Ambang rangsangan atau threshold adalah
suatu konsentrasi bahan terendah yang mulai dapat menghasilkan kesan yang
wajar. Ambang rangsangan terdiri dari 4 macam yaitu :
- Ambang mutlak
yaitu sejumlah ukuran rangsangan terkecil yang dapat memberikan kesan.
- Ambang
pengenalan yaitu bila jenis rangsangan terkecil tersebut sudah daapt dikenali
- Ambang pembedaan
yaitu perbedaan terkecil atau dalam hal ini konsentrasi dari dua rangsangan
yang dapat dikenali adanya perbedaan
- Ambang batas
yaitu konsentrasi terkecil dimana didapat kesan maksimum
Organoleptik
merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan
untuk mempergunakan suatu produk .Organoleptik yaitu dengan menggunakan salah
satu indera pencicip. Indera pencicip ini berfungsi untuk menilai taste dan
food, indera pencicip ini terdapat dalam rongga mulut ( permukaan lidah dan
sebagian langit-langit lunak ).
Dalam penilaian bahan pangan, sifat
yang menentukan diterima atau tidak suatu produk berdasarkan sifat indrawi.
Penilaian indrawi ini terdiri dari enam tahap yaitu pertama menerima bahan,
mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali
bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut
(Kusmiadi 2008).
Rangsangan penyebab timbulnya kesan
dapat dikategorikan dalam beberapa tingkatan, yang disebut ambang rangsangan
(threshold). Dikenal beberapa ambang rangsangan, yaitu ambang mutlak (absolute
threshold), ambang pengenalan (recognition threshold), ambang pembedaan
(difference threshold) dan ambang batas (terminal threshold). (Soekarto dan
Soewarno 1985).
Pengukuran
ambang dapat dilakukan secara individual atau secara kumulatif dengan
menggunakan uji pasangan. Secara individual ambang mutlak dinyatakan bila 50 %
dari panelis menyatakan ada perbedaan, sedang ambang pengenal bila 75 % dari
jumlah panelis menyatakan ada perbedaan.
Kepekaan indera pencicip dipengaruhi oleh :
1.Waktu : peka
di pagi hari, tertinggi pukul 11.30 (ada rasa lapar )
2.Status
metabolisme bahan:
Defisiensi
vitamin B cenderung menolak manis. Kekuranagn zat
tembaaga : kepekaan terhadap rasa menurunSangat peka
terhadap pahit sering menolak makanan ( bila sakit )
3. Usia (setelah
60 tahun kepekaan menurun)
4. Kecukpan
istirahat (kurang tidur meningkatkan rasa asam ).
5. Perokok,
lebih peka terhadap rasa pahit
Pencicipan
merupakan proses penginderaan yang terjadi karena adanya rangsangan yang sesuai
dengan reseptor alat indera. Jadi, rangsangan adalah suatu penyebab yang
menggertak proses penginderaan dan menyebabkan tanggapan, kesan atau kesadaran.
Hubungan antara rangsangan fisik dan kesan atau tanggapan psikologis tidak
selalu mudah mengukurnya. Hal ini disebabkan oleh karena besaran tanggapan
psikologis tidak selamanya mudah diukur. Tanggapan psikologis dihasilkan dari
kemampuan fisio-psikologis seorang panelis. Kemampuan-kemampuan inilah yang
menjadi andalan seseorang untuk menjadi panelis.
Kemampuan
fisio-psikologis dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe yaitu kemampuan mendeteksi, mengenal,
membedakan, membandingkan, dan kemampuan hedonik. Kemampuan alat indera memberikan kesan atau tanggapan dapat dianalisis atau
dibedakan berdasarkan :
- Jenis kesan
- Intensitas kesan
- Luas daerah kesan
- Lama kesan
Penentuan threshold merupakan uji pembeda, bisa menggunakan uji segitiga
atau uji perbandingan. hreshold merupakan suatu konsentrasi bahan terendah
yang mulai dapat menghasilkan kesan yang wajar. Threshold dapat dinyatakan
sebagai ambang rangsang oleh suatu kelompok/ populasi tertentu atau oleh
individu. Ambang mutlak yaitu suatu konsentrasi yang dapat
member kesan bahwa larutan tersebut berbeda dengan air, ambang pengenal yaitu suatu konsentrasi yang menunjukkan bahwa
panelis dapat mengenali jenis rasa larutan tersebut (asin, manis, asam, atau
pahit). Ambang pembeda yaitu suatu
konsentrasi dimana konsentrasi yang satu dengan yang lainnya ada perbedaan
rasa, sedangkan ambang batas adalah
suatu konsentrasi yang terendah yang memberikan kesan maksimum atau suatu kesan
yang sudah jenuh. (Rahayu, 2001).
