informasi kepada gudang penyimpanan bahan baku mengenai bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk produksi. Setelah itu pihak ppic akan memberikan informasi kepada pihak packing waktu produk tersebut akan digunakan dan waktu / time out agar produk itu selesai pada waktunya. Bagian finishing produk akan menggolongkan berdasarkan kebutuhan sales yang datanya di dapat dari bagian ppic tadi. PPIC akan menetukan sales mana yang harus mengantarkan pesanan ke pada pelanggan dengan aman. Bagian R&D akan merencanakan produk dan inovasi baru yang kemudian data produk tersebut diserahkan kepada pikah ppic untuk menentukan apakah cocok di pasaran dfan dapat diterima customer kemudian ppic akan menentukan harga, dan mencobanya untuk dipasarkan melalui bagian marketing.

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.36

2. Langkah perusahaan untuk menciptakan/ Mewujudkan zero defect
Di PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY),sebagai tempat saya melaksanakan Praktik Industri,yang dilakukan untuk mewujudkan Zero Defect dimulai dari awal hingga akhir proses.Zero Defect adalah upaya untuk meningkatkan kualitas produk dengan cara meminimalisir kerusakan atau kegagalan produksi pada hasil olah sehingga dapat dipastikan tidak ada kerusakan yang terjadi(mendekati nol).Adapun berikut ini adalah langkah yang di tempuh oleh perusahaan untuk mewujudkan tercapainya Zero Defect.
a) DESAIN BANGUNAN DAN LAY OUT PERUSAHAAN

Bangunan pabrik telah disesuikan sedemikian rupa beserta dengan lay out perusahaan yang dibuat menurut line produksi.Bangunan yang menjadi tempat produksi ialah bangunan permanen yang tahan terhadap bahaya kontaminasi dari luar.Bukan bangunan semipermanen yang rentan terhadap adanya bahaya pada proses produksi maupun hasil olah.
Sedangkan lay out dan tata letak ruang pada bangunan pabrik telah disesuaikan dengan alur produksi sehingga penataan alat-alat dan mesin-mesin produksi,dapat memudahkan berjalannya proses.Selain itu,penataan dan lay out yang sedemikian rupa juga menghindarkan dari adanya cross contamination.Cross contamination ini mungkin dapat timbul akibat adanya penataan yang kurang tepat pada line produksi.Sehingga hasil olah tercemar oleh bakteri.
Selain itu,pada pabrik juga telah dipasang mekanisme sistem untuk mendeteksi adanya bahaya bahaya biologis seperti hewan pengerat(tikus).,mengingat PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY) adalh perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan tentu saja bahan makanan akan rawan terhadap bahaya bahaya biologis tersebut.

b) PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI

Personal hygiene dalam perusahaan yang kami tempati telah diterapkan dengan baik.Para pegawai telah mengenakan perlengkapan kerja yang meliputi masker,hairnet,aperon(celemek).Perlengkapan kerja tersebut tentu telah memiliki fungsi masing masing.Di perusahaan yang saya tempati,hal itu telah diterapkan dengan cukup baik.Hanya saja terdapat beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.Menurut saya,para pegawai agak kurang totalitasnya dalam menjaga kebersihan dan kebiasaan.Para karyawan terkadang masih terlalu banyak ngobrol saat bekerja,bahkan ada beberapa yang terkadang tidak memakai masker dan dengan posisi yang tepat.Hal ini yang mungkin perlu ditingkatkan untuk mewujudkan tercapainya zero defect.Walaupun kenyataan di lapangan terkadang sulit untuk di laksanakan,namun sanitasi dan hiegienitas para karyawan adalah hal yang vital bagi jalannya proses produksi makanan.

