Meningkatnya
kompetisi dalam industri makanan mendorong adanya kegiatan untuk pengembangan
produk baru. Cara yang lain dengan melakukan penilaian kembali produk yang
telah ada (exist) dan mendorong ke arah peningkatan. Contohnya rasa atau
pengemasan.
Pengembangan produk melibatkan:
- Membuat produk
makanan baru yang lengkap – mengembangkan ide untuk produk baru dengan
menggambarkan profil produk, seperti bentuk, ukuran.
- Memodifikasi
produk makanan yang sudah ada – membuat perubahan dari resep asli seperti,
menambah atau menghilangkan bahan untuk meningkatkan rasa atau merubah ukuran
atau bentuk dari produk
- Mempertemukan
produk yang sudah ada – meniru produk lain yang bermerek terkenal dari jenis
yang serupa.
Uji sensoris
telah menjadi bagian integral/ tak terpisahkan dalam industri makanan. Uji
tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda. Dapat digunakan untuk:
- mengevaluasi
atribut/ parameter produk yang telah ada
- menganalisa
resep produk untuk peningkatan mutu
- mengukur respon
konsumen terhadap produk
- mengecek produk akhir mengenai spesifikasi aslinya
- mengevaluasi perbedaan parameter produk yang hampir sama
- menganalisa atribut khusus seperti, kelembutan pada biskuit.
Sangatlah
penting apakah tes yang dipilih akan cocok dengan tujuan tertentu. Terkadang
lebih dari satu jenis pengujian harus dilaksanakan pada produk. Perusahaan
sering mengembangkan produk yang berasa seperti produk lainnya, sebagai contoh
memiliki rasa yang sama denga produk merk terkenal. Jika makanan di design agar
berasa seperti produk lain, maka uji perbedaan akan digunakan. Hal ini
mungkin akan diikuti dengan uji penerimaan untuk mencari tahu tingkat
penerimaan produk baru diantara konsumen.
Uji penerimaan dapat digunakan untuk meneliti bagaimana produk
perusahaan dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya. Uji perangkingan akan
selesai dilakukan dan jika hasilnya baik bagi perusahaan, mungkin akan di
tampilkan kepada pedagang eceran untuk membujuk mereka untuk mengalokasikan
lebih banyak tempat display produk perusahaan.
Harga dan
kualitas merupakan faktor yang sangat penting dalam industri makanan.
Perusahaan kadang mempertimbangkan untuk mengganti suplier salah satu bahan
dalam suatu produk untuk alasan ekonomi. Menjadi hal penting bila kosumen tidak mengetahui
bahwa produk telah berubah dalam berbagai cara. Dalam kasus ini perusahaan akan
menggunakan panelis terlatih dalam uji pembedaan dapat mendeteksi perbedaan
bila terdapat perbedaan dari produk asli.
Perusahaan akan
mempertimbangkan perubahan pada produk yang ada berdasarkan permintaan
konsumen, seperti makanan kesehatan, dengan mengganti garam dengan alternative
rendah sodium. Menjadi hal penting bagi perusahaan makanan untuk memperhatikan
apa permintaan konsumen, agar dapat bertahan dipasaran. Sebagai hasilnya, uji
sensoris berkelanjutan dalam industri. Perusahaan
makanan akan melakukan uji sensoris sendiri atau mereka akan menyewa spesialis
perusahaan untuk melakukan pengujian bagi mereka. Hasil uji sensoris di hitung
baik secara manual atau menggunakan program computer. Analisa statistic juga
dilaksanakan untuk memastikan keandalan dan kebenaran dari hasilnya.