Tujuan
Untuk mengetahui
besarnya ambang mutlak ambang pengenalan dan ambang pembatas dari larutan
gula dari beberapa konsentrasi.
Untuk mengetahui
beberapa factor yang mempengaruhidalam uji ambang rangsangan.
Untuk mengetahui
sejauh mana kepekaan dari panelis.
Alat dan Bahan
Alat yang
digunakan pada praktikum kali ini adalah:
gelas dan sendok, sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah: larutan
gula (konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6%, dan 7%). Langkah yang dilakukan adalah :
Pembuatan larutan stok, dilakukan dengan pengenceran larutan gula dengan konsentrasi 1%, 2%, 3%, 4%, 5%,
6%, 7%
Cara Penyajian
Masing-masing
sampel dengan konsentrasi yang berbeda diletakkan pada gelas saji. Yang diujikan dalam praktikum kali ini adalah uji ambang
rangsang dari 4 sampel dimana tiap sampel ada 7 konsentrasi yang berbeda. Setiap sampel disajikan berdasarkan urutan
konsentrasi dari konsentrasi terendah ke
tinggi. Dalam pengujian ini
panelis hanya menguji rasa manis dari glukosa/ larutan gula.
Cara penilaian
Panelis
mencicipi setiap sampel secara berurutan dan diminta menunjukkan kesan pada
formulir yang telah disediakan. Kesan
yang harus ditulis yaitu :
0 = tidak terasa
apa-apa, seperti rasa air
x = berbeda
dengan air, tetapi jenis rasa belum dapat dikenali
+ = rasa sudah
dapat dikenali dengan:
1 = lemah
2 = sedang
3 = kuat
4 = sangat kuat
5 = amat sangat
kuat
Cara Analisis
Besaran kesan diperoleh dari rumus = Jumlah Kesan / Jumlah Panelis
Daya Deteksi = Jumlah adanya kesan / Jumlah Panelis
Data yang telah
ditabulasikan kemudian ditranformasikan ke dalam grafik baik yang berupa
besaran kesan yang diperoleh maupun daya deteksi.
Contoh Pembahasan
Dalam praktikum
kali ini mencoba menerapkan pengenalan sifat organoleptik, yaitu dengan metode
pengenalan sifat indrawi. Pengenalan inderawi yang digunakan yaitu dengan
menggunakan indra pencicip atau lidah. Larutan yang digunakan yaitu menggunakan
larutan gula dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Uji ambang rangsangan dilakukan dengan cara
subjektif atau organoleptik (mengguanakan alat indera). Alat indera yang
digunakan yaitu indera pencicipan yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana
tingkat besaran kesan panelis terhadap suatu sampel uji.
Untuk mengetahui
kepekaan panelis yaitu dengan melihat penilaian
yang dilakukan terhadap sampel yang disajikan yaitu sampel rasa manis. Dalam hal ini yang harus diberikan panelis
terhadap sampel adalah penilaian konsentrasi dari yang terendah ke yang
tertinggi (dapat dilihat pada tabel diatas)
Pada pengujian
rasa manis diketahui bahwa panelis belum mampu mencapai taraf peka dan
konsisten. Karena kemampuan seseorang berbeda–beda dalam melakukan penilaian secara
organoleptik, orang-orang yang berkelebihan di bidang ini dalam beberapa hal
tidak bisa ditiru oleh orang kebanyakan . Untuk taraf peka yang bisa dikatakan ‘’expert’’ dapat dilihat pada panelis nomor 1, dimana data yang ditunjukkan
adalah :
451
|
212
|
251
|
081
|
152
|
369
|
851
|
1%
|
2%
|
2.5%
|
3%
|
4%
|
6%
|
7%
|
0.5
|
0.5
|
2
|
1
|
3
|
4
|
5
|
Pada panelis ini hasil yang didapat yakni panelis dalam mengurutkan rasa/
kepekaan lidahnya cukup peka karena panelis 1 ini hanya mendapatkan kesalahan
sedikit dibanding panelis-panelis yang lain dengan kesalahan yang lebih banyak.