c) BAHAN BAKU DAN GUDANG

Pertama kali yang dilakukan pada saat barang atau bahan baku tiba di pabrik,yakni adanya pemeriksaan bahan baku yang dilakukan oleh pengawas mutu(QC).Tugas seorang QC barang datang adalah memeriksa bahan baku yang di pasok ke pabrik,dan menentukan apakah bahan-bahan tersebut memenuhi standar untuk diolah atau tidak.Untuk menentukannya,maka dilakukan pengambilan sample dan di sesuaikan apakah dari bahan bahan tersebut telah memenuhi kriteria mutu atau belum.Apabila bahan telah lolos seleksi,maka bahan dapat digunakan.Namun apabila belum layak untuk diproses maka QC berwenang untuk menolak bahan tersebut.
Saat barang belum akan digunakan,maka bahan-bahan baku tersebut disimpan dalam gudang.Gudang yang baik untuk bahan makanan adalah yang telah memenuhi syarat gudang.Adapun gudang bahan baku yang berada di PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY),telah memenuhi kriteria pokok.Kriteria tersebut adalah:
• Terpisah dari ruang produksi
• Memiliki pencahayaan yang cukup
• Ruangan adalah bangunan permanen dan terhindar dari hama
• Keadaan lantai kering dan tidak terlalu lembab.
• Tersedia alat alat untuk menunjang kegiatan dalam gudang
Kriteria-kriteria tersebut sudah menunjukan adanya usaha mewujudkan tercapainya zero defect.

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.37

d) PROSES PRODUKSI

Kemudian apabila bahan bahan yang masuk ke dalam pabrik telah dipastikan aman untuk diolah,maka tahapan selanjutnya adalah proses produksi yang dimulai dari proses formulasi.Formulasi dilakukan oleh orang-orang yang telah diberi wewenang khusus untuk melakukan formulasi karena resep setiap roti yang hendak dibuat merupakan rahasia perusahaan.Proses formulasi dilakukan menurut takaran dasar yang ditetapkan.Adapun resep-resep yang telah mengalami modifikasi ,juga telah dihitung menurut prosentase akan kebutuhan bahan yang akan digunakan sehingga menghasilkan roti yang berkualitas baik dan sehat.Setelah formulasi selesai dilakukan,maka bagian produksi roti diambila alih oleh para bakers yang bertugas menyelesaikan proses dari awal hingga akhir.
Bahan-bahan yang sudah di timbang menurut resep,kemudian di mixing menggunakan alat bernama dough mixer.Dough mixer yang dipakai harus dalam keadaan bersih.Adapun pengoperasiannya harus sesuai SOP.Pada mesin di PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY)telah tertera cara pakai dan perawatan mesin.hal ini dimaksudkan agar para karyawan mengerti akan cara kerja dan perawatannya.Selain itu,akan meminimalisasi terjadinya kecelakaan kerja.
Setelah mixing,maka adonan di molding dan dibentuk menjadi berbagai macam roti dengan banyak varian rasa dan hiasan(make up).Proses ini,dilakukan di ruang produksi.Meja yang dipakai sebagain steel sehingga meja mudah dibersihkan dan tidak meninggalkan plak dari sisa-sisa adonan.
Setelah adonan selesai di bentuk dan diberi toping,maka roti di masukkan kedalam ruang proving.ruang Improover ini telah didesain secara khusus baik suhu maupun kelembaban udaranya.Di ruangan ini terjadi proses fermentasi pada adonan.Setelah difermentasi,adonan roti telah siap untuk di panggang .Proses pemanggangan dilakukan di ruangan oven yang terpisah dari tempat produksi.Hal ini bertujuan untuk mengontrol suhu dalam ruangan produksi.Suhu pengovenan pada roti adalah 180 derajat celcius selama 30 menit.
Setelah matang,roti didinginkan dalam ruang berpendingin.hal ini bertujuan agar roti sudah dingin saat akan dikemas.

e) PENGEMASAN

Setelah roti matang,maka roti siap dikemas.Proses pengemasan dilakukan dalam keadaan dingin.Prosedur ini dimaksudkan agar roti tidak mudah berjamur.Karena pada produk roti yang mengandung karbohidrat dan gula,jamur akan lebih cepat tumbuh.Produk dikemas menggunakan plastic transparan .Adapun metode pengemasan dilakukan dengan dua metode yakni dengan mesin dan manual.Mesin pengemas juga harus dilakukan pengecekan berkala agar kondisi mesin selalu baik.

f) DISTRIBUSI DAN PEMASARAN

Pendistribusian dan pemasaran produk dilakukan oleh sales-sales PT.MIROTA INDAH INDONESIA(MANNA BAKERY).Pendistribusian dilakukan dengan mengirim roti langsung kepada customer dan ke outlet outlet yang telah menjalin relasi dengan perusahaan.Pengangkutan menggunakan mobil-mobil box yang bersih baik keadaan luar maupun dalamnya.Produk harus di antar sesuai dengan waktu yang disepakati.

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.40

Nama : Fia Oktafia
Kelas : 4 TPHP
NIS : 7087

1. PPIC adalah departemen yang menjembatani departemen Marketing dengan departemen-departemen lain seperti Produksi, R&D, Finance dan lain-lain.
Maksudnya adalah:
PIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC .
Di perusahaan yang saya tempati PT MIROTA INDAH IINDONESIA ( MANNA BAKERY ) untuk praktek industry PPIC akan menerima pesanan dari customer dan order-order dari sales/ bagian marketing yang akan didistribusikan di beberapa swalayan atau otlet-otlet yang telah menjalin kerjasama dengan perusahaan. ( Berkaitan dengan fungsi marketing )
Order dan pesanan customer itu dirangkum dalam blanko yang kemudian diberikan kepada bagian produksi sebagai data yang digunakan untuk pedoman macam produk apa saja yang akan dibuat dan waktu produk tersebut dibutuhkan ,kemudian PPIC akan memberikan informasi kepada gudang penyimpanan bahan baku mengenai bahan baku apa saja yang akan digunakan untuk produksi. Setelah itu pihak PPIC akan memberikan informasi kepada pihak packing waktu produk tersebut akan digunakan dan waktu / time out agar produk itu selesai pada waktunya. Bagian finishing produk akan menggolongkan berdasarkan kebutuhan sales yang datanya di dapat dari bagian PPIC tadi. PPIC akan menetukan sales mana yang harus mengantarkan pesanan ke pada pelanggan dengan aman.
Bagian R&D akan merencanakan produk dan inovasi baru yang kemudian data produk tersebut diserahkan kepada pikah PPIC untuk menentukan apakah cocok di pasaran dan dapat diterima customer kemudian PPIC akan menentukan harga, dan mencobanya untuk dipasarkan melalui bagian marketing.
PPIC berkaitan dengan bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan .

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.41

2. langkah perusahaan untuk menciptakan zero defect
1. Bangunan
Bangunan perusahaan di bangun dalam 1 lantai yang sudah tertata agak sesuai dengan alur proses yang meliputi beberapa devisi yaitu devisi manis A , manis B , danis , tawar , cake , tart , pudding ,sus ,make up dan juga packing kering . selain itu gudang bahan baku,gudang kemasan , gudang barang jadi ( terminal ) , gudang alat , outlet, admin, tempat packing roti tawar dan manis, dengan tata letak pada bagian depan yaitu admin yang berfungsi sebai kantor kepengurusan keuangan serta kepegawaian dari perusahaan dan outlet atau toko untuk display produk atau tempat memasarkan produk di dalam pabrik itu sendiri, kemudian terminal atau gudang barang jadi yang diginakan untuk menyimpan roti yang akan di pasarkan atau dipasok ke berbagai toko dan super market , terminal ini terletak di belakang outlet. Di samping terminal yaitu tempat packing kering . sedangkan untuk bagian produksi manis ,danis dan tawar terletak dalam 1 ruang tanpa sekat, ini bertujuan untuk memudahkan mobilitas dari pekerja dalam pemakaian alat karena untuk manis yang terdiri dari 2 bagian serta bagian tawar sama – sama menggunakan atat devider ( pembagi adonan) yang sama , selain itu bagian danis dan manis juga mempergunakan alat yang sama berupa alat pres adonan, mixer yang di pergunakan untuk danis manis dan tawar pun juga sama dengan jumlah 2 mixer besar 1 mixer sedang dan 1 mixer kecil , bagian belakang dari tempat produksi manis digunakan oleh bagian make up yaitu bagian yang khusus untuk make up atau menghias roti mulai dari roti manis sampai danis sebelum dioven , selain itu juga terdapat tempat proving ,tempat sanitasi alat, tempat pengoprasian oven dan tempat mendinginkan roti. Bagian cake dan tart bersebelahan dengan bagian produksi manis danis dan tawar ,bagian cake memiliki ruang sendiri bersekat dan terpisah dengan tart di dalamnya telah tersedia alat trsendiri, khusus untuk bagian cake , belakang ruang cake yaitu ruang untuk mengoven serta tempat untuk mendingnkan cake juga dilengkapi dengan tempat sanitasi alat . Bagian tart di depan bagian cake bagian ini juga memiliki alat khusus sehingga tidak tercampur dengan bagian lain , selain itu ruang tart dekat dengan lemari pendingin tempat untuk menyimpan tart yang telah jad dilengkapi juga dengan tempat sanitasi.Bahan baku di simpan dalam gudang bahan baku yang terletak di bagian samping pabrik yang memiliki pintu acsess keluar tersendiri ini bertujuan agar saat bahan baku datang tidak menggangggu proses produksi , tidak semua bahan di campur manjadi 1, untuk telur disediakan tempat khusus untuk telur yang juga memiliki pintu acsess ke luar sendiri dengan tujuan untuk menjaga kualitas telur agar tidak rusak karena bau manyengat dari bahan yang lain selain itu memudahkan untuk memasukan telur saat telur d.pasok oleh agen. Letak gudang dekat dengan mixer agar memudahkan saat akan di lakukan mixing untuk semua adonan.
2. PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI
Perusahaan telah menerapkan personal hygiene dan sanitasi yang baik ini tercermin dari alat sanitasi yang tersedia berupa sabun pencuci tangan dan pengering otomatis , begitu pula untuk sanitasi lingkungan dan di dalam pabrik itu sendiri. Untuk masing-masing karyawan juga telah mengenakan pakaian standard untuk produksi meliputi hairnet, apron, masker dan pakaian kerja yang telah di sediakan .