Pada konsentrasi 1% panelis sudah dapat mengetahui
adanya perbedaan antara larutan air dengan gula, meskipun perbedaan
konsentrasinya sangat kecil. Tapi pada
penilaian sampel kode 826 (3%), dapat diketahui bahwa panelis ini tidak
konsisten. Kemungkinan ini disebabkan pencicipan yang berulang-ulang sehingga
tidak dapat membandingkan diantara beberapa sampel karena telah mengalami kejenuhan
pada indera pencicipnya atau beberapa factor lainnya
Sedangkan untuk
taraf kurang peka dan kurang konsisten ditunjukkan oleh panelis nomor 21,
dimana data yang ditunjukkan:
451
|
212
|
251
|
081
|
152
|
369
|
851
|
1%
|
2%
|
2.5%
|
3%
|
4%
|
6%
|
7%
|
0
|
0.5
|
2
|
0.5
|
3
|
1
|
4
|
Kurang peka
dapat diketahui pada penilaian sampel kode 451 (1%). Pada sampel ini mungkin panelis belum dapat
mengenali adanya rasa manis dan baru dapat mengenalinya pada konsentrasi
2%. Sedangkan panelis dikatakan kurang
konsisten diketahui pada penilaiannya pada kode 081 (3%) dank ode 369 (6%). Kemungkinan disebabkan pencicipan yang
berulang-ulang dan terjadi kejenuhan pada indera pencicipnya sehingga terjadi
kesalahan dalam penilaian sampel, atau adanya faktor hedonik (suka /tidak suka).
Ambang mutlak
ditentukan oleh besarnya konsentrasi dengan daya deteksi pada grafik regresi.
Ambang mutlak ditentukan oleh 50% panelis, dan ambang pengenalan ditentukan
oleh 75% panelis. Sampel dapat dilihat pada pengujian rasa manis dengan jumlah
panelis 23 orang. Dari grafik yang terbentuk diperoleh persamaan
y = 268,3x +
85.87
Ambang Mutlak
Kesan Manis Gula (50%)
y = 268,3x +
85,87
0,5 = 268,3x + 85,87
x = -0,31819
(angka mutlak)
x = 0,31819
x = 31,819%
Jadi ambang mutlak untuk pengujian rasa
manis terletak pada 31,819%.
Untuk perhitungan ambang pengenalan
dilakukan oleh 75% panelis.
Ambang Pengenalan Kesan Manis Gula (75%)
y = 268,3x + 85,87
0,75 = 268,3x + 85,87
x = -0,31726 (angka mutlak)
x = 0,31726
x = 31,726%
Jadi ambang pengenalan rasa manis
terletak pada konsentrasi 31,726%.
Dalam dunia industri, ambang batas sangat
diperlukan karena hal ini bertujuan untuk efisiensi bahan baku yang digunakan. Penambahan konsentrasi dianggap tidak
efisien, karena pada konsentrasi 1% pun para panelis sudah dapat mengenali rasa
manis yang ditimbulkan.
Kesimpulan
Ambang
rangsangan dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain kesesuaian pencicipan
pada daerah puting pencicipan, kemampuan panelis dalam memberikan intesitas
kesan pada masing-masing sample, kepekaan indera pencicip, pencicipan yang
berulang-ulang sehingga tidak dapat membandingkan diantara beberapa sampel
karena telah mengalami kejenuhan pada indera pencicipnya dan pengujian terhadap
sampel yang diberikan tidak dilakukan secara berurutan mulai dari konsentrasi
terendah sampai yang tertinggi.
Karena kemampuan seseorang berbeda–beda dalam
melakukan penilaian secara organoleptik, orang-orang yang berkelebihan di
bidang ini dalam beberapa hal tidak bisa ditiru oleh orang kebanyakan.
Keterangan :
Berikut saya sertakan file Excel cara Analisa Uji Ambang Rangsang/ Treshold.
Download disini
Semoga bermanfaat bagi pembaca, dan jangan segan2 untuk memberi Komentar Anda.