3. Persiapan bahan baku
Sebelum bahan dinyatakan layak untuk digunakan dalam proses produksi,dilakukan pemeriksaan untuk setiap bahan bakunya oleh QC raw material , pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan standar yg telah di tetapkan , apabila bahan yang akan di pasok tidak memenuhi standar maka QC berhak untuk menolak bahan tersebut. Kemudian dalam penyimpanannya bahan di kelompokan berdasarkan jenis bahannya .

Balas

Unknown Admin

7 Januari 2014 pukul 19.42

4. Proses produksi

Setelah semua bahan telah siap untuk diolah maka dilakukan formulasi oleh pihak gudang maka dilakukan produksi sesuai dengan SOP yang telah ada , setah itu adonan diletakkan diatas meja yang telah dioles dengan margarine agar adonan tidak lengket . adonan ditimbang sesuai dengan timbangan roti yang dikehendaki kemudian dipotong dengan dough devider , di beri isian dan toping sesuai jenisnya kemudian dilakukan pembentukan atau forming.Selanjutnya ,roti di proooving untuk memaksimalkan prosses fermentasi sekitar 60 menit.Setelah mengembang sempurna,roti siap di oven dengan suhu 1800 C selama 12 sampai 15 menit.

5. Pengemasan
Roti dikemas menggunakan plastic transparan berlogo Manna Bakery.Prosedur pengemasan roti yang baik ialah saat roti sudah benar-benar dalam keadaan dingin,sehingga kemungkinan terjadinya kerusakan pada roti selama distribusi dapat di minimalisir.Pengemasan roti dilakukan dengan 2 metode.yakni menggunakan mesin dan dengan menggunakan cara manual.

6. Penyimpanan Produk Akhir
Setelah roti selesai dikemas,maka roti disimpan dalam gudang penyimpanan untuk beberapa waktu.Roti manis ditempatkan pada trolley-troley yang disediakan.Sedangkan produk cake dan tart disimpan dalam almari pendingin dengan suhu rendah yang telah dikehendaki agar produk tetapawet dan berkualitas.

7. Distribusi dan Pemasaran(Marketing)
Roti dan produk-produk Manna Bakery didistribusikan ke beberapa outlet dan Toko seperti RoeMi,Mirota Kampus,Laris,La Vie Michi dan outlet Manna Bakery.pendistribusian dilakukan dengan mobil-mobil box yang dilengkapi dengan pendingin untuk menjaga kualitas produk selama proses pendistribusian.

Balas

Unknown Admin

8 Januari 2014 pukul 19.45

NAMA : EKA NURJANAH
NIS : 7052
KELAS : 4 TPHP 2

1. PPIC ( Production Planning and Inventory Control ) adalah suatu departemen yang menjembatani departemen marketing dengan departemen lainnya seperti produksi, RnD, Finance, maksudnya yaitu :
Marketing melakukan “Market Research” untuk mengetahui seberapa banyak konsumen yang menghendaki jumlah varian produk yang diinginkan. Kemudian marketing akan menyampaikan kepada bagian PPIC (Hubungan PPIC dengan Marketing). PPIC akan memastikan kesiapan kapasitas produksi. PPIC akan menentuan varian dan jumlah banyak barang yang akan diproses oleh bagian produksi (Hubungan PPIC dengan Produksi). Dari sini kemudian PPIC membuat MRP ( Material Requirement Planning ) dan diberikan kepada bagian Purchasing (Hubungan PPIC dengan Finance). Selanjutnya Purchasing akan memesan dan membeli barang dari supplier. Bahan baku yang datang kemudian ditangani oleh WHRM (Ware House Raw Material) lalu dilakukan pengecekan oleh QC RM. Jika bahan baku bagus dan sesuai dengan SKBB (Standar Kualitas Bahan Baku) yang ditetapkan oleh perusahaan maka barang tersebut “Release”/ dapat dilakukan proses pengolahan. Jika barang tersebut jelek maka “Reject” dan dikembalikan kepada supplier.

2. Langkah untuk mendapatkan zerro deffact di PT. Trans Retail Indonesia
Deffact/ kerusakan yang mungkin terjadi selama produksi diakibatkan dari berbagai macam penyebab, antara lain:
a. Karena kesalahan order/produksi
Untuk mengurangi terjadinya salah produksi atau penumpukan varian produk tertentu, PPIC memiliki beberapa cara yaitu:
-Control stock harian, mingguan dan bulanan sebelum membuat MRP (Material Requirements Purchasing)
-Stock buku/ cek status/ kondisi dari system dan stok fisik. Stok buku ini terdiri dari 3 bagian, yaitu Stock Slow Moving (jenis produk yang kurang exis), Stock Fast Moving (jenis produk yang sangat exis), Stok Mati (produk yang tidak exis atau bahkan jarang diproduksi).
b. Penyimpanan bahan yang terlampau lama
Penyimpanan yang lama terjadi akibat kurang exisnya produk tersebut atau berkurangnya konsumsi dari pelanggan. Sehingga penyimpanan yang terlalu lama akan mengakibatkan perubahan produk dari berbagai sisi. Perubahan produk ini yang mungkin menjadi salah satu deffact. Untuk mengatasinya personil gudang bersama manajemen melakukan sistem FIFO (First In First Out).
Selain langkah diatas, adapula langkah-langkah yang dilakukan, seperti :
o Pengawasan kualitas yang ketat dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan mulai dari input, proses dan output
o Preventive terhadap mesin dan peralatan yang digunakan sebelum terjadinya kerusakan
o Training terhadap karyawan secara keseluruhan.
o Melakukan corrective action secara cepat apabila ditemukan masalah dan dilakukan perbaikan sampai kesumber dari masalah yang muncul
o Melakukan perbaikan yang berkelanjutan terhadap metode yang digunakan dalam proses.

Balas

Anonim

11 Januari 2014 pukul 05.56

RM yang sudah tak layak itu tetap digunakan dengan catatan tidak ada RM lain selain RM itu dan itu hanya sedikit ,misal membuat barang 1 ton tidak boleh lebid dari 100 gram,, namun jika ada RM baik RM yang tak layak itu akan disimpan dalam boiler dan untuk di buang atau tidak pihak perusahaan tidak pernah menjawab ,, terima kasih

Balas

Unknown Admin

14 Januari 2014 pukul 20.27

terima kasih buat siswa-siswa yang telah menjawab 2 soal diatas sebagai bekal Anda dlm mengenal seluk beluk tentang lingkup Planning Product Inventory Control di tempat praktik industri :-d. Pada pertemuan pembelajaran di kelas yang akan dilaksanakan bujan Januari 2014, akan kita diskusikan bagaimana langkah purcase order, penyusunan Bill of Materials dan teknik inventory control .. For All.. good job, thanks.. Mr. Panji Damar |o|

Balas

karimunjawa tour

12 Februari 2014 pukul 13.41

jadi nyesel dulu sekolah males2 an, akhirnya mlah gk selesai, saya jadi goblok bgt, :(
buat pelajar yg msh sekolah, smoga cita2nya terkabul, amin
salam dr karimunjawa jepara

Terima kasih atas kunjungannya. Semoga Artikel ini bermanfaat bagi sobat semua. Tinggalkan komentar anda untuk kemajuan RuBRiK.web.id

Laman

Cari Blog Ini

Task 4TPHP mata diklat Planning Product Inventory Control

180 komentar